Penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di wilayah Merauke, Papua terkadang menemui hambatan besar. Faktor cuaca seringkali menjadi musuh para penyalur BBM akibat waktu penyaluran yang molor dari jadwal.
Pemilik Agen Pemasaran Minyak Subsidi (APMS) CV Riski Akbar Distrik Ulilin Kabupaten Merauke, Papua Salama mengatakan, kendala cuaca senantiasa terjadi pada akhir dan awal tahun. Kondisi ini membuat perjalanan kapal pengangkut BBM bersubsidi untuk wilayah Merauke yang bertolak dari Ambon menjadi terhambat.
"Kalau musim bulan satu, dua, dan tiga karena alam cuaca buruk," kata Salama, saat berbincang dengan Liputan6.com.
Salam menjelaskan, pasokan BBM yang molor seringkali membuat stok bahan bakar yang dijual di APMS, semacam mini SPBU, menipis. Kondisi ini memaksa para penyalur BBM untuk memutar otak agar stok BBM bersubsidi bisa tetap disalurkan.
"Cuma bagaimana kita mengatur habis dalam satu bulan," tuturnya.
Salah satu solusi yang ditempuh para penyalur BBM kala stok BBM menipis adalah membatasi penjualan kepada konsumennya. Selama ini, APMS membatasi pembelian BBM sebanyak 5 liter untuk pemilik sepeda motor dan 20 liter untuk mobil.
"Cara pengaturan itu bagaimana kita antar ke lokasi, kordinasi sama penjaga APMS, dibatasi kalau memang terdesak kalau terlambat karena cuaca 5 liter per motor, mobil itu 20 liter," ujarnya. (Pew/Shd)
Pemilik Agen Pemasaran Minyak Subsidi (APMS) CV Riski Akbar Distrik Ulilin Kabupaten Merauke, Papua Salama mengatakan, kendala cuaca senantiasa terjadi pada akhir dan awal tahun. Kondisi ini membuat perjalanan kapal pengangkut BBM bersubsidi untuk wilayah Merauke yang bertolak dari Ambon menjadi terhambat.
"Kalau musim bulan satu, dua, dan tiga karena alam cuaca buruk," kata Salama, saat berbincang dengan Liputan6.com.
Salam menjelaskan, pasokan BBM yang molor seringkali membuat stok bahan bakar yang dijual di APMS, semacam mini SPBU, menipis. Kondisi ini memaksa para penyalur BBM untuk memutar otak agar stok BBM bersubsidi bisa tetap disalurkan.
"Cuma bagaimana kita mengatur habis dalam satu bulan," tuturnya.
Salah satu solusi yang ditempuh para penyalur BBM kala stok BBM menipis adalah membatasi penjualan kepada konsumennya. Selama ini, APMS membatasi pembelian BBM sebanyak 5 liter untuk pemilik sepeda motor dan 20 liter untuk mobil.
"Cara pengaturan itu bagaimana kita antar ke lokasi, kordinasi sama penjaga APMS, dibatasi kalau memang terdesak kalau terlambat karena cuaca 5 liter per motor, mobil itu 20 liter," ujarnya. (Pew/Shd)