PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk masih menunggu keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengakuisisi anak usaha PT Pertamina (Persero) yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas).
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PGN, Wahid Sutopo mengatakan, PGN siap mengambil alih Pertagas. Hal ini bertujuan agar bisnis gas di Indonesia dapat lebih terintegrasi dan efektif.
"Kami siap mengambil alih supaya terintegrasi dan terkonsolidasi," kata Wahid," dalan Investor Summit, di Kawasan Bisnis Sudirman, Rabu (27/11/2013).
Menurut Wahid, PGN sudah menyiapkan konsep pengambil alihan Pertagas sejak dua tahun yang lalu. Saat ini PGN tinggal menunggu keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk mengakusisi Pertagas.
"Jadi tinggal menunggu keputusan pemegang saham. Kita ikuti saja, kita sudah siapakan konsepnya," tuturnya.
Wahid mengungkapkan, dalam mengakuisisi Pertagas, PGN akan mengikuti ketentuan yang ada, ada persyaratan dalam RUPS yang harus dipenuhi yaitu dengan jumlah forum dan suara tertentu.
"Kalau sesuai dalam ketentuan yang ada, keputusan pemegang saham disampaikan dalam RUPS, melalui mekanisme yang sudah diatur, di situ dikatakan terkait dengan pengambil alihan, penggabungan ada beberapa persyaratan jumlah forum tertentu, jauh ini kami belum menerima, kalau ada kita ada proses secara terbuka," ujar Wahid.
Di kesempatan yang sama, Kepala Humas PGN, Ridha Ababil mengatakan, jika RUPS merestui PGN mengakuisisi Pertagas, PGN akan menggunakan kas internal untuk membeli Pertagas.
"Namun jika memang direstui, PGN dapat mengambil dana dari kas internal atau melakukan pinjaman ke berbagai pihak," kata Ridha.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke bursa, Perseroan mencatatkan pendapatan naik menjadi US$ 2,2 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai US$ 1,83 miliar.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan (ditanggungkan) kepada pemilik entitas induk naik menjadi US$ 641,61 juta hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai US$ 621,28 juta.
Total liabilitas perseroan turun menjadi US$ 1,26 miliar pada 30 September 2013. Sementara itu, ekuitas perseroan naik menjadi US$ 2,5 miliar. Kas dan setara kas perseroan turun menjadi US$ 903,84 juta pada 30 September 2013. (Pew/Ahm)
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PGN, Wahid Sutopo mengatakan, PGN siap mengambil alih Pertagas. Hal ini bertujuan agar bisnis gas di Indonesia dapat lebih terintegrasi dan efektif.
"Kami siap mengambil alih supaya terintegrasi dan terkonsolidasi," kata Wahid," dalan Investor Summit, di Kawasan Bisnis Sudirman, Rabu (27/11/2013).
Menurut Wahid, PGN sudah menyiapkan konsep pengambil alihan Pertagas sejak dua tahun yang lalu. Saat ini PGN tinggal menunggu keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk mengakusisi Pertagas.
"Jadi tinggal menunggu keputusan pemegang saham. Kita ikuti saja, kita sudah siapakan konsepnya," tuturnya.
Wahid mengungkapkan, dalam mengakuisisi Pertagas, PGN akan mengikuti ketentuan yang ada, ada persyaratan dalam RUPS yang harus dipenuhi yaitu dengan jumlah forum dan suara tertentu.
"Kalau sesuai dalam ketentuan yang ada, keputusan pemegang saham disampaikan dalam RUPS, melalui mekanisme yang sudah diatur, di situ dikatakan terkait dengan pengambil alihan, penggabungan ada beberapa persyaratan jumlah forum tertentu, jauh ini kami belum menerima, kalau ada kita ada proses secara terbuka," ujar Wahid.
Di kesempatan yang sama, Kepala Humas PGN, Ridha Ababil mengatakan, jika RUPS merestui PGN mengakuisisi Pertagas, PGN akan menggunakan kas internal untuk membeli Pertagas.
"Namun jika memang direstui, PGN dapat mengambil dana dari kas internal atau melakukan pinjaman ke berbagai pihak," kata Ridha.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke bursa, Perseroan mencatatkan pendapatan naik menjadi US$ 2,2 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai US$ 1,83 miliar.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan (ditanggungkan) kepada pemilik entitas induk naik menjadi US$ 641,61 juta hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai US$ 621,28 juta.
Total liabilitas perseroan turun menjadi US$ 1,26 miliar pada 30 September 2013. Sementara itu, ekuitas perseroan naik menjadi US$ 2,5 miliar. Kas dan setara kas perseroan turun menjadi US$ 903,84 juta pada 30 September 2013. (Pew/Ahm)