Menko AHY Sebut Banjir Rob jadi Ancaman Warga Pesisir Utara Jakarta

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan komitmennya dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir utara Jakarta melalui berbagai upaya infrastruktur dan penanganan lingkungan.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Nov 2024, 21:20 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2024, 21:20 WIB
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengecek pembangunan tanggul raksasa di Cilincing, Jakarta Utara. (Maulandy/Liputan6.com)
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengecek pembangunan tanggul raksasa di Cilincing, Jakarta Utara. (Maulandy/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan komitmennya dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir utara Jakarta melalui berbagai upaya infrastruktur dan penanganan lingkungan.

“Kita tahu bahwa masyarakat pesisir utara Jakarta ini selalu terancam akan bencana, yaitu banjir rob. Land subsidence atau penurunan permukaan tanah itu terjadi setiap saat,” ujar Menko AHY.

Menko AHY menjelaskan bahwa salah satu langkah penting dalam upaya ini adalah penyediaan suplai air baku dari Jatiluhur dan Karian untuk mengurangi eksploitasi air tanah yang selama ini menjadi faktor utama terjadinya penurunan tanah.

"Artinya kita berupaya agar menyelamatkan jiwa manusia. Jiwa masyarakat,saudara-saudara kita yang telah menghuni lokasi ini dari dulu," tegas Menko AHY.

Selain itu, Menko AHY menekankan bahwa pembangunan tanggul setinggi 4,8 meter di sepanjang pantai merupakan prioritas utama dalam melindungi masyarakat dari ancaman air pasang dan banjir. Sistem kolam retensi serta pompa disiapkan guna mengendalikan ketinggian air saat curah hujan tinggi, agar tidak menggenangi permukiman.

Di akhir pernyataannya, Menko AHY juga menyatakan bahwa proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) tengah dikaji lebih lanjut, terutama dalam mengantisipasi kebutuhan tanggul yang lebih besar di masa mendatang.

Dalam kunjungannya bersama Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, Wamen PU Diana, serta jajaran terkait lainnya, Menko AHY meninjau langsung perkembangan penataan Kali Baru yang bertujuan mengurangi risiko banjir rob akibat penurunan muka tanah yang kian mengkhawatirkan.

Muara Baru Makin Tenggelam, AHY Sebut Tanggul Selamatkan 20 Ribu Keluarga

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai menghadiri Liputan6 Awards, Senin (28/10/2024). (Dok Kemenko Infrastruktur)
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai menghadiri Liputan6 Awards, Senin (28/10/2024). (Dok Kemenko Infrastruktur)

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono melakukan blusukan ke tiga titik penghalau banjir di Jakarta Utara, Senin (4/11/2024). Salah satunya tanggul pantai Muara Baru yang dibangun selama satu dekade pada 2014-2024.

AHY bersyukur kehadiran tanggul pantai sepanjang 2,375 km tersebut bisa melindungi kawasan dari banjir rob dengan luas genangan sebesar 192 ha. Sebab, ia melihat posisi rumah warga di sekitar Muara Baru kini lebih rendah dari permukaan air laut.

"Dengan pembuatan tanggul (setinggi) 4,8 meter dari permukaan air laut, ini bisa menyelamatkan atau melindungi 20 ribu lebih kepala keluarga," ujar AHY di tanggul pantai Muara Baru, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024).

"Jadi bisa dilihat, tingginya permukaan air laut ini sudah lebih tinggi dari rumah-rumah yang di sana. Jadi bayangkan kalau tidak ada tanggul, ini sangat berbahaya dan keselamatan masyarakat kita benar-benar dalam ancaman," ungkapnya.

Menurut data yang diterimanya, AHY mengutarakan, kawasan Muara Baru dan pesisir utara Jakarta terus mengalami penurunan muka tanah (land subsidence) setiap tahunnya. Terlebih, Muara Baru jadi salah satu kawasan pemukiman paling padat di pesisir Jakarta.

 

 

Permukaan Tanah Turun

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengecek pembangunan tanggul raksasa di Cilincing, Jakarta Utara. (Maulandy/Liputan6.com)
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengecek pembangunan tanggul raksasa di Cilincing, Jakarta Utara. (Maulandy/Liputan6.com)

"Daerah Muara Baru ini juga termasuk daerah yang land subsidence-nya paling parah. Jadi tiap tahun itu bisa turun permukaan tanahnya hingga 10 cm. Jadi kalau 10 tahun itu 1 meter. Bisa turun tentunya bisa terjadi banjir," sebutnya.

Land subsidence terjadi lantaran warga pesisir kerap menyedot air tanah untuk kebutuhan harian. Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah menyiapkan suplai air bersih dari ekosistem Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Bendungan Jatiluhur dan Bendungan Karian.

"Kedua, kita tata dengan baik segala sesuatunya. Saluran rumah-rumah tangga, air limbah juga jangan sampai tidak terkelola dengan baik. Apalagi kalau curah hujannya deras sekali, maka kita sudah menyiapkan langkah-langkah pencegahan," sambung AHY.

"Jadi yang kita lakukan ini adalah penanggulangan dari apa yang sudah terjadi, dan pencegahan terhadap sesuatu yang lebih buruk. Jadi mohon kita sama-sama menjaga apa yang kita punya, sekaligus mohon dukungan dari semua pihak agar kami dapat bekerja melanjutkan program-program Pantai Utara Jakarta maupun lokasi-lokasi lain yang juga terdampak banjir rob," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya