Sederet Capaian PTPN Group di Sektor Kelapa Sawit

Dalam beberapa tahun terakhir, PTPN Group telah mencatatkan berbagai pencapaian, termasuk peningkatan produksi kelapa sawit, efisiensi operasional, dan pengembangan produk turunan sawit yang memiliki nilai tambah.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Des 2024, 22:10 WIB
Diterbitkan 19 Des 2024, 22:10 WIB
CEO Perkebunan Nusantara PTPN III Holding (Persero), Mohammad Abdul Ghani
CEO Perkebunan Nusantara PTPN III Holding (Persero), Mohammad Abdul Ghani. (Dok.PTPN)

Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa tahun terakhir, PTPN Group telah mencatatkan berbagai pencapaian, termasuk peningkatan produksi kelapa sawit, efisiensi operasional, dan pengembangan produk turunan sawit yang memiliki nilai tambah.

Selain itu, perusahaan juga aktif dalam mendukung program keberlanjutan melalui penerapan praktik perkebunan ramah lingkungan dan program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional.

Atas capaian tersebut, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, dianugerahi penghargaan Best CEO in Palm Oil Industry 2024 dalam ajang 3rd Sawit Indonesia Award 2024.

Penghargaan ini menjadi pengakuan atas peran strategis dan komitmen Abdul Ghani dalam mendorong kemajuan industri kelapa sawit nasional. Di bawah kepemimpinannya, PTPN Group terus menunjukkan kinerja positif dengan mengintegrasikan seluruh proses bisnis kelapa sawit, mulai dari hulu hingga hilir.

Upaya ini bertujuan untuk memperkuat kontribusi sektor perkebunan terhadap pembangunan ekonomi nasional serta meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

Ghani mengungkapkan bahwa penghargaan ini adalah hasil kerja keras bersama seluruh tim di PTPN Group, dukungan dari Kementerian BUMN, serta kolaborasi dengan para pemangku kepentingan lainnya.

“Apresiasi ini menjadi motivasi bagi saya dan perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja perseroan, sekaligus merealisasikan visi besar PTPN Group untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan negara,” ungkapnya.

 

Inovasi Terbaru Anak Bangsa, Bikin Produksi CPO Indonesia Melejit

Ilustrasi CPO 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi CPO 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)

PT Perkebunan Nusantara III (Persero), perusahaan perkebunan milik negara yang mengelola perkebunan sawit terluas di dunia resmi merilis NUSAKlon 1 dan NUSAKlon 2, varietas kultur jaringan kelapa sawit yang memiliki potensi produktivitas crude palm oil (CPO) sangat tinggi yang mencapai 12 ton perhektare pertahun.

Potensi produktivitas CPO varietas NUSAKlon 1 dan NUSAKlon 2 yang merupakan hasil penelitian dan pengembangan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebagai unit kerja Riset Perkebunan Nusantara (RPN) bekerjasama dengan PTPN IV PalmCo tersebut 30 hingga 40 persen lebih tinggi dibanding rata-rata varietas yang beredar saat ini berkisar 7-8 ton per hektare per tahun. Ini menjadi potensi besar peningkatan produktivitas CPO bahkan tanpa ekstensifikasi lahan yang tentu berdampak pada visi ketahanan pangan Indonesia.

Direktur Utama PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani yang meluncurkan langsung varietas kultur jaringan tersebut di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, belum lama ini mengatakan bahwa keberadaan NUSAKlon menjadi jawaban akan program pemerintah dalam mewujudkan food and energy security.

"Produktivitasnya jauh lebih tinggi. Terus kemudian berbuahnya juga jauh lebih cepat. Buahnya pun memiliki daging tebal dan potensi rendemen tinggi sehingga potensi produktivitas (CPO)nya bisa sampai 12 ton. Ini akan menjadi salah satu solusi untuk Indonesia di masa mendatang dalam mewujudkan ketahanan energi dan pangan," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/12/2024).

 

Perkuat Posisi Indonesia

Ilustrasi CPO 4 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi CPO 4 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Hal senada disampaikan oleh Wakil Menteri BUMN RI Aminuddin Ma’ruf yang menyaksikan peluncuran Nusaklon 1 dan Nusaklon 2 menyatakan bahwa keberadaan varietas ini akan kian memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen utama CPO global.

Selain mampu menghasilkan produktivitas CPO yang tinggi, NUSAKlon turut memiliki ragam keunggulan lainnya, mulai dari pertumbuhan vegetatif yang seragam, persentase potensi rendemen yang tinggi, hingga kualitas kandungan minyak, baik oleat, karoten, vitamin dan skualena yang lebih baik.

"Semoga NUSAKlon mampu meningkatkan produktivitas CPO Indonesia sehingga program pemerintah dalam kemandirian pangan ini dapat kita wujudkan bersama- sama dalam tempo singkat," kata Aminuddin.

 

Infografis Dampak Larangan Ekspor CPO dan Produk Turunannya. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Dampak Larangan Ekspor CPO dan Produk Turunannya. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya