Liputan6.com, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah mengusulkan anggaran kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) senilai Rp 800 miliar. Anggaran itu untuk bantuan pangan pengentasan stunting kepada 1,4 juta keluarga berisiko stunting pada 2025.
Hal itu disampaikan Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy seperti ditulis Jumat (18/10/2024).
Baca Juga
"Usulan anggaran-nya (tahun depan) Rp 800 miliar, masih sama dengan tahun 2024," ujar Sarwo kepada media, Jakarta, Kamis malam, 17 Oktober 2024.
Advertisement
Sarwo menuturkan, program ini akan kembali disalurkan di 7 wilayah provinsi, Â terdapat kasus stunting terbesar di Indonesia. Adapun wilayah yang dimaksud antara lain Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).Â
Sarwo menuturkan, penyaluran ini bisa dimulai pada awal tahun depan jika anggaran yang diusulkan disetujui. Adapun rencananya penyaluranya selama 6 bulan yakni dari Januari-Juni 2025.Â
"Misal diterima bisa mulai Januari, Februari Maret tahap pertama dan lanjut April, Mei Juni, kalau anggarannya disetujui," ujar dia.Â
Holding BUMN Pangan ID FOOD berhasil merealisasikan penyaluran bantuan pangan pengentasan stunting sebanyak 8,6 juta paket sepanjang 2024. Jumlah tersebut sesuai dengan target penyaluran yang ditugaskan Badan Pangan Nasional kepada ID FOOD dalam program Bantuan Pangan Pemerintah untuk Pengentasan Stunting pada 2024.
Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan bantuan pangan stunting pada 2024 sudah tersalurkan 100 persen. Artinya pihaknya telah berhasil menjalankan penugasan pemerintah terkait ketahanan pangan dan gizi ini sesuai target selama 2 tahun berturut-turut.
Â
Â
ID FOOD
"Kontribusi ID FOOD dalam program ini dimulai tahun 2023. Secara total ID FOOD telah menyalurkan lebih dari 15 juta paket bantuan pangan stunting dalam periode 2 tahun berturut-turut," tutur dia pada Appreciation Night Program Penyaluran Bantuan Pangan Pengentasan Stunting Tahun 2024, Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2024.
Menurut Sis Apik, sepanjang 2024, seluruh paket bantuan yang terdiri dari 1 kg daging ayam dan 10 butir telur ayam tersebut didistribusikan kepada 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) sebagai kelompok penerima manfaat.Â
"1,4 juta KRS tersebut tersebar di 7 provinsi, yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT)," ujar dia.
Â
Repoter: Siti Ayu
Sumber:Merdeka.com
Advertisement
Tidak Tumpang Tindih Penugasan
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan tidak akan ada tumpang tindih antara Bapanas dan Badan Gizi Nasional. Hal ini seiring dua lembaga itu memiliki fokus berbeda.
Demikian disampaikan Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional, Sarwo Edhy, Kamis, 17 Oktober 2024.
"Enggak, tidak tumpang tindih karena badan gizi nasional itu fokus memberi makan siang gratis kalau badan pangan memberikan bantuan pangan kepada masyarakat," ujar Sarwo, dikutip Jumat (18/10/2024).
Untuk Badan Gizi Nasional bertugas koordinasikan program makan siang bergizi gratis, sementara Badan Pangan Nasional berperan dalam distribusi dan pengelolaan pangan secara umum, termasuk program bantuan pangan kepada masyarakat.
Sarwo juga menuturkan, Badan Gizi Nasional akan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pangan untuk menyiapkan bahan baku makanan bergizi yang diperlukan. BUMN itu akan melibatkan para peternak dan masyarakat dalam proses penyediaan bahan makanan, sehingga program makan bergizi gratis bisa berjalan dengan lancar.
"Kaitan dengan Badan Pangan Nasional tentunya nanti ada mungkin ada keterkaitan langsung mungkin dengan BUMN pangan untuk menyiapkan bahan bakunya tentunya bekerja sama dengan para peternak dan masyarakat," ujar dia.Â
Â
Program Bantuan Pangan
Ia menambahkan, saat ini Bapanas menjalankan program bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kg kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh provinsi Indonesia. Selain itu, Bapanas juga memberikan bantuan khusus untuk penanganan stunting kepada 1,4 juta keluarga di tujuh provinsi.
"Jadi kita memberikan bantuan pangan pada beras 10 kg kepada 22 juta KPM, dan bantuan stunting kepada 1,4 juta keluarga di tujuh povinsi. Kalau bantuan beras itu di seluruh provinsi," ujar dia.Â
Sebelumnya,Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program makan bergizi gratis. Program ini merupakan salah satu program unggulan yang diusung oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Â
Untuk mendukung keberhasilan program itu, pemerintah membentuk Badan Gizi Nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional.
Advertisement