Prabowo Butuh Rp 9 Triliun Setahun Terangi Semua Desa di Indonesia

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, yang menyebut masih ada ribuan dusun di seluruh Indonesia yang belum teraliri listrik.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 20 Jan 2025, 19:15 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2025, 19:15 WIB
PT PLN (Persero) lewat Penyertaan Modal Negara (PMN) meningkatkan layanan listrik dari 12 jam menjadi 24 jam bagi masyarakat Desa Sebotok di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). (Foto: PLN)
PT PLN (Persero) lewat Penyertaan Modal Negara (PMN) meningkatkan layanan listrik dari 12 jam menjadi 24 jam bagi masyarakat Desa Sebotok di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). (Foto: PLN)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto bertekad menuntaskan target elektrifkasi nasional 100 persen dalam 5 tahun masa pemerintahannya. Termasuk dengan menerangi seluruh desa di Indonesia yang selama ini belum tersambung akses listrik.

Menyusul laporan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, yang menyebut masih ada ribuan dusun di seluruh Indonesia yang belum teraliri listrik.

Hal itu disampaikan Prabowo saat meresmikan 37 proyek listrik di 18 provinsi secara serentak, di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).

Menurut laporan yang disampaikan Bahlil, negara butuh alokasi dana Rp 48 triliun untuk memasok setrum ke desa yang belum terjamah listrik selama 5 tahun. Sehingga, anggaran yang perlu disiapkan pemerintah mencapai Rp 9 triliun lebih per tahun.

"Masih ada tadi laporan berapa ribu dusun yang belum sampai ke listrik dan dilaporkan kita butuh Rp 48 triliun untuk mencapai itu semua. Kalau Rp 48 triliun dibagi 5, berapa itu? Rp 9 triliun. Rasa-rasanya 5 tahun kita bisa selesaikan," kata Prabowo.

Masih Ada 6.700 Desa Berlum Teraliri Listrik

Adapun pada kesempatan sama, Bahlil menyampaikan, saat ini masih ada sekitar 6.700 dusun atau desa yang belum teraliri listrik. Jumlah itu setara 1,3 juta rumah tangga belum bisa menikmati konsumsi listrik.

"Terdapat 340 kecamatan yang belum kita kasih listrik sekitar 6.700 dusun. Kurang lebih kalau dikonversi ke jiwa, rumah tangga itu kurang lebih sekitar 1,3 juta rumah tangga," ungkapnya di hadapan Presiden Prabowo Subianto dalam acara peresmian PLTA Jatigede.

 

Belum Terjangkau Setrum PLN

PT PLN (Persero) lewat Penyertaan Modal Negara (PMN) meningkatkan layanan listrik dari 12 jam menjadi 24 jam bagi masyarakat Desa Sebotok di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). (Foto: PLN)
PT PLN (Persero) lewat Penyertaan Modal Negara (PMN) meningkatkan layanan listrik dari 12 jam menjadi 24 jam bagi masyarakat Desa Sebotok di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). (Foto: PLN)... Selengkapnya

Itu terjadi, kata Bahlil, lantaran suplai listrik dari PT PLN (Persero) belum bisa menjangkau ke seluruh pelosok. Sehingga rumah tangga yang belum bisa mendapatnya harus memasang jaringan setrum sendiri.

"Saat ini masyarakat masih banyak yang belum mendapatkan akses listrik dari PLN. Sebagian besar masih menggunakan listrik swadaya, itu pun sedikit," sebut dia.

Menurut perhitungannya, alokasi uang negara yang perlu disiapkan mencapai Rp 48 triliun. Sehingga desa-desa yang belum berlistrik itu bisa tersambung ke jaringan dalam 5 tahun ke depan.

"Kita membutuhkan anggaran kurang lebih sekitar Rp48 triliun selama 5 tahun untuk kita menerangi dusun-dusun, desa-desa dan kecamatan. Kami yakin, Insya Allah, apa yang Bapak Presiden arahkan bisa kita wujudkan," bebernya.Rasio Desa Berlistrik 99,9%

Adapun PT PLN (Persero) mencatat, Rasio Desa Berlistrik (RDB) hingga akhir 2024 telah mencapai 99,92 persen. Dengan jumlah 83.693 desa dan kelurahan di Indonesia sudah terlistriki.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi mandat dalam ketenagalistrikan nasional, pihaknya berkomitmen untuk menyediakan listrik hingga seluruh pelosok tanah air.

"Listrik merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat. Kami berkomitmen menyediakan listrik yang andal serta memperluas jangkauan, demi mewujudkan pemerataan energi. Sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia," ujarnya beberapa waktu lalu.

Darmawan merinci, dari total 83.693 desa yang sudah berlistrik, 77.942 desa di antaranya diterangi oleh listrik PLN. Sementara, sebanyak 3.127 desa bersumber dari listrik non PLN. Lalu, 2.624 desa dengan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Penggalakkan program Listrik Desa juga sejalan dengan langkah nasional dalam mencapai rasio elektrifikasi 100 persen. Hingga Desember 2024 Rasio Elektrifikasi Nasional mencapai 99,83 persen.

 

Dirasakan 951 Desa

 Tingkatkan Rasio Desa Berlistrik, PLN Percepat Sambungan Listrik ke 8 Desa Terpencil di Lampung
PLN segera hadirkan terang ke 8 desa terpencil di Lampung... Selengkapnya

Upaya PLN tahun 2024 melalui program ini telah dirasakan langsung oleh masyarakat di 951 desa, dengan jumlah 103.249 rumah tangga tersambung listrik.

Kemudian, berhasil membangun Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 4.438 kilometer sirkit (kms), Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 3.625 kms, dan Gardu Distribusi sebesar 94.545 kiloVolt Ampere (kVA).

Darmawan melanjutkan, petugas PLN juga harus menghadapi berbagai tantangan mulai dari jarak, cuaca, hingga topografi ekstrem dalam menghadirkan akses listrik secara merata ke seluruh wilayah. Namun demikian, tantangan tersebut tak membuat PLN gentar dalam menuntaskan mandat tersebut.

"Untuk itu kami terus berupaya dan bersinergi dengan pemerintah serta berbagai stakeholder guna meningkatkan rasio elektrifikasi ini. Sehingga seluruh masyarakat Indonesia bisa merasakan terang," pungkas Darmawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya