Tersengat RDG Tambahan BI, Rupiah di Pasar NDF Menguat

Rupiah di pasar NDF untuk satu bulan ke depan menguat 0,9% ke level 11.597 per dolar AS

oleh Syahid Latif diperbarui 28 Agu 2013, 11:15 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2013, 11:15 WIB
rupiah-130715b.jpg
Munculnya spekulasi akan adanya kenaikan suku bunga acuan BI rate membuat nilai tukar rupiah sedikit bersemangat. Kurs rupiah bahkan mengalami penguatan tertinggi dalam enam pekan terakhir.

Spekulasi kenaikan BI rate tersebut juga mendorong imbal hasil surat utang pemerintah membaik.

Seperti diketahui, BI berencana menggelar pertemuan khusus guna mengevaluasi kondisi ekonomi, moneter, dan perbankan pada Kamis, 29 Agustus 2013. RDG tambahan ini tak mengubah jadwal pertemuan serupa pada September mendatang.

"Kepercayaan pasar merupakan isu utama mengingat posisi bank sentral yang masih ambigu antara mendorong pertumbuhan ekonomi atau menjaga stabilitas makro. Jadi kenaikan suku bunga bisa menjadi sentimen positif," kata Kepala Ekonom Bank Central Asia, David Sumual seperti dikutip laman Bloomberg, Rabu (28/8/2013).

Pada transaksi perdagangan hari ini, kurs rupiah di pasar Non Delivery Forward untuk jangka waktu sebulan mendatang bergerak positif dengan naik 0,9% ke level 11.597 per dolar AS. Kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi sejak 19 Juli 2013.

Rupiah di pasar kontrak terdiskon 5,7% dibandingkan pasar spot yang turun 0,1% ke level 10.938 per dolar AS.

"Pelemahan rupiah ibarat terkena bola salju dari inflasi akibat impor sehingga menjadi alasan bagi BI untuk menaikkan suku bunga," kata David.

BI diperkirakan akan menaikan tingkat suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) ke level 7% hingga akhir 2013. Kenaikan ini diperlukan mengingat laju inflasi pada Agustus diperkirakan mencapai 9,2%, atau tercepat sejak 2008.

Data Inter Dealer Market Association menunjukan Yield surat utang negara dengan tenor yang berakhir Mei 2023 tercatat menguat 1 bps ke level 8.75%, tertinggi sejak Februari 2011. (Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya