Pemerintah Siapkan 10 Lokasi Transmigrasi di Papua, Ini Daftarnya

Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman tengah menyiapkan 10 titik lokasi untuk kawasan transmigrasi di Papua.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Nov 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2024, 16:00 WIB
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman (dok: Maul)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman tengah menyiapkan 10 titik lokasi untuk kawasan transmigrasi di Papua. Kawasan-kawasan tersebut nantinya akan dilakukan revitalisasi agar bisa menampung dan membina para transmigran.

Namun begitu, Iftitah menekankan, pemerintah tidak akan melakukan perpindahan penduduk dari Pulau Jawa dan wilayah padat pemukiman lainnya ke Papua melalui program transmigrasi.

"Saya juga memohon kepada pihak-pihak yang mencoba memanaskan situasi, dengan mengatakan bahwa akan ada eksodus besar-besaran dari luar Papua ke Papua itu tidak benar," kata Iftitah di Kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, dikutip Kamis (7/11/2024).

"Jadi tidak ada penduduk dari luar Papua datang ke Papua melalui program transmigrasi," dia menegaskan.

Libatkan Penduduk Lokal

Pemerintah nantinya akan fokus melakukan transmigrasi lokal di Papua, jika dibutuhkan. Yang berarti, proses pemindahan ini hanya akan melibatkan warga asli atau penduduk yang sudah lama bermukim di Papua.

Untuk itu, sambungnya, pemerintah menetapkan 10 kawasan transmigrasi di Papua. Sebanyak 4 di antaranya bakal diutamakan untuk dilakukan revitalisasi terlebih dahulu.

"Fokus pertama, itu adalah revitalisasi. Ada 10 kawasan transmigrasi yang ada di Papua sekarang ini, ada 4 yang masuk dalam RPJMN. Empatnya itu yang akan kita revitalisasi terlebih dahulu," ungkap dia.

Adapun 10 kawasan transmigrasi dimaksud, antara lain Kabupaten Sorong, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, 2 di Kabupaten Teluk Wondama, 2 di Kabupaten Fakfak, dan 2 di Kabupaten Merauke.

Lebih lanjut, Iftitah mengatakan, konteks revitalisasi kawasan transmigrasi tersebut bukan hanya sekadar sarana prasarananya saja, tapi juga fokus peningkatan sumber daya manusia (SDM).

"Jadi nanti kita juga akan mencoba untuk melakukan pendampingan dari sisi pendidikan dan juga kesehatan. Agar, ada tiga yang nanti akan kita lengkapi dari para transmigran itu, satu pengetahuannya, kedua karakternya, ketiga keterampilannya," tuturnya.

AHY Kunjungi Kementerian Transmigrasi: Ini Mempelajari Tugas Pokok

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berbicara mengenai harga tiket pesawat yang mahal.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berbicara mengenai harga tiket pesawat yang mahal. 

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Transmigrasi di Kalibata, Jakarta Selatan pada Selasa (22/10/2024).

Dalam kesempatan itu, dia menuturkan kedatanganya untuk mengenal lebih dekat orang-orang yang akan bekerjasama dengannya ke depan.

Karena, menurutnya kepemimpinan yang baik terbangun melalui hubungan yang harmonis antara pemimpin dan yang dipimpin, serta melalui sinergi dan kolaborasi yang dapat terjalin dengan sering bertemu.

"Saya mendapatkan kepercayaan untuk menjadi Menteri Koordinator di bidang infrastruktur dan pembangunan kewilayahan di mana ada lima kementerian teknis yang ada dalam koordinasi kami, diantaranya adalah Kementerian Transmigrasi. Oleh karena itu tentu penting bagi saya untuk segera turun ke lapangan," ujar AHY kepada wartawan di lokasi, Selasa (22/10/2024).

Dalam kesempatan itu, AHY juga ingin mendengar pemaparan dari menteri dan wakil menteri tentang kondisi awal, mengingat pentingnya memahami tugas pokok di awal masa jabatan.

Hal ini sejalan dengan visi misi Presiden Prabowo Subianto untuk memajukan Indonesia tanpa ada yang tertinggal, serta memastikan pembangunan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan.

"Minggu-minggu pertama setelah dilantik adalah mempelajari tugas pokok. Tentu ini juga in-line dengan apa yang menjadi visi-misi dari Presiden Prabowo Subianto di mana beliau ingin Indonesia semakin maju dan tidak ada yang tertinggal. Pembangunan ekonomi harus berkeadilan dan juga berkelanjutan," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya