Masuk Daftar Bergengsi Fortune 500, Pertamina Gelar Syukuran

Pertama kali masuk dalam daftar bergengsi Fortune 500, tampaknya membuat PT Pertamina memiliki kebanggaan tersendiri. Sebagai bentuk syukur terhadap pencapaiannya selama ini, perusahaan minyak dan gas bumi (Migas) milik pemerintah ini pun tak segan menggelar syukuran dengan mengundang sekitar 5.000 anak yatim piatu.

Dikutip dari undangan yang disampaikan Pertamina, kegiatan syukuran ini rencananya juga akan dihadiri oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono serta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, dan jajaran direksi Pertamina.

Acara sendiri digelar secara besar-besaran dengan menyewa gedung Hall D2, JI Expo di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Perhelatan besar ini dijadwalkan berlangsung mulai pukul 16.30 WIB. Anak-anak yang akan disantuni sendiri berasal dari 75 yayasan yang tersebar di Jabodetabek dan merupakan anak asuh dari PT Pertamina (Persero) dan 7 anak perusahaan, yaitu meliputi PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi, PT Pertamina EP Cepu, PT Nusantara Regas, PT Pertamina Gas, PT Pertamina Drilling Services Indonesia, dan PT Pertamina Geothermal Energy.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) menjadi satu-satunya perusahaan dari Indonesia yang masuk daftar 500 perusahaan terbesar dunia versi Fortune 500 di 2013.

Masuknya Pertamina dalam daftar Fortune 500 Global di urutan 122 membuat Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan bungah. "Ini kabar baik, baru pertamakalinya Pertamina masuk daftar Fortune 500 Global di urutan 122," kata Karen.

Karen berharap prestasi Pertamina ini akan semakin meningkat di tahun mendatang. "Kita targetkan bisa masuk 100 besar di tahun mendatang," ujar Karen.

Seperti dilansir Fortune 500, Kamis (11/7/2013), Pertamina mencatat pendapatan sebesar US$ 70,924 miliar di 2012 atau naik 5,4% dari 2011. Sedangkan keuntungannya mencapai US$ 2,761 miliar atau naik 18,2% dari 2011.

Pertamina adalah perusahaan yang 100 persen saham dikuasai oleh pemerintah Indonesia. Perusahaan ini mempunyai cadangan minyak per Juni 2013 sebanyak 609 juta barel dan gas sebanyak 7,8 triliun kaki kubik. (Dny/Sis/Shd)