Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Juni lalu dipastikan bakal membawa dampak positif terhadap postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014. Salah satu yang 'kecipratan' kompensasi BBM adalah angkutan umum. Â
Menteri Keuangan Chatib Basri mengaku pemerintah mempunyai ruang fiskal sekitar Rp 18,4 triliun yang akan dialokasikan untuk empat kepentingan. Â
"Harga BBM naik Juni lalu, maka pemerintah punya postur APBN yang lebih baik dan fiscal space Rp 18,4 triliun. Itu berarti secara alokasi dan distribusi menjadi lebih tepat dan kualitas pengeluaran (spending) meningkat," ungkap dia di Jakarta, seperti ditulis Selasa (30/7/2013).
Dari jumlah tersebut, Chatib mengatakan, pemerintah akan menggelontorkan sekitar Rp 13 triliun untuk anggaran infrastruktur. Hal ini merupakan komitmen pemerintah dengan mengalokasikan mayoritas dana penghematan untuk pembangunan serta pengembangan infrastruktur.
"Alokasi sisanya untuk (anggaran) transportasi umum paska kenaikan harga BBM. Percuma BBM naik kalau transportasi umumnya tidak menjadi lebih baik, nanti orang akan tetap membeli mobil," jelasnya tanpa menyebut pasti besaran kompensasi BBM bagi angkutan umum.
Di samping itu, Chatib menambahkan, APBN 2014 juga menganggarkan dana Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebesar Rp 3,8 triliun. Sehingga iuran bagi penerima bantuan bisa di level sekitar Rp 19 ribu.
"Alokasi lain dari anggaran juga digunakan untuk investasi program konservasi energi, dengan memperbaiki dan mengembangkan renewable energy. Jadi ada infrastruktur, transportasi umum, konservasi energi dan pengamanan sosial (SJSN)," jelas dia. (Fik/Ndw)
Menteri Keuangan Chatib Basri mengaku pemerintah mempunyai ruang fiskal sekitar Rp 18,4 triliun yang akan dialokasikan untuk empat kepentingan. Â
"Harga BBM naik Juni lalu, maka pemerintah punya postur APBN yang lebih baik dan fiscal space Rp 18,4 triliun. Itu berarti secara alokasi dan distribusi menjadi lebih tepat dan kualitas pengeluaran (spending) meningkat," ungkap dia di Jakarta, seperti ditulis Selasa (30/7/2013).
Dari jumlah tersebut, Chatib mengatakan, pemerintah akan menggelontorkan sekitar Rp 13 triliun untuk anggaran infrastruktur. Hal ini merupakan komitmen pemerintah dengan mengalokasikan mayoritas dana penghematan untuk pembangunan serta pengembangan infrastruktur.
"Alokasi sisanya untuk (anggaran) transportasi umum paska kenaikan harga BBM. Percuma BBM naik kalau transportasi umumnya tidak menjadi lebih baik, nanti orang akan tetap membeli mobil," jelasnya tanpa menyebut pasti besaran kompensasi BBM bagi angkutan umum.
Di samping itu, Chatib menambahkan, APBN 2014 juga menganggarkan dana Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebesar Rp 3,8 triliun. Sehingga iuran bagi penerima bantuan bisa di level sekitar Rp 19 ribu.
"Alokasi lain dari anggaran juga digunakan untuk investasi program konservasi energi, dengan memperbaiki dan mengembangkan renewable energy. Jadi ada infrastruktur, transportasi umum, konservasi energi dan pengamanan sosial (SJSN)," jelas dia. (Fik/Ndw)