Sepi Penumpang, Sopir Metromini Bawa Pulang Uang Berapa Ya?

Para sopir Metromini tetap harus menyetor Rp 280 ribu per hari kepada perusahaan tempatnya bekerja.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 06 Agu 2013, 17:01 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2013, 17:01 WIB
metromini-ilang130801b.jpg
Mudiknya penduduk di wilayah ibukota Jakarta memberikan pukulan berat bagi para pengusaha angkutan tak terkecuali sopirnya. Menurunnya jumlah penumpang membuat pendapatan para sopir ini terpangkas hingga lebih dari separuhnya.

"Turun jauhlah kalau dibandingkan dengan pendapatan bersih setiap harinya. Pendapatan bersih menjelang Lebaran menurun cukup signifikan," ujar Sopir Bus Metromini 75, John Burning saat berbincang Liputan6.com, Jakarta, Selasa (6/8/2013).

Pria yang berusia 43 tahun itu menerangkan, pada hari normal sopir metromini biasanya bisa membawa pulang uang Rp 180 ribu hingga Rp 200 ribu per hari. Namun jelang Lebaran ini, kantong-kantong sopir angkutan umum di ibukota terasa lebih tipis karena hanya membawa pulang uang Rp 60 ribu per hari.

"Total pendapatan yang kami terima disaat menjelang perayaan hari raya Lebaran sangat kecil lah. Penurunan terjadi pada Sabtu kemarin hingga hari ini," ungkapnya.

Pada hari biasa, sopir metromini biasanya bisa memperoleh pendapatan kotor hingga Rp 550 ribu per hari. Total pendapatan yang diberikan kepada pihak pemilik bus sebesar Rp 280 ribu per hari, sedangkan sisanya untuk pendapatan bersih dan pengisian bahan bakar. Disaat menjelang lebaran, pendapatan kotor yang diterima hanya mencapai Rp 350 ribu - Rp 400 ribu per hari. 

John memperkirakan pendapatannya bakal kembali normal sepekan setelah Lebaran. "Kalau setoran tetap saja hari biasa sama hari raya lebaran, tetap masih sebesar Rp 280 ribu per hari. Tapi, disaat tanggal merah ada pengecualian tertentu," tegasnya.

Pada tempat yang sama, Sopir Bus Metromini 62, Manuel Sirait (41) mengatakan, disaat menjelang lebaran, pendapatan bersih yang diterima oleh para sopir memang mengalami penurunan. Pada tiap tahunnya menjelang lebaran penurunan pendapatan selalu terjadi.

"Saya mah memaklumi saja, memang tiap tahunnya disaat Lebaran jumlah penumpang mengalami penurunan. Sehingga pendapatan yang kita terima mengalami penurunan juga," tegasnya.

Manuel menjelaskan, disaat hari raya Lebaran tiba, dirinya tetap bekerja meski hanya setengah hari. Akibatnya, pendapatan yang diterimanya pun ikut mengalami penurunan yang cukup signifikan.

"Untuk pendapatan yang kita terima, untuk normalnya kembali mungkin 3-4 hari setelah lebaran. Karena banyak orang yang sudah datang kembali," tutup Manuel. (Dis/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya