Baru-baru ini Forbes memilih 200 perusahaan terbaik berskala menengah ke bawah (small and medium enterprise/SME) di Asia dengan pendapatan di bawah US$ 1 miliar atau sekitar Rp 10,2 triliun.
Merunut daftar FORBES ASIA’s 200 Best Under a Billion (BUB) tersebut, 4 perusahaan asal Indonesia masuk dalam perusahaan berskala menengah terbaik di Asia.
Seperti melansir Forbes, Jumat (2/8/2013), ke-200 perusahaan terbaik Asia ini tak disusun secara peringkat. Namun Forbes memilihnya berdasarkan sejarah kinerja bisnis perusahaan dalam setahun.
China, sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia mendominasi deretan tersebut dengan menyumbang 63 perusahaan.
Sementara Indonesia diketahui menyumbang 4 perusahaan yang 3 di antaranya bergerak di bidang industri konstruksi. Berikut keempat perusahaan Indonesia yang masuk jajaran 200 perusahaan terbaik di Asia:
1. Alam Sutera Realty
Kapitalisasi Pasar: US$ 1,46 miliar
Volume Penjualan: US$ 254 juta
Laba Bersih: US$ 124 juta
Laba Operasi: US$ 131 juta
Jumlah karyawan: 1.172
PT Alam Sutera Realty Tbk merupakan pengembang real estate yang berbasis di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang pengembangan dan pengelolaan perkotaan termasuk properti hunian, properti komersial, industri dan tempat belanja.
Proyek real estate yang dikenal dengan sebutan Alam Sutera berlokasi di Serpong, Tangerang. Lokasi proyek hunian lain tersedia di Cibitung, Cianjur, Tanjung Pinang dan Sanur.
Saat ini PT Alam Sutera Realty Tbk telah memiliki empat anak perusahaan yaitu PT Delta Mega Persada, PT Duta Prakarsa Development, PT Nusa Cipta Pratama dan Alam Sutera International Private Limited.
2. Bumi Serpong Damai (BSD)
Kapitalisasi Pasar: US$ 2,79 miliar
Volume Penjualan: US$ 387 juta
Laba Bersih: US$ 134 juta
Laba Operasi: US$ 158 juta
PT Bumi Serpong Damai Tbk merupakan pengembang real estate yang bermarkas di Indonesia. Perusahaan yang didirikan sejak 1984 ini menjalankan bisnis perencanaan dan pengembangan kota baru.
Pengembangan area hunian, infrastruktur, fasilitas lingkungan dan sejumlah taman yang terintegrasi dan dirancang dengan baik menjadi kota mandiri yang dikenal sebagai BSD City.
Perusahaan yang bergerak di industri konstruksi ini juga terbagi dalam beberapa segmen bisnis yaitu pembangunan industri, rumah, toko, ruang kantor, pusat pendidikan dan hotel. BSD terletal di kecamatan Serpong, Legok, Cisauk, dan Pagedangan di Tangerang, Banten.
3. Bumitama Agri
Kapitalisasi Pasar: US$ 1,38 miliar
Volume Penjualan: US$ 366 juta
Laba Bersih: US$ 82 juta
Laba Operasi: US$ 135 juta
Jumlah karyawan: 12.600
Bumitama Agri Ltd., bergerak di bisnis investasi, pengoperasian pekerbunan kelapa sawit, dan produksi minyak sawit. Perusahaan juga terlibat dalam perdagangan minyak sawit dan produk minyak sawit.
Hingga saat ini, luas areal perkebunan yang telah ditanami seluas 87.851 hektare (ha) sementara perkebunan untuk Plasma Programme baru sekitar 31.311 ha.
4. Summarecon Agung
Kapitalisasi Pasar: US$ 1,52 miliar
Volume Penjualan: US$ 359 juta
Laba Bersih: US$ 83 juta
Laba Operasi: US$ 115 juta
Jumlah karyawan: 1.551
Perusahaan konstruksi PT Summarecon Agung Tbk merupakan pengembang dan pengelola properti di Indonesia. Unit bisnisnya dikelompokan ke dalam tiga kegiatan pengembangan properti yang berbeda.
Unit pertama mengembangkan produk properti untuk penjualan seperti rumah hunian, apartemen, lahan hunian, dan toko komersil.
Kegiatan kedua merupakan investasi properti untuk pengurusan sewa mall. Sementara yang terakhir adalah pengelolaan dan pengembangan lingkungan kota agar tetap ramah lingkungan. (Sis/Nur)
Merunut daftar FORBES ASIA’s 200 Best Under a Billion (BUB) tersebut, 4 perusahaan asal Indonesia masuk dalam perusahaan berskala menengah terbaik di Asia.
Seperti melansir Forbes, Jumat (2/8/2013), ke-200 perusahaan terbaik Asia ini tak disusun secara peringkat. Namun Forbes memilihnya berdasarkan sejarah kinerja bisnis perusahaan dalam setahun.
China, sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia mendominasi deretan tersebut dengan menyumbang 63 perusahaan.
Sementara Indonesia diketahui menyumbang 4 perusahaan yang 3 di antaranya bergerak di bidang industri konstruksi. Berikut keempat perusahaan Indonesia yang masuk jajaran 200 perusahaan terbaik di Asia:
1. Alam Sutera Realty
Kapitalisasi Pasar: US$ 1,46 miliar
Volume Penjualan: US$ 254 juta
Laba Bersih: US$ 124 juta
Laba Operasi: US$ 131 juta
Jumlah karyawan: 1.172
PT Alam Sutera Realty Tbk merupakan pengembang real estate yang berbasis di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang pengembangan dan pengelolaan perkotaan termasuk properti hunian, properti komersial, industri dan tempat belanja.
Proyek real estate yang dikenal dengan sebutan Alam Sutera berlokasi di Serpong, Tangerang. Lokasi proyek hunian lain tersedia di Cibitung, Cianjur, Tanjung Pinang dan Sanur.
Saat ini PT Alam Sutera Realty Tbk telah memiliki empat anak perusahaan yaitu PT Delta Mega Persada, PT Duta Prakarsa Development, PT Nusa Cipta Pratama dan Alam Sutera International Private Limited.
2. Bumi Serpong Damai (BSD)
Kapitalisasi Pasar: US$ 2,79 miliar
Volume Penjualan: US$ 387 juta
Laba Bersih: US$ 134 juta
Laba Operasi: US$ 158 juta
PT Bumi Serpong Damai Tbk merupakan pengembang real estate yang bermarkas di Indonesia. Perusahaan yang didirikan sejak 1984 ini menjalankan bisnis perencanaan dan pengembangan kota baru.
Pengembangan area hunian, infrastruktur, fasilitas lingkungan dan sejumlah taman yang terintegrasi dan dirancang dengan baik menjadi kota mandiri yang dikenal sebagai BSD City.
Perusahaan yang bergerak di industri konstruksi ini juga terbagi dalam beberapa segmen bisnis yaitu pembangunan industri, rumah, toko, ruang kantor, pusat pendidikan dan hotel. BSD terletal di kecamatan Serpong, Legok, Cisauk, dan Pagedangan di Tangerang, Banten.
3. Bumitama Agri
Kapitalisasi Pasar: US$ 1,38 miliar
Volume Penjualan: US$ 366 juta
Laba Bersih: US$ 82 juta
Laba Operasi: US$ 135 juta
Jumlah karyawan: 12.600
Bumitama Agri Ltd., bergerak di bisnis investasi, pengoperasian pekerbunan kelapa sawit, dan produksi minyak sawit. Perusahaan juga terlibat dalam perdagangan minyak sawit dan produk minyak sawit.
Hingga saat ini, luas areal perkebunan yang telah ditanami seluas 87.851 hektare (ha) sementara perkebunan untuk Plasma Programme baru sekitar 31.311 ha.
4. Summarecon Agung
Kapitalisasi Pasar: US$ 1,52 miliar
Volume Penjualan: US$ 359 juta
Laba Bersih: US$ 83 juta
Laba Operasi: US$ 115 juta
Jumlah karyawan: 1.551
Perusahaan konstruksi PT Summarecon Agung Tbk merupakan pengembang dan pengelola properti di Indonesia. Unit bisnisnya dikelompokan ke dalam tiga kegiatan pengembangan properti yang berbeda.
Unit pertama mengembangkan produk properti untuk penjualan seperti rumah hunian, apartemen, lahan hunian, dan toko komersil.
Kegiatan kedua merupakan investasi properti untuk pengurusan sewa mall. Sementara yang terakhir adalah pengelolaan dan pengembangan lingkungan kota agar tetap ramah lingkungan. (Sis/Nur)