Gina Rinehart, Miliarder yang Digugat Anak Karena Tak Bagi Harta

Meski memiliki empat anak yang siap menggantikan posisinya di perusahaan, tapi Gina Rinehart tak menunjukkan niat untuk mewariskannya.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 25 Okt 2013, 17:01 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2013, 17:01 WIB
gina-reinhart131025b.jpg

Lahir dari keluarga terkaya di Australia dan berperan sebagai anak tunggal, maka tak aneh jika seluruh harta kekayaan dan perusahaan tambang milik keluarga jatuh ke tangan Gina Rinehart. Orang terkaya di Australia tersebut juga menjadi wanita terkaya ke-5 di dunia dengan jumlah harta sebesar US$ 17 miliar atau setara Rp 186,4 triliun.

Meski memiliki empat anak yang siap menggantikan posisinya di perusahaan, tapi Rinehart tak menunjukkan niat untuk mewariskannya. Baginya, tak ada satupun dari sang anak yang memiliki kemampuan cukup untuk meneruskan bisnis keluarga tersebut.

Kondisi inilah yang mendorong Rinehart terjerumus ke dalam skandal perebutan kekuasaan perusahaan dengan tiga anaknya. Sementara si bungsu Ginia Rinehart, memilih mengikuti semua perintah ibunya.

Wanita berusia 59 tahun ini ternyata banyak menuai berita. Dia dikabarkan membuat sebagian besar tenaga kerja di Australia tersinggung gara-gara ucapannya. Rinehart diketahui masuk ke industri media untuk memperbaiki citranya di mata publik.

Bagaimana kisah lengkap janda kaya kelahiran Perth, Australia ini? Berikut sepak terjang Gina Rinehart seperti dikutip dari Forbes, Bloomberg, Born Rich dan berbagai sumber lainnya, Jumat (25/10/2013):

Lahir sebagai anak miliarder

Wanita bernama lengkap Georgina Hope Hancock ini lahir pada 9 Februari 1954.  Wanita terkaya di kawasan Asia Pasifik tersebut lahir dari pasangan Lang Hancock dan Margaret Nicholas di Perth, Australia.

Ayahnya, Hancock merupakan pengusaha baja yang sangat penting di kawasannya saat Rinehart lahir. Bijih besi yang ditemukannya membuat ayah Rinehart memiliki kekayaan dalam jumlah super besar seolah tak akan ada habisnya.

Rinehart sempat belajar ekonomi di Sydney University sebelum akhirnya memutuskan keluar untuk membantu mengelola perusahaan tambang ayahnya. Dari keikutsertaannya, Rinehart banyak belajar soal industri bijih besi yang didirikan ayahnya.

Rugi Rp 76,9 triliun tetap jadi orang terkaya di dunia

Tak sia-sia mengelola perusahaan ayahnya Hancock Prospecting, dia pun mewarisi seluruh bisnis keluarga tersebut. Dari bisnis bijih besi dan batu-bara yang dijalankannya di Australia, Rinehart meraih kekayaan hingga US$ 17 miliar atau setara Rp 186,4 triliun.

Kekayaannya tersebut membuat dia menjadi wanita terkaya ke-5 di dunia. Sementara di negara asalnya, Australia, dia adalah orang terkaya nomor satu.

Lewat perusahaannya dia mengakuisisi 10% saham di Ten Network Holdings dan 12% saham di Fairfax media. Hartanya terus bertambah pesat sejak 1992 saat dia sebagai anak tunggal mewarisi perusahaan dari sang ayah.

Meski pernah kehilangan hartanya sebesar US$ 7 miliar atau setara Rp 76,9 miliar pada Mei lalu, tapi Gina Rinehart tetap bertahan sebagai orang terkaya di Australia. Saat itu produksi perusahaannya mengalkami masa-masa terburuk.Namun kerugian yang dialaminya tersebut membuat dia tergeser dari posisinya sebagai wanita terkaya di dunia pada 2012 menjadi terkaya ke-5 tahun ini.

Rebutan bisnis keluarga dengan tiga anaknya

Skandal yang dialami Gina Rinehart terbilang unik. Bagaimana tidak, dia berseteru dengan ketiga anak kandungnya sendiri karena tidak mau mewariskan harta dan bisnis keluarganya pada buah hatinya tersebut.

Skandal perebutan harta kekayaan dan bisnis keluarga itu terekam dari email yang dikirim ketiga anak pertamanya sang ibu pada 3 September 2011. Beberapa hari sebelum ulang tahun anak bungsunya Ginia Rinehart yang ke-25, dia mengirim email balasan pada kakak-kakak Ginia.

Dalam email tersebut dia mengatakan akan mengelola seluruh warisan ayahnya sendirian hingga 2068, artinya saat itu Rinehart berusia 114 tahu. Berbeda dengan ketiga kakaknya, si bungsu tunduk dan mengikuti semua kemauan ibunya. Banyak orang mengira, gadis itu yang akan menjadi penerus bisnis keluarga Hancock tersebut.

Namun ketiga kakaknya, khususnya John Langley (Hayward) Hancock selaku anak pertama tak henti menuntut apa yang menjadi haknya. Hal ini mengingat sang kakek, Lang, juga mewariskan harta untuk cucu-cucunya.

Pada awal Oktober 2013, hati Rinehart dikabarkan melunak. Dia menawarkan untuk menyerahkan posisi manajemen ke salah satu dari dua anak pertamanya. Langkah itu diambil Rinehart untuk mengakhiri gugatan anaknya yang diajukan sejak September 2011.

Tak disukai sebagian besar warga Australia

Ucapan dan tindakan Rinehart memang terkenal banyak menuai kontroversi. Wanita berusia 59 tahun ini pernah membuat sebagian besar warga Australia geram gara-gara ucapannya yang dianggap menyinggung warga.

"Jika Anda iri dengan para orang kaya, jangan cuma duduk dan mengeluh. Lakukan sesuatu supaya bisa menghasilkan banyak uang. Jangan kebanyakan mabok atau merokok dan bergaul, habiskan lebih banyak waktu untuk bekerja," tegas Rinehart pada media.

Perkataannya tersebut sontak membuat banyak tenaga kerja Australia tersinggung. Khususnya bagi mereka yang mencari kerja untuk membiayai kebutuhan keluarga dan membayar utang.

Tak hanya itu, dia juga pernah mengajukan proposal untuk memangkas gaji para pegawai tambangnya menjadi hanya US$ 2 per hari. Padahal, jika dihitung-hitung, para pegawainya menambah US$ 1 juta per 30 menit ke dalam kas perusahaan.

Dia juga pernah berteriak heboh menyuarakan permintaannya agar pemerintah memangkas pajak perusahaan yang terlalu tinggi. Menurutnya jumlah pajak yang harus dibayar mengurangi banyak penghasilannya.

Guna memperbaiki citranya di mata masyarakat, Rinehart mengakuisisi 18,6% saham di Fairfaz Media yang memiliki sejumlah media Australia pada 2012. Pembelian tersebut dilakukan untuk mengendalikan pemberitaan di media sesuai dengan keinginannya. Dia juga ingin media memberikan berita-berita baik tentang dirinya. Sayangnya, trik mahal ini pun tak berhasil.

Menikah di usia sangat muda

Gina Rinehart mungkin merupakan wanita paling beruntung yang lahir dari keluarga terkaya di Australia. Namun Rinehart tak tamat kuliah dan lebih memilih bekerja di perusahaan tambang sang ayah.

Dia pun menikah di usia 19 tahun denga pria berkebangsaan Inggris bernama Greg Milton. Dari pernikahannya tersebut, Rinehart memperoleh dua anak yaitu  John Hancock dan Bianca Hooe Hayward.

Sayangnya pernikahan tersebut tak berlangsung lama. Setelah delapan tahun menikah, keduanya memutuskan untuk bercerai pada 1981. Dua tahun setelah bercerai, Rinehart kembali menemukan cintanya pada seorang pengacara di perusahaan Amerika Serikat (AS) Frank Rinehart.

Keduanya menikah pada 1983 dan memiliki dua orang anak Hope Rinehart Welker dan Ginia Rinehart. Malang nasibnya, dia harus menjadi janda setelah Franx meninggal pada 1990. (Sis/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya