Liputan6.com, Jakarta Emas mulai melonjak dengan permintaan sebagai aset safe-haven yang mendominasi pasar dan mendorong harga emas ke level tertinggi sepanjang masa.
Banyak analis yang memproyeksikan harga emas akan tembus dikisaran USD3.000 per ons. Meskipun harga emas terlihat sedikit berlebihan, beberapa analis mengatakan bahwa investor tidak bisa mengabaikan momentum bullish yang ada di pasar.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari Kitco.com, Senin (10/2/2025), setelah berhasil mempertahankan dukungan awal yang krusial di USD2.800 per ons pada hari Senin (3/2) pasar berhasil mencatatkan rekor tertinggi harian sepanjang minggu.
Advertisement
Data ekonomi yang mengecewakan pada hari Jumat (7/2) yang menunjukkan penurunan signifikan dalam optimisme konsumen dan meningkatnya kekhawatiran inflasi, sempat mendorong harga emas di atas USD2.900 per ons.
Meskipun harga emas sudah turun dari puncaknya, masih ada potensi untuk mengakhiri minggu ini dengan kenaikan solid. Pada pukul 1:43 siang ET, kontrak berjangka emas bulan April diperdagangkan pada USD2.884,70 per ons, naik hampir 2% dibandingkan minggu lalu.
Harga Emas OTW USD 3.000
Kepala Analis Pasar di FxPro, Alex Kuptsikevich, mengatakan bahwa reli emas baru saja dimulai dan dorongan menuju USD 3.000 adalah awal dari pergerakan tersebut.
“Dari perspektif teknis, emas mulai membentuk pola ekstensi Fibonacci. Reli global dimulai pada Oktober 2023 setelah sinyal awal dari Federal Reserve yang menunjukkan pelonggaran kebijakan moneter dan pelambatan kenaikan suku bunga. Antara Oktober dan November 2024, setelah naik 55% untuk mencapai level USD 2.790, emas mengalami aksi ambil untung yang signifikan, yang menyebabkan penurunan ke USD 2.550, yang merupakan 76,4% dari reli awal. Ini diikuti dengan beberapa minggu perdagangan intens antara para pelaku pasar bullish dan bearish,” jelas Alex.
Alex mencatat, pada akhir Desember 2024, momentum pembelian yang stabil kembali ke pasar emas. Pergerakan di atas USD2.800 pada akhir Januari 2025 memicu diskusi tentang kemungkinan dimulainya gelombang pertumbuhan global baru.
Menurut Alex, jika ttren ini berlanjut, harga emas dunia bisa mencapai area USD3.400 per ons antara Agustus dan Oktober tahun 2025.
Prediksi Harga Emas
Adapun analis logam mulia independen dan pendiri BubbleBubble Report, Jesse Colombo, mengatakan bahwa reli baru-baru ini menunjukkan bahwa emas memiliki banyak potensi.
Dalam pasar bullish, Colombo menyebut, harga aset seringkali tetap overbought dalam waktu yang lama, dan itulah saat keuntungan terbaik bisa diperoleh. Jika ada yang perlu diperhatikan, itu adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan. Risiko saat ini jelas berada di sisi atas.
“Saya ingin melihat penutupan yang solid di atas USD 2.900 di futures COMEX untuk mengonfirmasi reli ini dan, setelah itu, penutupan di atas USD3.000. Ini pada dasarnya adalah efek ratchet. Jika emas belum bisa menutup di atas $2.900, dalam kasus terburuk, saya melihatnya bergerak sideways selama seminggu atau lebih dalam kisaran antara $2.800 dan $2.900, lalu melanjutkan dorongan lebih tinggi," ujar Colombo.
Advertisement
Momentum Harga Emas
Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, Ole Hansen, juga melihat momentum yang solid dalam emas.
“Sepertinya kebanyakan jalan menuju Roma (USD3.000) saat ini, sesuatu yang tentunya membuat saya sedikit khawatir karena takut telah melewatkan sesuatu,” katanya.
Namun untuk sekarang, momentum dan tingkat ketidakpastian global kemungkinan akan terus mendukung dan memperkuat harga.
Meskipun ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global mendukung emas sebagai aset safe-haven, beberapa analis juga memperingatkan investor bahwa pasar mungkin akan mengalami volatilitas kembali seiring harga yang diperdagangkan di level rekor, meskipun Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga saat ini setidaknya hingga paruh pertama tahun ini.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)