PSN PIK 2 Hanya untuk Tropical Coastland, Investasi Capai Rp 65 Triliun

Proyek yang dimaksud sebagai PSN di Kawasan PIK 2 hanya yang terkait dengan pengembangan kawasan ecotourism Tropical Coastland.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Jan 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2025, 18:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Pengembangan Green Area dan Eco-City di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 yang berlokasi di Provinsi Banten. Pengembangan wilayah berbasis hijau dengan rencana luas lebih kurang 1.755 Ha dinamakan "Tropical Coastland"... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Penyediaan infrastruktur untuk mendorong aktivitas ekonomi masyarakat, mengatasi ketimpangan pembangunan antar wilayah, serta mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional terus dilakukan Pemerintah.

Salah satu kebijakan utama yang menjadi dasar dalam pembangunan ekonomi berbasis pengembangan wilayah, khususnya transformasi infrastruktur yakni prioritisasi program/proyek infrastruktur melalui Proyek Strategis Nasional (PSN).

Diantara PSN baru yang dikembangkan Pemerintah yakni Pengembangan Green Area dan Eco-City di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 yang berlokasi di Provinsi Banten. Pengembangan wilayah berbasis hijau dengan rencana luas lebih kurang 1.755 Ha dinamakan "Tropical Coastland" serta ditujukan sebagai destinasi pariwisata baru yang berbasis hijau guna meningkatkan attractiveness bagi wisatawan.

Destinasi pariwisata ini juga didesain untuk mengakomodasi Kawasan Wisata Mangrove yang merupakan mekanisme pengamanan pesisir secara alami.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa proyek yang dimaksud sebagai PSN di Kawasan PIK 2 hanya yang terkait dengan pengembangan kawasan ecotourism Tropical Coastland.

Lebih jauh, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Ekowisata Tropical Coastland akan dibiayai dengan dana yang bersumber dari non APBN dan disertai dengan komitmen dari Badan Usaha Pengusul untuk melakukan pembangunan secara bertahap.

Proyek dengan nilai investasi sekitar Rp65 triliun tersebut diharapkan dapat menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda.

 

Perkembangan Seluruh PSN

Aloha PIK
Warga mengunjungi pantai pasir putih dan destinasi kuliner Aloha PIK di kawasan Pantai Pasir Putih, Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten, Senin (25/12/2023). Aloha PIK merupakan sebuah destinasi tematik baru yang berlokasi di wilayah PIK 2. (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Lebih lanjut, Menko Airlangga menerangkan bahwa selain PSN Ekowisata Tropical Coastland tersebut, Pemerintah juga akan terus mengevaluasi perkembangan seluruh PSN, termasuk diantaranya seperti Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Likupang di Sulawesi Utara, Tanjung Lesung di Banten, hingga Lido di Jawa Barat.

Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto juga menjelaskan bahwa Pemerintah saat ini terus mengembangkan PSN dengan tidak hanya terfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, namun juga memastikan peningkatan pemerataan ekonomi, penyediaan pangan, pengembangan perbatasan, teknologi, pariwisata hingga pendidikan.

"Apa yang disampaikan Pak Menko Airlangga menurut kami sudah sangat jelas bahwa PSN di kawasan PIK 2 hanya yang terkait dengan pengembangan Kawasan Ekowisata Tropical Coastland. Luas kawasan PSN yang akan dikembangkan sebagai PSN hanya 1.755 Ha dan tentunya sama sekali tidak terkait dengan keberadaan pagar laut yang akhir-akhir ini sering diberitakan," imbuh Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto.

Tuntas 2 Pekan, PIK 2 Luncurkan Air Dome Pertama di Indonesia

PT Bressen Technology Indonesia  meluncurkan proyek Air Dome pertama di Indonesia, berlokasi di Pantai Indah Kapuk atau PIK 2. (Dok Bressen)
PT Bressen Technology Indonesia meluncurkan proyek Air Dome pertama di Indonesia, berlokasi di Pantai Indah Kapuk atau PIK 2. (Dok Bressen)... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Bressen Technology Indonesia baru saja meluncurkan proyek Air Dome pertama di Indonesia, berlokasi di Pantai Indah Kapuk atau PIK 2.

CEO PT Bressen Technology Indonesia Shen Chao mengatakan, proyek Air Dome ini menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan bangunan konvensional. Semisal ongkos pengadaan dan proses pemasangan struktur teramat singkat, hanya dua pekan saja.

"Proyek ini memiliki dua aspek utama. Pertama, dari segi efisiensi biaya, biaya konstruksi Air Dome jauh lebih rendah dibandingkan bangunan konvensional dengan ukuran yang sama. Pemasangan SPIKE Air Dome hanya membutuhkan waktu dua minggu setelah semua material dan peralatan tiba di lokasi, dibandingkan pembangunan tradisional yang memakan waktu bertahun-tahun," terangnya, Senin (13/1/2025).

Selain itu, Air Dome memanfaatkan energi surya melalui strip transparan khusus untuk pencahayaan di siang hari, yang mengurangi kebutuhan listrik.

"Membran yang digunakan pada Air Dome juga memiliki isolasi yang sangat baik, menjaga panas dan mengurangi kebutuhan pendinginan. Sehingga operasinya sangat hemat energi," imbuh Shen Chao.

Cuaca jadi tantangan utama pemasangan Air Dome di PIK 2, khususnya hujan yang dapat menyebabkan genangan air pada membran. "Dalam proses inflasi Air Dome, kami sangat bergantung pada cuaca. Saat hujan, kami menggunakan pompa untuk menghilangkan genangan air," ungkapnya.

Material PVDF yang digunakan mampu menahan tekanan angin hingga 67 m/s, dan beban hingga 250 kg/m². Sehingga cocok untuk berbagai aktivitas seperti konser, aula pameran, pusat logistik, gudang penyimpanan material, pabrik, hingga aula pelatihan.

 

Bakal Lebih Banyak

PT Bressen Technology Indonesia  meluncurkan proyek Air Dome pertama di Indonesia, berlokasi di Pantai Indah Kapuk atau PIK 2. (Dok Bressen)
PT Bressen Technology Indonesia meluncurkan proyek Air Dome pertama di Indonesia, berlokasi di Pantai Indah Kapuk atau PIK 2. (Dok Bressen)... Selengkapnya

Menurut dia, proyek ini juga bisa jadi percontohan untuk pembangunan Air Dome di wilayah lain di Indonesia. PT Bressen Technology Indonesia berencana mengembangkan lebih banyak Air Dome di berbagai lokasi, termasuk di kawasan seperti PIK dan Sudirman, Jakarta.

Maka sebab itu, Shen Chao menekankan pentingnya memperkenalkan teknologi Air Dome secara luas melalui Asosiasi Air Dome Indonesia. Untuk menetapkan standar dan memperluas penggunaannya.

"Kami telah melakukan banyak promosi dan presentasi kepada BUMN maupun perusahaan swasta. Tahun ini, kami berencana membentuk Asosiasi Air Dome Indonesia untuk menciptakan komunitas penggemar dan praktisi Air Dome. Saat ini Indonesia belum memiliki standar SNI untuk Air Dome, sementara China dan Eropa sudah memilikinya," bebernya.

Selain itu, Shen Chao juga mengungkapkan rencana proyek lainnya di Indonesia. "Kami telah mengajukan proposal untuk proyek-proyek tertentu kepada klien di berbagai wilayah Indonesia dan mendapatkan respons yang positif," sebut dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya