Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akhirnya memutuskan untuk melanjutkan program stimulusnya dan tetap mempertahankan pembelian obligasi senilai US$ 85 miliar per bulan.
Seperti dilansir dari New York Times, Kamis (19/8/2013), The Fed terus mengabarkan pemulihan ekonomi AS dalam beberapa bulan terakhir. Namun di tengah menguatnya ekonomi, secara mengejutkan The Fed justru mengumumkan menunda penarikan program stimulusnya hingga beberapa bulan atau bahkan hingga tahun depan. Keputusan tersebut didukung 9 suara dari pemungutan 10 anggota Federal Open Market Committee (FOMC).
Sementara itu Gubernur The Fed Ben Bernanke menuturkan, kondisi ekonomi memang membaik, tapi The Fed masih mencemaskan situasi tersebut tak bertahan lama dan memburuk.
Dia mengatakan, Kongres Partai Republik dan Demokrat masih kebingungan menentukan arah kebijakan pengeluaran pemerintah. Kondisi tersebut diperkuat pada pertemuan kongres Rabu kemarin saat pihak parlemen menyatakan akan berupaya melewati anggaran The Fed mengenai seluruh dana jaminan kesehatan yang dikeluarkan Obama.
The Fed membatalkan niatnya mengingat pihaknya terus mengumumkan akan menarik program stimulusnya sejak Juni lalu. Hal ini membuat para investor panik dan mulai menuntut suku bunga yang lebih tinggi untuk pinjaman dan produk keuangan lainnya.
"Kami terlalu percaya diri. The Fed menunda untuk memperketat program stimulus sampai kami merasa aman saat ekonomi tumbuh sesuai dengan harapan kami," jelas Bernanke pada media.
Kecemasan The Fed terkait kondisi ekonomi yang memburuk bisa jadi dipicu pemangkasan anggaran pengeluaran bank sentral tersebut. Selain itu dampak politik di Washington terhadap persoalan fiskal dan penarikan dana The Fed secara prematur juga dikhawatirkan dapat membuat kondisi ekonomi AS yang sedang pulih kembali memburuk.
"Kebijakan fiskal menahan pertumbuhan ekonomi," seperti ditulis dalam keterangan The Fed setelah pertemuan FOMC selama dua hari. Jika The Fed terus melanjutkan pengetatan kondisi finansial maka hal tesebut dapat memperlambat laju peningkatan ekonomi dan pertumbuhan lowongan kerja.
Bernanke juga mengatakan, The Fed menginginkan tiga hal yaitu bukti ketidakpastian kebijakan fiskal berkurang, inflasi kembali ke level yang sehat dan pertumbuhan pasar tenaga kerja bertahan.
"Jika hal itu terjadi, langkah pertama kami pasti menarik program stimulus, mungkin beberapa bulan ke depan," ujarnya.
Seperti dilansir dari New York Times, Kamis (19/8/2013), The Fed terus mengabarkan pemulihan ekonomi AS dalam beberapa bulan terakhir. Namun di tengah menguatnya ekonomi, secara mengejutkan The Fed justru mengumumkan menunda penarikan program stimulusnya hingga beberapa bulan atau bahkan hingga tahun depan. Keputusan tersebut didukung 9 suara dari pemungutan 10 anggota Federal Open Market Committee (FOMC).
Sementara itu Gubernur The Fed Ben Bernanke menuturkan, kondisi ekonomi memang membaik, tapi The Fed masih mencemaskan situasi tersebut tak bertahan lama dan memburuk.
Dia mengatakan, Kongres Partai Republik dan Demokrat masih kebingungan menentukan arah kebijakan pengeluaran pemerintah. Kondisi tersebut diperkuat pada pertemuan kongres Rabu kemarin saat pihak parlemen menyatakan akan berupaya melewati anggaran The Fed mengenai seluruh dana jaminan kesehatan yang dikeluarkan Obama.
The Fed membatalkan niatnya mengingat pihaknya terus mengumumkan akan menarik program stimulusnya sejak Juni lalu. Hal ini membuat para investor panik dan mulai menuntut suku bunga yang lebih tinggi untuk pinjaman dan produk keuangan lainnya.
"Kami terlalu percaya diri. The Fed menunda untuk memperketat program stimulus sampai kami merasa aman saat ekonomi tumbuh sesuai dengan harapan kami," jelas Bernanke pada media.
Kecemasan The Fed terkait kondisi ekonomi yang memburuk bisa jadi dipicu pemangkasan anggaran pengeluaran bank sentral tersebut. Selain itu dampak politik di Washington terhadap persoalan fiskal dan penarikan dana The Fed secara prematur juga dikhawatirkan dapat membuat kondisi ekonomi AS yang sedang pulih kembali memburuk.
"Kebijakan fiskal menahan pertumbuhan ekonomi," seperti ditulis dalam keterangan The Fed setelah pertemuan FOMC selama dua hari. Jika The Fed terus melanjutkan pengetatan kondisi finansial maka hal tesebut dapat memperlambat laju peningkatan ekonomi dan pertumbuhan lowongan kerja.
Bernanke juga mengatakan, The Fed menginginkan tiga hal yaitu bukti ketidakpastian kebijakan fiskal berkurang, inflasi kembali ke level yang sehat dan pertumbuhan pasar tenaga kerja bertahan.
"Jika hal itu terjadi, langkah pertama kami pasti menarik program stimulus, mungkin beberapa bulan ke depan," ujarnya.