Investasi Manufaktur Tembus Rp 721 Triliun di 2024, Menperin Bongkar Rahasianya

Indonesia mencatat pertumbuhan investasi manufaktur yang signifikan sepanjang 2024, dengan total realisasi mencapai Rp 721,3 triliun. Angka ini berkontribusi sebesar 42,1 persen terhadap total investasi nasional yang mencapai Rp 1.714,2 triliun.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 02 Feb 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2025, 18:00 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Kementerian Perindustrian)
Indonesia mencatat pertumbuhan investasi manufaktur yang signifikan sepanjang 2024, dengan total realisasi mencapai Rp 721,3 triliun. Angka ini berkontribusi sebesar 42,1 persen terhadap total investasi nasional yang mencapai Rp 1.714,2 triliun. (Foto: Kementerian Perindustrian)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, para investor dari sektor industri manufaktur tidak perlu ragu untuk menanamkan modalnya di Indonesia. 

Pasalnya, pemerintah memiliki tekad kuat dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan mengeluarkan berbagai kebijakan yang pro-industri serta memberikan kepastian hukum yang jelas agar aktivitas produksi bisa berjalan lancar.

Tekad pemerintah tersebut, juga direalisasikan oleh Menperin AGK dengan mendorong Apple untuk dapat membangun pabrik di Indonesia. 

“Selain job creation, investasi akan dapat menciptakan nilai tambah signifikan dan kontribusi besar terhadap pendapatan negara,” kata Agus dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (2/2/2025). 

Agus menjelaskan, Indonesia mencatat pertumbuhan investasi manufaktur yang signifikan sepanjang 2024, dengan total realisasi mencapai Rp 721,3 triliun. Angka ini berkontribusi sebesar 42,1 persen terhadap total investasi nasional yang mencapai Rp 1.714,2 triliun. 

Peningkatan ini tidak hanya menandakan stabilitas iklim investasi di Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi negara sebagai pusat manufaktur dan ekspor global. Realisasi investasi manufaktur 2024 juga menunjukkan pertumbuhan yang pesat dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya mencapai Rp 596,3 triliun. 

Penanaman Modal Asing (PMA) mendominasi, dengan kontribusi Rp 527 triliun, sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menyumbang Rp 194,3 triliun. 

Selain sektor teknologi, subsektor yang mendominasi investasi asing adalah industri logam dasar, yang menyerap investasi USD 13,6 miliar atau 22,6 persen dari total PMA. Industri kertas dan percetakan menyumbang USD 4,8 miliar (8 persen), diikuti oleh industri kimia dan farmasi dengan USD 4,1 miliar (6,9 persen).

 

Harga Gas Bumi Tertentu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Kementerian Perindustrian)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Kementerian Perindustrian)... Selengkapnya

Pemerintah optimistis bahwa dengan kebijakan pro-industri yang terus diperkuat, target pertumbuhan ekonomi 8 persen dapat tercapai. Beberapa kebijakan yang mendukung industri manufaktur meliputi perpanjangan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), penguatan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), insentif fiskal dan nonfiskal, serta kebijakan relaksasi impor yang selektif.

Indonesia juga terus mempercepat program hilirisasi, dengan realisasi investasi di sektor ini mencapai Rp 134,9 triliun pada kuartal IV 2024, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pemerintah menegaskan bahwa hilirisasi akan tetap menjadi prioritas utama guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam dalam negeri.

Dengan terus meningkatnya investasi dan dukungan kebijakan yang kondusif, Indonesia semakin siap menjadi pusat manufaktur global, termasuk bagi raksasa teknologi seperti Apple. 

Investasi Lewat Vendor, Apple Diklaim Bakal Dongkrak Ekspor Indonesia

Menteri Investasi/kepala BKPM Rosan P. Roeslani  dalam Rakornas Investasi 2024, di Jakarta, Rabu (11/12/2024)
Menteri Investasi/kepala BKPM Rosan P. Roeslani  dalam Rakornas Investasi 2024, di Jakarta, Rabu (11/12/2024) (dok: Tira)... Selengkapnya

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani mengatakan, investasi Apple di Indonesia tidak dilakukan langsung oleh induk perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut, melainkan lewat pihak vendor. 

Model investasi melalui vendor juga turut dilakukan Apple di negara-negara lain. Untuk di Indonesia, perusahaan memakai vendor untuk membangun pabrik AirTag di Batam, Kepulauan Riau.  

"Saya musti koreksi ya, yang investasi itu bukan Apple, tapi vendor-nya Apple. Karena itu yang mereka lakukan, baik di India, Vietnam, Malaysia, bukan Apple-nya," jelas Rosan di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

"Contohnya, ini handphone Apple. Satu handphone ada 320 vendor. Di Thailand, di Malaysia, Vietnam, vendor-nya lebih dari 35, ada yang hampir 40 vendor-nya. Di kita, itu baru hanya ada satu," dia menambahkan. 

Meskipun baru satu vendor, Rosan meyakini investasi Apple di Tanah Air bakal turut mendongkrak neraca perdagangan Indonesia. Lantaran 65 persen dari hasil produksi vendor tersebut akan berorientasi ekspor, dan berkontribusi pada nilai ekspor Indonesia. 

Dalam hal ini, dia menjelaskan investasi Apple USD 200 juta untuk pembuatan pabrik AirTag di Batam. Adapun nilai total investasi yang diajukan Apple sebesar USD 1 miliar, merujuk pada pendapatan dari hasil penjualan. 

"Memang investasi Apple itu tuh adalah mereka one billion (USD) in term of revenue-nya mereka sebagai offtaker," kata Rosan. 

"Jadi ini untuk ekspor kita juga akan meningkat. Dan ini akan terus meningkat dari USD 1 billion ke USD 2 billion, sampai dengan USD 10 billion dalam waktu yang nanti tidak lama," ia menambahkan. 

Ciptakan Lapangan Kerja untuk 2.000 Orang

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani dalam Forum Kemitraan Investasi 2024, di Jakarta, Kamis (12/12/2024). (Tira/Liputan6.com)
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani dalam Forum Kemitraan Investasi 2024, di Jakarta, Kamis (12/12/2024). (Tira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Secara multiplier effect, investasi Apple oleh pihak vendor di Indonesia pun dipercaya bakal menciptakan lapangan kerja baru untuk ribuan orang. 

"Memang itu juga yang berlaku di negara-negara lain. Karena investasinya ini dilakukan oleh vendor-vendor. Jadi ini juga akan menimbulkan hal yang positif dari penciptaan lapangan kerjanya, itu hampir mencapai 2.000 orang," bebernya. 

"Jadi memang buat kami, kita melihatnya secara keseluruhan lah. Jadi tidak dari satu sisi, oh investasinya berapa. Tapi dari sisi penciptaan lapangan kerja dan yang lain-lain," imbuh Rosan.

Negosiasi Tak Mudah

Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menceritakan, proses negosiasi dengan Apple tidak mudah. Mengingat perusahaan besar tersebut akan mengedepankan keuntungan besar yang diperoleh dari Indonesia.

"Negosiasi tidak akan mudah. Apple akan menempatkan kepentingan atau interest mereka, yang kita bisa baca adalah untungnya berapa, cuannya berapa," kata Menperin beberapa waktu lalu. 

Meski demikian, Menperin memastikan pemerintah tetap teguh memegang prinsip untuk kepentingan nasional dalam proses negosiasi.

"Sementara kami, pemerintah, juga punya prinsip-prinsip yang harus kita pegang, yang tidak mungkin kita kesampingkan," katanya pula.

Adapun prinsip tersebut terdiri dari empat poin teknokratis yang sudah dikaji pihaknya, yakni perbandingan investasi Apple di negara lain, investasi produsen handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) selain Apple di Indonesia, nilai tambah dan pendapatan bagi Indonesia, serta penyerapan tenaga kerja dalam ekosistem.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya