Indonesia Bakal Beruntung Jika Ekonomi AS Membaik

BI mengingatkan ada pula risiko yang harus diantisipasi dari perbaikan ekonomi AS.

oleh Septian Deny diperbarui 10 Nov 2013, 09:09 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2013, 09:09 WIB
utang-amerika-131016b.jpg
Mulai membaiknya kondisi perekonomian Amerika Serikat (AS) diharapkan dapat menjadi sinyal positif bagi perekonomian Indonesia yang tengah mengalami ketidakstabilan.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia (BI) Solikin M Juhro mengatakan membaiknya kondisi perekonomian AS akan mampu mempengaruhi permintaan negeri Adidaya tersebut terhadap produk-produk asal Indonesia.

"Itu akan mempengaruhi ekstenal demand dari produk-produk kita, kalau dia membangun dari sisi perdagangan, maka dia akan butuh dari negara-negara berkembang. Itu sinyal yang positif," ujarnya di Bandung, Jawa Barat, seperti ditulis Minggu (10/11/2013).

Solikin menilai, kondisi ekonomi yang membaik ini juga akan memicu masuknya investasi ke Indonesia. "Mungkin sebagian akan tertahan, tetapi akan ada prospek ekonomi yg membaik, stabilitas yang terjaga dan kita juga dapat mempertahankan persepsi bahwa kebijakan kita kredibel maka investor juga akan masuk," lanjutnya.

Namun diakui Solikin, perbaikan ekonomi di AS juga akan menimbulkan risiko bagi Indonesia. Untuk itu, BI memastikan akan selalu memonitor setiap risiko yang mungkin muncul.

Sebelumnya Kementerian Perdagangan AS melaporkan bahwa produk domestik bruto (PDB) AS mengalami peningkatan sebesar 2,8% pada kuartal III bila dibandingkan pada kuartal II yang hanya sebesar 2,5%. (Dny/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya