Mendag Pede Target Nilai Transaksi di TEI 2024 Tembus Rp 234 Triliun

Mendag menyampaikan bahwa Trade Expo tahun ini lebih fokus dan komprehensif guna meningkatkan citra produk Indonesia yang lebih inovatif dan spesifik melalui tiga zona.

oleh Tira Santia diperbarui 09 Okt 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2024, 19:00 WIB
Mentri Prdagangan Zulkifli Hasan dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 pada 9-12 Oktober 2024, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (9/10/2024).
Mentri Prdagangan Zulkifli Hasan dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 pada 9-12 Oktober 2024, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (9/10/2024).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, optimis target nilai transaksi sekitar USD 15 miliar, atau setara Rp 234 triliun ( kurs 1 USD = Rp15,621) dari gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 yang berlangsung pada 9-12 Oktober 2024 dapat tercapai.

“Tahun ini target kita USD15 miliar, karena tahun lalu itu memang 5 hari,” kata Zulkifli Hasan dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 pada 9-12 Oktober 2024, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (9/10/2024). 

Mendag mengakui nilai tersebut lebih kecil dibandingkan nilai transaksi di TEI ke-38 pada 2023 silam, yakni sebesar USD 30,5 miliar atau setara Rp 472,8 triliun dalam kurs rupiah kala itu.

Lantaran, TEI tahun lalu digelar dalam jangka waktu lebih panjang, yakni pada 18-22 Oktober 2023 (hybrid) dan 18 Oktober-18 Desember 2023 secara online. 

“(TEI 2023) 5 hari offline, tapi online-nya 2 bulan. Yang sekarang ini, offline saja. 4 hari. Maka dulu sampai transaksi-nya besar ya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mendag menyampaikan bahwa Trade Expo tahun ini lebih fokus dan komprehensif guna meningkatkan citra produk Indonesia yang lebih inovatif dan spesifik melalui tiga zona. Yang pertama, food, buffered and agriculture. Kedua, manufaktur. Ketiga, home living, fashion and services.

Selain itu, pelaksanaan TEI 2024 istimewa, karena pihaknya bekerjasama dengan kementerian agama untuk menghadirkan halal pavilion.

“Karena kami laporan dari atase perdagangan, halal itu sekarang ini dipromosikan habis-habisan oleh Thailand,” ujarnya.

Dalam TEI ini tidak hanya dilakukan pameran saja, melainkan juga diselenggarakan pula beragam program pendukung, yaitu business matching, yang mempertumuhkan eksibitor dengan buyer luar negeri guna melakukan kontak dan kontrak dagang.

Selanjutnya, business counseling, konsultasi langsung antara pelaku usaha dan para wakil perdagangan, serta seminar internasional untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada para pelaku usaha dalam mengoptimalkan peluang dalam bisnis internasional.

Alasan TEI 2024 Digelar Lebih Cepat

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan resmi meluncurkan Trade Expo Indonesia ke 39 Tahun 2024 di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (31/5/2024). (Arief/Liputan6.com)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan resmi meluncurkan Trade Expo Indonesia ke 39 Tahun 2024 di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (31/5/2024). (Arief/Liputan6.com)

Sebelumnya, 

Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi membuka Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 pada 9-12 Oktober 2024, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (9/10/2024).

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, mengatakan pelaksanaan TEI 2024sengaja dimajukan pelaksanaannya sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) lengser dari jabatannya. Lantaran, pada 20 Oktober mendatang akan dilakukan pelantikan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

“Trade Expo Indonesia tahun ini akan diselenggarakan biasanya akhir Oktober. Tapi ini sengaja kita majukan dan atas persetujuan semua pihak pada tanggal 9 sampai 12 Oktober biar ada kesempatan saya pidato sambutan yang terakhir di depan Bapak (Jokowi),” kata Zulkifli Hasan dalam sambutannya.

Mendag menjelaskan, Trade Expo tahun ini lebih fokus dan komprehensif guna meningkatkan citra produk Indonesia yang lebih inovatif dan spesifik melalui tiga zona. Yang pertama, food, buffered and agriculture. Kedua, manufaktur. Ketiga, home living, fashion and services.

Selain itu, kata Mendag, pelaksanaan TEI 2024 istimewa karena pihaknya bekerjasama dengan kementerian agama untuk menghadirkan halal pavilion.

“Karena kami laporan dari atase perdagangan, halal itu sekarang ini dipromosikan habis-habisan oleh Thailand,” ujarnya.

 

Business Matching

Kata Mendag selain pameran, akan diselenggarakan pula beragam program pendukung, yaitu business matching, yang mempertumuhkan eksibitor dengan buyer luar negeri guna melakukan kontak dan kontrak dagang.

Berikutnya, business counseling, konsultasi langsung antara pelaku usaha dan para wakil perdagangan, serta seminar internasional untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada para pelaku usaha dalam mengoptimalkan peluang dalam bisnis internasional.

Lebih lanjut, Trade Expo tahun ini mendapat antusias yang sangat tinggi dari para eksportir. Hal itu ditunjukkan sudah ada 1.460 pelaku usaha yang turut serta dalam TEI.

“Dan pagi ini sudah terdaftar buyer dari luar negeri lebih kurang 7 ribu, biasanya pada akhir pameran mencapai 30 ribu orang,” ujarnya.

Mendag pun  berterimakasih atas kerjasama kementerian luar negeri dengan para duta besar yang membawa buyer. Duta besar rata-rata membawa 200 buyer.

“Ada yang bawa 200 buyer, seperti dari India itu membawa buyer 200 orang lebih, dari Pakistan ada yang 200 orang lebih. Jadi kami ucapkan terima kasih, kerjasama yang kuat Kemenlu melalui duta besar atase perdagangan, juga para gubernur, bupati, wali kota seluruh Indonesia,” pungkas Zulkifli Hasan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya