Properti Bakal Jadi Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi

Pasar properti memasuki kepresidenan baru, seperti juga mendapat semangat baru. Di akhir tahun nanti, pelaku properti di Indonesia sangat yakin, akan menyumbang besar lagi untuk Pendapatan Domestik Bruto (PDB) negara.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 30 Okt 2024, 21:20 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2024, 21:20 WIB
Tahun Ini, Sektor Properti Diyakini Akan Sumbang Banyak Lagi untuk Pendapatan Domestik Bruto Negara
Pasar properti memasuki kepresidenan baru, seperti juga mendapat semangat baru. Di akhir tahun nanti, pelaku properti di Indonesia sangat yakin, akan menyumbang besar lagi untuk Pendapatan Domestik Bruto (PDB) negara.

Liputan6.com, Jakarta Sektor properti pada kepresidenan baru, seperti juga mendapat semangat baru. Di akhir tahun nanti, pelaku properti di Indonesia sangat yakin, akan menyumbang besar lagi untuk Pendapatan Domestik Bruto (PDB) negara.

Keyakinan tersebut disampaikan oleh salah satu pelaku properti raksasa di Indonesia. President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi mengungkapkan optimisnya tentang pergerakan tren positif pasar properti di tahun ini.

“Properti ini sebetulnya lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional. Kenapa? Semua tahu ada lebih dari 185 sektor yang memang nempel di properti, artinya, ketika banyak permintaan, pengembang akan membangun lagi, kalau tumbuh begitu, maka 185 jenis industri yang menempel, juga akan ikut tumbuh. Maka itulah impact ekonomi yang akan terjadi,”ungkap Adrianto, di Summarecon Tangerang, Kabupaten Tangerang, Rabu (30/10/2024).

Maka tak heran, pada tahun 2023, sektor indusri menyumbang 16,3 persen untuk PDB Indonesia. Dengan melibatkan 13 hingga 18 juta tenaga kerja di dalamnya, sektor properti diyakini bisa akan terus tumbuh meski di tengah ketidak stabilan ekonomi pasca-pandemi.

Terlebih, lanjut Adrianto, bila pemerintah pusat tetap akan memberikan kebijakan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah atau PPN DTN, yang menguntungkan untuk konsumen. Hingga membuat generasi-generasi muda, mudah untuk memiliki properti hunian ataupun tempat usaha. Sektor properti diyakini akan semakin melesat menggairahkan pasar dalam negeri.

“Industri properti siap memanfaatkan intensif-intensif dari pemerintah, kta akan bergerak didukung sektor-sektor lain. Dan Summarecon sendiri jadi bagian properti yang tumbuh,”ujarnya.

 

Kembangkan Summarecon Tangerang

Sementara, memasuki akhir tahun Summarecon Agung, Tbk, bergeser ke wilayah yang berdekatan dengan industry dengan membuka kawasan hunian baru dengan menawarkan harga rumah Rp 950 juta per unitnya, di daerah Bitung, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.

"Ini kawasan industri, sebuah kawasan memerlukan hunian. Di sini juga ada beberapa developer hadir, karena memang ada kebutuhannya, kalau kita lihat kawasan Serpong masif ke arah selatan, sekarang mulai berkembang ke barat, sampai Pasar Kemis, Balaraja, dan lain nya,"ungkap Adrianto.

Untuk tahap awal, Summarecon Tangerang yang digelontorkan investasinya sekitar Rp 200 miliar, mulai memasarkan rumah dua lantai seluas 5x12 seharga Rp 940 juta. Harga tersebut termurah lagi setelah sebelumnya fokus menjual hunian seharga miliaran perunitnya.

Meski ada pula rumah tapak mewahnya yang dipasarkan mulai dari Rp 2.5 miliar hingga Rp 4.7 miliar per unitnya.

 

 

 

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya