Antrean Pembeli LPG 3 Kg Mengular, Bahlil Minta Maaf

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyambangi sejumlah titik pangkalan LPG 3 kg di beberapa wilayah, Selasa (4/2/2025). Termasuk dua titik pangkalan di Kota Tangerang.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Feb 2025, 14:40 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2025, 14:40 WIB
LPG
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melakukan penyaluran fakultatif LPG 3kg untuk mengamankan ketersediaan stok selama hari libur Isra Mi'raj dan Tahun Baru Imlek 2025 . Dok PPN... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyambangi sejumlah titik pangkalan LPG 3 kg di beberapa wilayah, Selasa (4/2/2025). Termasuk dua titik pangkalan di Kota Tangerang.

Dalam kegiatan inspeksi dadakan (sidak) di Tangerang tersebut, Bahlil tampak berkeliling mendatangi para calon pembeli. Sembari berulang meminta maaf atas adanya antrean panjang dalam membeli LPG 3 kg.

Usai kegiatan tersebut, Bahlil mengutarakan maksud permintaan maaf tersebut. Lantaran, ia mengaku kinerja pemerintah dalam menyalurkan tabung gas melon bersubsidi ini belum maksimal.

"Iya, saya minta maaf karena mereka antre. Pemerintah harus objektif dong. Kalau kami kurang bekerja maksimal untuk memastikan rakyat kita baik, ya saya harus minta maaf," kata Bahlil di Kota Tangerang, Banten, Selasa (4/2/2025).

Terkait antrean dan kelangkaan LPG 3 kg yang sempat terjadi, ia beralasan bahwa pemerintah coba berupaya untuk memastikan distribusi daripada tabung gas subsidi bisa tepat sasaran. Sebab, tak sedikit anggaran negara yang menguap akibat permainan sejumlah oknum.

"Kalau selisihnya Rp 7-8 ribu per tabung, itu kan sama dengan per tabung Rp 3.000. Kalau Rp 3.000 per tabung selisih, itu sama dengan subsidi kita dari Rp 12.000 menjadi Rp 9.000. Itu 20-30 persen subsidi kita tidak tepat sasaran," bebernya.

"Kalau 30 persen kali Rp 87 triliun, berarti kan sekitar Rp 25-26 triliun. Ini uang negara yang tidak tepat sasaran. Ini yang pemerintah lagi tata agar betul-betul tepat sasaran," ucap Bahlil.

Oleh karenanya, ia meminta pangkalan hingga pengecer yang naik kelas jadi sub pangkalan, agar bisa mendistribusikan LPG 3 kg tidak lebih dari Rp 20.000 per tabung. "Subsidi ini harus betul-betul tepat sasaran, dipergunakan untuk rakyat. Jangan dioplos, jual ke industri. Jangan harga di-mark up. Kita enggak mau," tegas Bahlil.

 

 

Ciduk Pangkalan Jual Mahal

Pertamina Patra Niaga pastikan harga LPG 3 kg di Pangkalan resmi mengikuti HET yang ditetapkan setiap Pemda. (Foto: Pertamina)
Pertamina Patra Niaga pastikan harga LPG 3 kg di Pangkalan resmi mengikuti HET yang ditetapkan setiap Pemda. (Foto: Pertamina)... Selengkapnya

Ultimatum itu diberikan lantaran masih ada sejumlah pangkalan yang menjual harga tabung gas melon subsidi lebih tinggi dari kisaran tersebut.

Guna memastikan harga LPG 3 kg di lapangan, Bahlil bersama beberapa jajarannya di Kementerian ESDM dan PT Pertamina Patra Niaga melakukan inspeksi dadakan (sidak) ke beberapa titik pangkalan pada Selasa (4/2/2025) har ini.

Dari hasil tinjauan lapangan tersebut, Bahlil mendapati jika penyaluran stok LPG perlahan sudah mulai membaik, dan tidak terjadi lagi kelangkaan. Selain kelancaran pasokan, ia pun meminta seluruh pangkalan bisa menjual LPG 3 kg dengan harga maksimal Rp 20.000 per tabung.

"Yang ada itu adalah dulunya para penjual ini menaikan Rp 25-30 ribu, sekarang diturunkan, enggak boleh. Maksimal Rp 19.000 atau Rp 20.000. Enggak boleh dari itu," pinta Bahlil.

 

Wajib Diikuti

Pertamina Patra Niaga pastikan harga LPG 3 kg di Pangkalan resmi mengikuti HET yang ditetapkan setiap Pemda. (Foto: Pertamina)
Pertamina Patra Niaga pastikan harga LPG 3 kg di Pangkalan resmi mengikuti HET yang ditetapkan setiap Pemda. (Foto: Pertamina)... Selengkapnya

Ketentuan harga LPG 3 kg ini wajib berlaku di seluruh Indonesia, tanpa terkecuali. "Semuanya sama. Harus semuanya sama. Karena subsidi itu semuanya sama," dia menegaskan.

Kepastian harga ini didorong lantaran Bahlil ingin penyaluran tabung gas melon hijau bisa merata untuk konsumen yang betul-betul membutuhkan. Khususnya para pelaku usaha UMKM semisal warung kopi (warkop).

"Supaya mereka dapat untung lebih banyak. Masa dikasih harga Rp 25-30 ribu, yang harusnya harga cuman Rp 20 ribu, supaya mereka punya keuntungan lebih. Itu maksudnya," kata Bahlil.

Infografis Beli Gas Subsidi LPG 3 Kg Wajib Pakai KTP Mulai 1 Januari 2024
Infografis Beli Gas Subsidi LPG 3 Kg Wajib Pakai KTP Mulai 1 Januari 2024 (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya