Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 6% pada 2014

Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6% pada 2014 didukung dari tekanan inflasi mereda.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 19 Nov 2013, 19:50 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2013, 19:50 WIB
ekonomi-ri-131119c.jpg
Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6% pada 2014. Hal itu didukung dari inflasi yang diperkirakan tidak terlalu besar karena tekanan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mereda.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 6% di tahun mendatang, selain itu industri perbankan juga berada di posisi yang baik," ujar, Ekonom Universitas Gajah Mada, Tony Prasetiantono, ketika ditemui di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (19/11/2013).

Menurut Tony, ekonomi Indonesia mendapatkan kesempatan baik pada 2014. Hal itu didukung dari neraca perdagangan dan transaksi berjalan yang diharapkan membaik.

Selain itu, tingkat inflasi juga tidak terlalu besar seperti yang terjadi pada 2013 sebesar 8%-9%. Tingkat inflasi diperkirakan mencapai 5,5%-6%. Hal itu karena tidak ada tekanan dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Dengan begitu diharapkan suku bunga acuan (BI Rate) bisa kembali di level yang rendah mencapai 7%, lebih baik lagi jika ada di bawah itu," kata Tony.

Dengan diperkirakan rendahnya tingkat suku bunga pada tahun 2014, maka memberikan dampak positif bagi laju ekspansi kredit industri perbankan yang bisa mencapai 19%-20%.

Sektor perbankan juga akan mengalami perbaikan. Pasalnya rata-rata rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sektor perbankan masih cukup kuat di tingkat 17%.

"Tahun depan bukan tahun suram buat Indonesia. Indonesia masih tetap menarik untuk setingkat negara energing market lainnya, investor asing juga masih tetap masuk, karena Amerika akan mengulurkan stimulusnya di tahun depan. Itu yang kami yakinkan," tutur Tony. (Dis/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya