LRT Jabodetabek Tersambung Kereta Bandara Belum akan Terjadi dalam Waktu Dekat

Kemenhub telah mencoba beberapa opsi untuk mengintegrasikan LRT Jabodetabek dengan mode transportasi lainnya, termasuk dengan KA Bandara.

oleh Tim Bisnis diperbarui 21 Jan 2025, 21:08 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 21:08 WIB
Momen Pilkada Serentak 2024, LRT Jabodebek Terapkan Pola dan Tarif Akhir Pekan
LRT Jabodebek. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta LRT Jabodetabek dan Kereta Api (KA) Bandara belum akan terhubung (terintegrasi) dalam waktu dekat. Kementerian Perhubungan telah mencoba beberapa opsi untuk mengintegrasikan LRT dengan mode transportasi lainnya, termasuk dengan KA Bandara.

Hal ini diungkapkan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi. "Jadi mungkin tidak dalam waktu yang dekat, memang akan ada peningkatan dalam jumlah pemudik, tapi itu akan lebih terkonsentrasi di angkutan darat, angkutan kereta api itu akan terkonsentrasi juga ke arah timur," kata Dudy melansir Antara, di Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Ia menjelaskan, saat ini yang menjadi fokus Kementerian Perhubungan adalah persiapan Angkutan Lebaran 2025.

Menurutnya, konektivitas antara LRT dan KA Bandara hanya untuk memudahkan warga Jakarta melakukan pergerakan, namun bukan untuk mengakomodir pemudik.

"Jadi kita tidak ingin buru-buru untuk mengintegrasikan, tapi niatan untuk mengintegrasikan itu adalah untuk melayani masyarakat khususnya Jakarta agar bisa movement-nya bisa lebih nyaman lagi di wilayah Jakarta," ujarnya pula.

Sementara itu, terkait dengan prediksi jumlah pemudik pada Lebaran 2025, Dudy menyebut belum dapat memprediksinya.

Menurutnya, perlu dilakukan survei untuk mendapat angka yang akurat, sehingga bisa membuat perencanaan yang lebih matang.

"Kita akan melakukan survei dalam waktu dekat, survei akan melibatkan beberapa stakeholder yang berkaitan dengan perencanaan, sehingga kita bisa lebih akurat lagi, seperti yang kami lakukan pada saat natal dan tahun baru kemarin," ujar Dudy.

Pada akhir tahun lalu, Menhub menyampaikan rencana untuk mengintegrasikan LRT Jabodetabek dengan KA Bandara. Langkah ini diyakini untuk meningkatkan konektivitas antara moda transportasi di Jakarta.

Integrasi ini disebut akan memberikan banyak pilihan bagi masyarakat Jabodetabek untuk melakukan perjalanan dengan nyaman dan efisien.

 

Kunci LRT Jabodebek Catat Nihil Kecelakaan Kerja di 2024

Berwisata Menyenangkan dengan Transportasi di Palembang
LRT Palembang Sumsel (Dok.Puspanagri Mas Bayu Sadewa / Nefri Inge)... Selengkapnya

Dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui Divisi LRT Jabodebek mengadakan Apel Peringatan di halaman Kantor Divisi LRT Jabodebek. Acara ini menjadi wujud nyata komitmen perusahaan dalam mengutamakan keselamatan kerja.

Dengan tema "Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas di KAI Group," kegiatan ini menekankan pentingnya budaya keselamatan yang proaktif dan berkelanjutan.

EVP LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi, menyatakan bahwa penerapan K3 adalah kebutuhan esensial untuk menjamin operasional yang aman, nyaman, dan andal.

Prestasi Zero Accident Tahun 2024

Selama tahun 2024, LRT Jabodebek berhasil mencatatkan zero accident atau nihil kecelakaan kerja. Prestasi ini dicapai melalui penerapan konsisten program K3, termasuk:

  • Perawatan rutin harian, bulanan, dan tahunan pada sarana dan prasarana.
  • Inspeksi berkala.
  • Pelatihan keselamatan bagi seluruh pegawai.
  • Edukasi dan sosialisasi pentingnya keselamatan kerja.

Komitmen Keselamatan Bersama

Sebagai simbol komitmen keselamatan, dilakukan penandatanganan Komitmen Keselamatan Bersama oleh EVP LRT Jabodebek dan VP Rolling Stock selaku Ketua K3 LRT Jabodebek.

Acara ini juga dimeriahkan dengan penyerahan simbolis Bendera K3, Kebijakan HSSE, dan UU Nomor 1 Tahun 1970 kepada perwakilan pekerja, sebagai bentuk penguatan budaya keselamatan kerja.

 

Standar Keselamatan Tinggi

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menambah waktu operasional bagi LRT Jabodebek pada malam Tahun Baru 2025. (Foto: istimewa)
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menambah waktu operasional bagi LRT Jabodebek pada malam Tahun Baru 2025. (Foto: istimewa)... Selengkapnya

Sebagai moda transportasi berbasis rel otomatis, LRT Jabodebek menerapkan teknologi Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) 3.

Sistem ini memungkinkan pengoperasian kereta secara otomatis tanpa masinis, yang diawasi dari Operation Control Center (OCC).

Keunggulan GoA 3 meliputi:

  • Automatic Train Protection (ATP): Mencegah kecepatan berlebih dan memastikan pengereman optimal.
  • Pengurangan Human Error: Operasi otomatis mengurangi risiko kecelakaan akibat kesalahan manusia.
  • Ketepatan Jadwal: Teknologi modern memastikan perjalanan lebih efisien.

Fokus Pengembangan di Tahun 2025

Pada tahun 2025, LRT Jabodebek menitikberatkan upaya pada pengembangan berkelanjutan dengan memperkuat sinergi antara teknologi modern dan pengelolaan sumber daya manusia. Langkah strategis ini mencakup:

  • Peningkatan Kompetensi Pegawai: Melalui pelatihan intensif dan sertifikasi K3.
  • Inovasi Teknologi: Mengadopsi sistem transportasi pintar untuk meminimalkan risiko operasional.
  • Perawatan Infrastruktur: Pengawasan berkala untuk menjaga kualitas sarana dan prasarana.

“Kami terus berinovasi untuk menghadirkan transportasi yang tidak hanya aman tetapi juga memberikan pengalaman terbaik bagi penumpang. Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi LRT Jabodebek untuk melangkah lebih jauh dalam menerapkan standar keselamatan kelas dunia,” ujar Mochamad Purnomosidi.

Dengan fokus pada kolaborasi dan inovasi, LRT Jabodebek berkomitmen untuk menciptakan perjalanan yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan demi memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat modern.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya