PT Pertamina (Perser) memprediksi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Tegal, Jawa Tengah akan meningkat 200% pada pada arus mudik lebaran tahun ini. Sementara di jalur selatan, lonjakan konsumsi BBM bakal terjadi di sejumlah kota di Jawa Barat seperti Cirebon dan Tasikmalaya yang akan naik sekitar 100%.
"Perbedaannya adalah kemacetan parah yang akan terjadi disini," ujar Hasto Wibowo, GM Marketing Region III Pertamina, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2013).
Pada 2012 lalu, jalur Pantai Utara, Pantai Selatan dan juga jalur tengah Pulau Jawa dipadati sekitar 6,7 juta pengendara yang melakukan mudik. Pada tahun ini, diprediksi akan ada sekitar 7 juta sampai 8 juta pengendara yang melalui jalur mudik tersebut.
Pada musim mudik tahun ini, rata-rata para pemudik akan membelanjakan uang sekitar Rp 2 juta sehingga perputaran uang yang terjadi mencapai Rp 14 triliun-16 triliun. "Sebagian diantaranya akan menjadi revenue dari SPBU," lanjutnya.
Pertamina memperkirakan konsumsi premium nasional diperkirakan akan naik sekitar 15% atau sekitar 80 ribu kilo liter per hari. Khusus di regional DKI Jakarta dan Jawa Barat, kenaikan konsumsi premium diperkirakan mencapai 29%. Sementara untuk BBM jenis Solar untuk transportasi akan mengalami penurunan sekitar 45%, avtur naik 86% dan LGP naik 56%.
"Itu untuk kebutuhan H-5 hingga H+5, Pertamax untuk wilayah Jawa Tengah akan naik 2x lipat dari biasanya," katanya.
Guna mengatasi lonjakan permintaan tersebut, Pertamina akan berupaya meningkatan stok, penambahan jam operasional sebanyak 7 terminal BBM akan disiagakan 24 jam, serta menyiapkan 32 SPBU khusus sepeda motor. "Posko kesehatan gratis dengan skala yang lebih besar, saya yakin ini sangat diperlukan, kita kasih tulisan gratis biar lebih banyak yang memanfaatkan,"
Sedang untuk memenuhi kebutuhan LPG pada regional 3 yang melingkupi area DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat dari konsumsi sebesar 6.500-6.600 metrik ton per hari, Pertamina akan memasok sebesar 7.000-7.200 metrik ton per hari. "Beberapa agen dan pengecer akan tutup, pangkal di Jabodetabek akan pulang kampung, maka kita dorong minimaket untuk jual banyak," tandasnya.(Dny/Shd)
"Perbedaannya adalah kemacetan parah yang akan terjadi disini," ujar Hasto Wibowo, GM Marketing Region III Pertamina, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2013).
Pada 2012 lalu, jalur Pantai Utara, Pantai Selatan dan juga jalur tengah Pulau Jawa dipadati sekitar 6,7 juta pengendara yang melakukan mudik. Pada tahun ini, diprediksi akan ada sekitar 7 juta sampai 8 juta pengendara yang melalui jalur mudik tersebut.
Pada musim mudik tahun ini, rata-rata para pemudik akan membelanjakan uang sekitar Rp 2 juta sehingga perputaran uang yang terjadi mencapai Rp 14 triliun-16 triliun. "Sebagian diantaranya akan menjadi revenue dari SPBU," lanjutnya.
Pertamina memperkirakan konsumsi premium nasional diperkirakan akan naik sekitar 15% atau sekitar 80 ribu kilo liter per hari. Khusus di regional DKI Jakarta dan Jawa Barat, kenaikan konsumsi premium diperkirakan mencapai 29%. Sementara untuk BBM jenis Solar untuk transportasi akan mengalami penurunan sekitar 45%, avtur naik 86% dan LGP naik 56%.
"Itu untuk kebutuhan H-5 hingga H+5, Pertamax untuk wilayah Jawa Tengah akan naik 2x lipat dari biasanya," katanya.
Guna mengatasi lonjakan permintaan tersebut, Pertamina akan berupaya meningkatan stok, penambahan jam operasional sebanyak 7 terminal BBM akan disiagakan 24 jam, serta menyiapkan 32 SPBU khusus sepeda motor. "Posko kesehatan gratis dengan skala yang lebih besar, saya yakin ini sangat diperlukan, kita kasih tulisan gratis biar lebih banyak yang memanfaatkan,"
Sedang untuk memenuhi kebutuhan LPG pada regional 3 yang melingkupi area DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat dari konsumsi sebesar 6.500-6.600 metrik ton per hari, Pertamina akan memasok sebesar 7.000-7.200 metrik ton per hari. "Beberapa agen dan pengecer akan tutup, pangkal di Jabodetabek akan pulang kampung, maka kita dorong minimaket untuk jual banyak," tandasnya.(Dny/Shd)