Demi Makan Bergizi Gratis, Subsidi Angkutan Umum jadi Korban?

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyayangkan pemangkasan anggaran untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis. Pasalnya, itu berimbas isu lain, termasuk anggaran transportasi umum harus dikorbankan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Jan 2025, 17:00 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2025, 17:00 WIB
Melihat Kesibukan Dapur Penyedia dan Penyuplai Makan Bergizi Gratis
Untuk diketahui, menu yang dihadirkan dan diolah di dapur untuk Makan Bergizi Gratis dikelola langsung oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditunjuk Badan Gizi Nasional (BGN). (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, menyayangkan pemangkasan anggaran untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis. Pasalnya, itu berimbas isu lain, termasuk anggaran transportasi umum harus dikorbankan.

Dalam hal ini, Djoko mencontohkan program Buy The Service (BTS) yang digawangi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dengan anggaran Rp 437,9 miliar pada 2024. Program BTS diselenggarakan untuk 11 kota dengan total 46 koridor.

Pada 2025, nominalnya menyusut menjadi Rp 177,5 miliar bagi enam kota lama dan dua kota baru. Tiap kota mengantongi besaran yang berbeda, berkisar Rp 8,7 miliar hingga Rp 37,6 miliar.

"Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program yang harus didukung, namun harus selektif. Sehingga tidak banyak memotong anggaran kementerian/lembaga yang juga tidak kalah pentingnya dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujar Djoko, Minggu (19/1/2025).

Merujuk data Direktorat Angkutan Jalan Ditjenhubdat (Januari 2025), total penumpang BTS yang terangkut sebanyak 72.138.046 orang (sejak beroperasi Juni 2020 hingga 2023) dengan fare box sebesar Rp 58,54 miliar.

Dengan rincian, subsidi per 2020 diberikan pada 5 kota dengan 19 koridor sebesar Rp 49,93 miliar. Lanjut pada 2021 di lima kota dan 26 koridor (Rp 311,71 miliar), 2022 di 10 kota dengan 51 koridor (Rp 546,95 miliar), 2023 di 10 kota dengan 48 koridor (Rp 573,36 miliar) dan tahun 2024 di 11 kota dengan 46 koridor (Rp 429,79 miliar).

"Sekarang di tahun 2025 menurun menjadi Rp 177,5 miliar," imbuh Djoko.

 

Rincian Anggaran BTS 2025

Kemenhub memperluas program Buy The Service (BTS) Teman Bus ke Jawa Barat. Mulai 27 Desember 2021, kehadiran bus yang dinamai Trans Metro Pasundang ini akan melayani masyarakat Bandung dan sekitarnya. (Dok Kemenhub)
Kemenhub memperluas program Buy The Service (BTS) Teman Bus ke Jawa Barat. Mulai 27 Desember 2021, kehadiran bus yang dinamai Trans Metro Pasundang ini akan melayani masyarakat Bandung dan sekitarnya. (Dok Kemenhub)... Selengkapnya

Anggaran BTS sebagai program pembelian layanan pada 2025 sebesar Rp 177.49 miliar hanya akan diterapkan di 6 kota, yakni Palembang (1 koridor, 13 bus senilai Rp 8.715.077.406), Surakarta (3 koridor, 42 bus senilai Rp 27.035.812.353), Makassar (1 koridor, 20 bus senilai Rp 17.014.376.067), Banyumas (4 koridor, 52 bus Rp 37.563.022.520), Surabaya (1 koridor, 14 bus Rp 13.899.917.590) dan Balikpapan (2 koridor, 19 bus Rp 20.792.166.110).

Plus tambahan dua kota, yakni Manado (2 koridor, 20 bus Rp 15.856.060.000) dan Pontianak (2 koridor, 19 Bus Rp 16.147.436.000).

Sebelumnya, program pembelian layanan pada 2024 diterapkan di 10 kota, yakni Palembang, Medan, Bali, Surakarta, Yogyakarta, Makassar, Banyumas, Banjarmasin, Bandung dan Surabaya. Dengan terdapat tambahan 1 kota, yakni Balikpapan.

"Total penumpang yang diangkut selama 2024 sebanyak 16.047.887 penumpang, dengan fare box sebesar Rp 47,65 miliar," terang Djoko.

Di Kota Medan (Trans Metro Deli), ada 5 koridor dengan 72 bus, seluruh koridor telah handover oleh Pemda pada 16 Agustus 2024. Kota Palembang (Trans Musi Jaya) beroperasi 6 koridor dengan 66 bus dan 7 koridor dengan 55 armada feeder.

 

Kota Bandung

Bus Listrik
60 unit bus listrik baru merupakan program Massal Transportasi (Mastran) Bus Rapid Transit (BRT) Buy The Service (BTS) mulai beroperasi di Kota Medan... Selengkapnya

Kota Bandung (Trans Metro Pasundan) beroperasi 5 koridor dengan 96 bus. Dua koridor telah di-handover oleh Pemda pada Januari 2024. Surakarta beroperasi 6 koridor dengan 116 bus dan 6 koridor dengan 111 armada feeder. Sebanyak 3 koridor feeder telah handover oleh Pemda pada Januari 2024.

Kabupaten Banyumas (Trans Banyumas) dioperasikan 4 koridor dengan 52 bus. Yogyakarta dengan 3 koridor dan 44 bus. Provinsi Kalimantan Selatan (Trans Banjarbakula) dengan 4 koridor 75 bus. Seluruh koridor telah di handover oleh Pemda pada bulan Mei 2024.

Sementara Kota Surabaya dioperasikan 2 koridor dengan 17 bus. Satu koridor dihandover oleh Pemda pada bulan Juli 2024. Pemprov Bali (Trans Metro Dewata) dioperasikan 6 koridor dengan 105 bus.

 

Indonesia Emas 2045 Hanya Mimpi?

Bus Listrik
Kehadiran 60 unit bus listrik ini menjadikan Medan sebagai satu-satunya kota di Indonesia yang mengoperasikan Mastran BRT melalui skema BTS, dengan menggunakan 100 persen bus listrik.... Selengkapnya

Ada penambahan 1 koridor per Agustus 2024. Di Kota Makassar (Trans Mamminasata) dioperasikan 4 koridor dengan 87 bus. Sebanyak 2 koridor tidak beroperasi tahun 2024. Dilakukan penambahan 1 koridor per Agustus 2024. Kota Balikpapan (Balikpapan City Trans) dioperasikan 2 koridor 19 Bus. Mulai beroperasi pada Juli 2024.

Di sisi lain, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) juga menganggarkan untuk membenahi angkutan umum di Bodetabek. Mulai dari Trans Pakuan dengan 4 koridor (Kota Bogor), Trans Depok 1 koridor (Kota Depok), Trans Patriot 1 koridor (Kota Bekasi). Bulan Februari akan mengoperasikan.

Melihat banyaknya rute BTS yang tidak lagi mendapat subsidi, Djoko mengaku miris. Lantaran gelontoran dana negara untuk angkutan umum tak lagi disertakan, di tengah cita-cita mengejar target Indonesia Emas 2045.

"Janji memberikan subsidi angkutan perkotaan dilupakan. Indonesia Emas 2045 hanya mimpi. Perlu dimengerti transportasi umum adalah satu indikator kota layak huni," kata Djoko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya