Komisi XI DPR RI dijadwalkan menggelar uji kelayakan dua calon Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI), yaitu Mirza Adityaswara dan Anton Gunawan pada pukul 13.00 WIB siang.
Kemunculan kedua nama tersebut menimbulkan banyak komentar berbagai kalangan, termasuk pengamat ekonomi seperti Yanuar Rizky, Â Eni Sri Hartati dan Zulkifli Zaini. Menurut mereka ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi kedua calon tersebut.
Yanur Rizky lebih mensyaratkan DGS diharapkan memiliki kharisma yang tidak jauh dari Gubernur BI Agus Martowardojo.
"Jangan terlalu jauh dengan Gubernurnya, karismanya, kita cari orang yang harus di respect. Jangan cari orang yang disenangi, yang saya takutkan adalah, gubernurnya senang dari satu diantara dua ini. Apakah gubernur lain respect, apakah DPR semua respect. Intinya kita mencari leader yang di-respect," ujar dia seperti ditulis Selasa (3/9/2013).
Tidak hanya itu, Yanuar mensyaratkan calon DGS harus mampu memberikan warna berbeda di lingkungan Dewan Gubernur BI.
"Menurut saya mereka harus diberikan komposisi dan bisa memberikan warna lain. Harus bisa mengambil bendera ini, jangan sampai berpatok pada The Fed dan secara cepat bisa mengembalikan lagi kepercayaan pasar," jelas dia.
Sementara Eni Sri Hartati, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai DGS harus mampu mengendalikan pasar, karena menurut Eni saat ini yang terjadi adalah pasar yang mengendalikan BI.
"Menurut saya, DGS yang akan datang harus benar-benar memahami persoalan pokok ekonomi, bagaimana mengoptimalkan koordinasi bauran moneter dan fiskal," jelasnya.
Kedua, bagaimana mentransmisikan kebijakan moneter mendorong kebutuhan sektor riil. Ketiga membuat BI bukan mengikuti pasar, tapi mengendalikan pasar. "Karena selama ini apa yang terjadi BI mengikuti pasar. Jadi bikin bagaimana pasar mengikuti BI," tegas Eni.
Berbeda dengan kedua pengamat ekonomi sebelumnya, Zulkifli Zaini yang saat ini menjabat sebagai Ketua Ikatan Bankir Indonesia (IBI) lebih mengharapkan DGS mampu berperan dalam memutuskan kebijakan untuk mengatasi tekanan jangka pendek yang terjadi terhadap neraca perdagangan Indonesia.
"Yang bisa saya mungkin sampaikan adalah bahwa sejauh kedua calon ini paham bahwa tekanan sort tem terkait nilai tukar adalah bahwa begitu banyak hutang dari swasta yamg jangka pendek jatuh tempo, itu telah membutuhkan short term dolar. Bahwa kita saat ini terus harus impor dan juga keduanya harus paham begitu banyak investasi asing di Indonesia yang keluar, itu butuh dolar, jadi bagaimana mereka harus bisa memastikan solusi short term ini," kata dia.
Seperti yang diketahui Mirza Adityaswara kini menjabat Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan sebelumnya menjabat Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. Sementara Anton Gunawan saat ini merupakan Kepala Ekonomi dari PT Danamon Tbk. Fit and proper test hari ini kemudian Komisi XI DPR RI akan memutuskan DGS pada Rabu malam. (Yas/Nur)
Kemunculan kedua nama tersebut menimbulkan banyak komentar berbagai kalangan, termasuk pengamat ekonomi seperti Yanuar Rizky, Â Eni Sri Hartati dan Zulkifli Zaini. Menurut mereka ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi kedua calon tersebut.
Yanur Rizky lebih mensyaratkan DGS diharapkan memiliki kharisma yang tidak jauh dari Gubernur BI Agus Martowardojo.
"Jangan terlalu jauh dengan Gubernurnya, karismanya, kita cari orang yang harus di respect. Jangan cari orang yang disenangi, yang saya takutkan adalah, gubernurnya senang dari satu diantara dua ini. Apakah gubernur lain respect, apakah DPR semua respect. Intinya kita mencari leader yang di-respect," ujar dia seperti ditulis Selasa (3/9/2013).
Tidak hanya itu, Yanuar mensyaratkan calon DGS harus mampu memberikan warna berbeda di lingkungan Dewan Gubernur BI.
"Menurut saya mereka harus diberikan komposisi dan bisa memberikan warna lain. Harus bisa mengambil bendera ini, jangan sampai berpatok pada The Fed dan secara cepat bisa mengembalikan lagi kepercayaan pasar," jelas dia.
Sementara Eni Sri Hartati, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai DGS harus mampu mengendalikan pasar, karena menurut Eni saat ini yang terjadi adalah pasar yang mengendalikan BI.
"Menurut saya, DGS yang akan datang harus benar-benar memahami persoalan pokok ekonomi, bagaimana mengoptimalkan koordinasi bauran moneter dan fiskal," jelasnya.
Kedua, bagaimana mentransmisikan kebijakan moneter mendorong kebutuhan sektor riil. Ketiga membuat BI bukan mengikuti pasar, tapi mengendalikan pasar. "Karena selama ini apa yang terjadi BI mengikuti pasar. Jadi bikin bagaimana pasar mengikuti BI," tegas Eni.
Berbeda dengan kedua pengamat ekonomi sebelumnya, Zulkifli Zaini yang saat ini menjabat sebagai Ketua Ikatan Bankir Indonesia (IBI) lebih mengharapkan DGS mampu berperan dalam memutuskan kebijakan untuk mengatasi tekanan jangka pendek yang terjadi terhadap neraca perdagangan Indonesia.
"Yang bisa saya mungkin sampaikan adalah bahwa sejauh kedua calon ini paham bahwa tekanan sort tem terkait nilai tukar adalah bahwa begitu banyak hutang dari swasta yamg jangka pendek jatuh tempo, itu telah membutuhkan short term dolar. Bahwa kita saat ini terus harus impor dan juga keduanya harus paham begitu banyak investasi asing di Indonesia yang keluar, itu butuh dolar, jadi bagaimana mereka harus bisa memastikan solusi short term ini," kata dia.
Seperti yang diketahui Mirza Adityaswara kini menjabat Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan sebelumnya menjabat Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. Sementara Anton Gunawan saat ini merupakan Kepala Ekonomi dari PT Danamon Tbk. Fit and proper test hari ini kemudian Komisi XI DPR RI akan memutuskan DGS pada Rabu malam. (Yas/Nur)