Prabowo-Gibran Diminta Tak Kehilangan Peluang Pertumbuhan Ekonomi pada Awal 2025

Beragam faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi harus diantisipasi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran.

oleh Arief Rahman H diperbarui 29 Jan 2025, 19:35 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2025, 19:35 WIB
Prabowo-Gibran Diminta Tak Kehilangan Peluang Pertumbuhan Ekonomi pada Awal 2025
Institute for Development of Economic and Finance (Indef) menyoroti peluang kerja ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.(Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Institute for Development of Economic and Finance (Indef) menyoroti peluang kerja ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pemerintah diminta tak kehilangan peluang untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.

Kepala Center Makroekonomi dan Keuangan Indef, Rizal Taufikurahman menyadari ada target pertumbuhan ekonomi ambisius Prabowo sebesar 8 persen. Maka, perlu upaya tepat agar pertumbuhan ekonomi bisa terjaga stabil sejak awal 2025.

"Januari ini kita masih optimis ada momentum pemulihan, tetapi kalau itu kemudian tidak dimanfaatkan maka kita akan kehilangan momentum," kata Rizal dalam Diskusi Publik Indef bertajuk '100 Hari Asta Cita Ekonomi, Memuaskan?', Rabu (29/1/2025).

Beragam faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, kata dia, harus diantisipasi. Termasuk kondisi naik-turunnya grafik pertumbuhan. Untuk itu, pemerintah dan pelaku usaha perlu sejalan.

"Pemerintah dan juga pelaku usaha (harus) memitigasi risiko yang menyebabkan fluktuasi. Tentu harus memanfaatkan momentum pemulihan ini," ucapnya.

Rizal menuturkan, setidaknya ekonomi Indonesia harus tumbuh 5,2 persen tahun ini. Ada beberapa rekomendasi yang diberikannya agar target itu bisa dicapai.

Daftar Rekomendasi

Pertama, pemerintah diminta menjaga stabilitas nilai tukar rupuah dan tingkat inflasi. Harapannya, langkah ini bisa menjaga daya beli masyarakat dan mengerek konsumsi rumah tangga.

Kedua, perlunya percepatan hilirisasi. Pemerintah juga diminta untuk melirik komoditas lain yang berpotensi untuk ekspor, sebagai bagian dari hilirisasi tadi. Ketiga, Rizal meminta pemerintah memperkuat strategi perdagangan yang lebih tahan terhadap risiko global. 

Keempat, pemerintah perlu memitigasi gangguan rantai pasok, misalnya kebijakan yang tidak sejalan pada aspek tersebut.

Kelima, Rizal menyoroti perlunya pemerintah untuk mengambil langkah percepatan pembangunan dan perbaikan infraatruktur di daerah. Terutama di daerah Indonesia Timur, dengan harapan biaya logistik bisa ditekan lebih murah.

 

Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Naik 6,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Jadi Landasan Kuat Kenaikan Upah Minimum 2025
Aktivitas para pekerja saat jam pulang kerja melintasi jalan Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (2/12/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, Institute for Development of Economic and Finance (Indef) menyoroti perlunya pemerintah mencatatkan pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada 2025 ini. Lantaran, angka itu menjadi titik mula untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen di 2029 mendatang.

Peneliti Center Makroekonomi dan Keuangan Indef, Abdul Manap Pulungan mengatakan salah satu penggerak ekonomi adalah pertumbuhan kredit. Dia menantang, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka harus bisa meningkatkan pertumbuhan kredit di atas 10 persen.

"Apa yang harus dipacu oleh pemerintahan Prabowo-Gibran ini? Itu adalah kreditnya harus tumbuh signifikan, harus bisa tumbuh 2 digit agar pertumbuhan ekonomi bisa naik, kalau tidak seperti itu, susah," ungkap Abdul Manap dalam Diskusi Publik Indef bertajuk '100 Hari Asta Cita Ekonomi, Memuaskan?', Rabu (29/1/2025).

Guna mengejar target itu, dia berpegang salah satunya pada oleh-oleh investasi dari lawatan Prabowo ke sejumlah negara. Harapannya, dengan investasi asing, pertumbuhan ekonomi bisa terjaga stabil sesuai target.

"Ini kemarin pak Prabowo sudah berkunjung ke beberapa negara ya, mudah-mudahan dengan kunjungan itu bisa meningkatkan realisasi investasi dan kemudian memacu pertumbuhan kredit dan pertumbuhan ekonomi ke depan," terangnya.

Abdul Manap menegaskan, ekonomi Indonesia harus tumbuh 5,2 persen di 2025 ini. Lantaran, angka itu akan menjadi titik awal demi tercapainya target pertumbuhan ekonomi 8 persen di 2029 mendatang.

"Kalau tanpa itu, target pertumbuhan tahun ini 5,2 persen, itu agak sulit, kalau 5,2-nya gagal, berarti starting point untuk mencapai 8 persen 2029 itu agak susah untuk dicapai," pungkasnya.

 

Kepuasan Publik Soal Kinerja Pemerintah

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pernyataan tersebut menanggapi pandangan fraksi terhadap asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen hingga 5,7 persen dalam Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) RAPBN Tahun 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, Istana menanggapi soal tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih dalam 100 hari pertama masa kerja. Istana memastikan pemerintah tak akan terlena dengan hasil survei tersebut.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menyampaikan, pemerintah menyadari banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan. Menurut dia, pemerintah akan terus menjaga stabilitas politik dan memastikan bahwa kebijakan yang diambil berpihak kepada masyarakat.

"Pemerintah tidak akan pernah puas dan tidak terlena dengan hasil survei ini. Pemerintah akan terus memperkuat koordinasi antarlembaga, menjaga stabilitas politik, meningkatkan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas, serta memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil harus berpihak pada kepentingan rakyat," jelas Yusuf kepasa wartawan, Rabu (29/1/2025).

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas dan Indikator Politik Indonesia, tingkat kepuasan publik masing-masing tercatat sebesar 80,9 persen dan 79,3 persen. Yusuf menyebut hasil survei ini menunjukkan dukungan masyarakat terhadap program-program pemerintah.

"Hasil tersebut mencerminkan kepercayaan dan dukungan rakyat terhadap langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah dalam menjalankan agenda prioritas nasional," ujar dia. 

Yusuf menuturkan hasil survei ini menjadi motivasi bagi pemerintah untuk terus meningkatkan kinerja. Dia juga menyampaikan komitmen pemerintah dalan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kepuasan publik ini pasti menjadi motivasi sekaligus tanggung jawab untuk terus bekerja cerdas lebih keras, konsisten, dan inovatif dalam memenuhi harapan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," tutur Yusuf.

Dalam 100 hari pertama, Prabowo disebut telah mengambil sejumlah kebijakan strategis, termasuk menggencarkan upaya pemberantasan korupsi.

 

Program Unggulan

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Kendati perekonomian Indonesia relatif masih resilien, Menkeu tetap menyampaikan bahwa pemerintah tetap mewaspadai adanya turbulensi global yang terjadi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Selain itu, kata Yusuf, pemerintah juga telah memulai program unggulan seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya generasi muda.

Pemerintah berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan masyarakat. Pemerintah berjanji akan terus bekerja untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera.

"Pemerintah mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas dukungan dan kepercayaannya. Pemerintah berkomitmen untuk terus bekerja tanpa henti untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera," pungkas Yusuf.

 

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya