Liputan6.com, Jakarta - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID berencana untuk mengalokasikan investasi senilai USD 20 miliar-USD30 miliar (Rp 309,22 triliun-Rp 463,83 triliun, asumsi dolar AS terhadap rupiah di kisaran 15.461) dalam lima tahun ke depan.
Investasi ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk semakin meningkatkan nilai tambah komoditas mineral melalui proyek hilirisasi sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca Juga
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo menyampaikan investasi merupakan salah satu langkah yang paling efektif untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan ekonomi lebih agresif di masa depan.
Advertisement
MIND ID konsisten merealisasikan investasi proyek strategis agar mampu mengolah mineral menjadi produk bahan baku yang siap untuk mendukung industrialisasi dalam negeri khususnya baterai kendaraan listrik atau EV Battery.
"Investasi kita sampai dengan 5 tahun ke depan yang dari ekuitas MIND ID sendiri itu hampir sekitar US$20 miliar. Kami berharap akan ada yang penyertaan dari investor itu masuk ke Indonesia. Jadi mungkin bisa sampai US$30 miliar,” katanya.
Dilo menyampaikan fokus investasi MIND ID tetap untuk pengembangan ekosistem EV battery, yang sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam mendorong hilirisasi komoditas mineral.
Melalui investasi ini, Grup MIND ID juga berkomitmen untuk membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pemerataan ekonomi di daerah.
"Terlebih, kita mengetahui bahwa sektor industri pengolahan ini telah mampu menyerap hampir 18 juta tenaga kerja atau sekitar 20% dari total lapangan pekerjaan di Indonesia, dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan angka ini," tambah Dilo.
Membuka Diri terhadap Investasi
Dilo menekankan MIND ID terus membuka diri terhadap investasi dengan menjalin kerja sama strategis dengan mitra-mitra global. Harapannya, Grup MIND ID membantu pemerintah mempromosikan meningkatkan lebih banyak arus modal masuk ke Indonesia.
Adapun, investasi di sektor hulu mineral batubara (minerba) di Indonesia mampu memberi return investasi hingga 25%, dan menjadi 15% hingga 20% untuk segmen midstream dari sektor minerba. Di sektor hilir, return investasi juga tetap baik dengan kesempatan kapitalisasi pasar yang besar.
"Kita ingin investor itu masuk ke Indonesia. Investor tentu akan sangat tertarik untuk mengembangkan ekosistem hilirisasi di Indonesia. Jadi kami berharap investasi di Indonesia akan semakin lebih baik," kata dia.
Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus menyampaikan berdasarkan studi, investasi hilirisasi yang dijalankan di daerah mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi local dari 20% hingga 161%.
Oleh karena itu, dia berpendapat investasi di ekosistem hilirisasi ini perlu di aplikasikan di banyak daerah sehingga mampu memberikan multiplier effect ekonomi yang lebih besar di tingkat nasional.
"Memang secara ekonomi, investasi di hilirisasi ini, tidak bisa dipungkiri adalah dampaknya luar biasa, apalagi kalau kita lihat data-data di daerah, yang perlu dilakukan ke depan adalah bagaimana kalau suksestori ini di copy-paste di banyak daerah, di Papua, Kalimantan, dimanapun, barangkali impactnya ke nasional akan terasa,” pungkasnya.
Advertisement
MIND ID Yakin Tembus Laba Rp 30 Triliun pada Akhir 2024
Sebelumnya, MIND ID mampu membukukan pertumbuhan kinerja yang baik hingga kuartal III 2024. Dari sisi aset mengalami kenaikan yang tajam. Begitu pula dengan laba yang mampu tumbuh maksimal. Dengan pertumbuhan ini, Holding BUMN Pertambangan ini mampu memberikan sumbangan yang besar ke negara.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo menyampaikan total aset perusahaan hampir mencapai Rp 400 triliun. Hingga Agustus 2024, MIND ID mencatat laba Rp 27 triliun dengan EBITDA mendekati Rp 39 triliun.
"Kita sudah mencatat laba 2024 sampe Agustus ini Rp 27 triliun, EBITDA kira-kira sekitar hampir Rp 39 triliun," ungkapnya dalam acara Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas, Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Pada 2023 lalu, perusahaan berhasil berkontribusi dalam bentuk dividen sebesar Rp 18,5 triliun. Ia berharap, kontribusi dividen yang signifikan akan berlanjut di 2024, sehingga MIND ID dapat menunjukkan perannya yang tidak hanya sebagai holding baru, tetapi juga sebagai penyumbang besar bagi negara.
Target perusahaan sesuai dengan arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) adalah untuk terus meningkatkan laba dan kontribusi dividen. Dengan dividen sebesar Rp 18,5 triliun, MIND ID menempati posisi kedua terbesar di BUMN setelah PT BRI Tbk.
"Kalau kemarin Rp 18,5 triliun itu dividen terbesar kedua di BUMN setelah BRI," imbuhnya.
Lebih lanjut, Dilo berharap agar laba tahun ini bisa tembus ke angka Rp 30 triliun triliun, seiring dengan kebijakan pemerintah terhadap laporan keuangan MIND ID di tahun 2024.
"Kalau tahun kemarin labanya Rp 27 triliun, tahun ini aja udah Rp 27 triliun, kita harap bisa tembus ke Rp 30 triliun sih," pungkas dia.
MIND ID terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja dan kontribusinya terhadap perekonomian nasional, memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri pertambangan di Indonesia.
Reporter: Ayu
Sumber: Merdeka.com
Konsisten Selama 5 Tahun Tumbuh, Aset MIND ID Sentuh Rp 260 Triliun
Sebelumnya, BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, secara konsisten membukukan pertumbuhan aset sebagai hasil positif dari investasi hilirisasi serta penguatan kinerja keuangan yang optimal.
Dalam kurun lima tahun terakhir, total aset MIND ID mengalami pertumbuhan hingga 57,22 persen, dari Rp164,84 triliun pada 2019 menjadi Rp259,18 triliun pada 2023. Compound annual growth rate (CAGR) total aset Grup MIND ID dari 2019 hingga 2023 tercatat sebesar 9,47%.
Head of Institutional Relations MIND ID Selly Adriatika menyatakan bahwa perusahaan, sebagai perpanjangan tangan dari negara, secara konsisten menciptakan fondasi yang kuat dalam mengelola kinerja operasi dan produksi, sehingga mampu mendorong pertumbuhan aset secara berkelanjutan.
MIND ID proaktif mengelola portofolio yang ada sehingga mampu menghasilkan pendapatan optimal yang pada akhirnya memperkuat laba, ekuitas, dan aset. Perusahaan juga mengakuisisi aset pertambangan multinasional sebagai langkah strategis untuk melengkapi portofolio dan ekosistem industri, sehingga lebih optimal dalam menjalankan mandat hilirisasi dan peningkatan nilai tambah mineral Indonesia.
Dalam lima tahun terakhir, MIND ID berhasil merampungkan akuisisi saham perusahaan tambang besar milik asing di Indonesia, seperti PT Freeport Indonesia dan PT Vale Indonesia.
Advertisement
Kinerja Bersama
Investasi hilirisasi juga berjalan sangat efektif, khususnya melalui pembangunan fasilitas pemurnian konsentrat tembaga milik Freeport Indonesia di Manyar, Gresik, dengan nilai investasi sekitar Rp58 triliun, serta proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 di Mempawah dengan investasi sekitar Rp16 triliun.
"Pertumbuhan aset ini merupakan hasil dari kinerja bersama seluruh Grup MIND ID. Kami konsisten menjalankan operasional dengan terus mencari peluang investasi baru untuk terus meningkatkan pertumbuhan aset yang sehat,” ujarnya.
Selly menjelaskan bahwa secara keseluruhan, kinerja keuangan didukung oleh pencapaian volume produksi dan penjualan yang sesuai dengan target di hampir seluruh komoditas mineral dan batubara yang dikelola Grup MIND ID. Meskipun terjadi fluktuasi harga di pasar global, perseroan mampu menjaga kinerja dengan strategi smart operations yang menghasilkan efisiensi keuangan yang baik.
Selanjutnya, dengan meningkatnya kebutuhan produk hilir dan industri mineral di dalam negeri, MIND ID telah menetapkan rencana investasi lanjutan yang ke depannya akan semakin memperkuat aset Grup MIND ID.
“Semua langkah ini tentunya dilakukan dengan perencanaan dan eksekusi yang terukur, sehingga kami mampu memastikan setiap langkah strategis Grup MIND ID dapat memberikan dampak dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.