Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) memutuskan untuk mengurangi dana stimulusnya sebesar US$ 10 miliar menjadi US$ 75 miliar. Mantan Gubernur New York, Frederic Mishkin sangat mendukung keputusan tersebut.
"Langkah The Fed mengurangi stimulusnya merupakan keputusan yang sangat tepat. Pada dasarnya, mereka mengurangi ketidakpastian pasar. Mereka juga membuatnya sangat jelas bahwa tapering tak berarti pengetatan kebijakan," terang Mishkin seperti dikutip dari CNBC, Kamis (19/11/2013).
Keputusan The Fed tersebut memang cukup mengejutkan para investor tetapi cukup menunjukkan kepercayaan AS terhadap pemulihan ekonominya. Terbukti, indeks saham di bursa AS melonjak tajam.
Dalam paparannya pada media, Gubernur The Fed Ben Bernanke menekankan komitmen bank sentral tersebut untuk menahan suku bunga tetap rendah. Dia menjelaskan, suku bunga acuannya dapat ditekan dalam beberapa lama hingga pasar tenaga kerja sudah cukup menguat.
"Saya rasa semua langkah yang diambilnya dilakukan di waktu yang tepat dan itu juga sudah disiapkan banyak orang," ujar Mishkin.
Dia menerangkan, sebelumnya rencana The Fed untuk menarik stimulusnya pada September ditunda karena masih sangat mengkhawatirkan kondisi pasar. Tetapi pengurangan stimulus The Fed ditambah kesepakatan anggaran di Congress merupakan perpaduan kebijakan yang tepat.
"Masalahnya bukan karena The Fed tak melihat adanya potensi pertumbuhan ekonomi. Tetapi karena penundaan lebih lanjut hanya akan menciptakan lebih banyak masalah," jelasnya.
Dia juga menilai, keputusan The Fed mengurangi stimulusnya merupakan titik balik kebijakannya selama ini. Sementara itu, menurut Mishkin, kandidat kuat pengganti Bernanke, Jannet Yellen harus fokus mengendalikan tingkat inflasi yang terlalu rendah. (Sis/Ahm)
Baca Juga:
Tapering The Fed Mulai Januari 2014
Harga Minyak Naik Respons Keputusan The Fed
Harga Emas Melompat Sambut Keputusan The Fed
"Langkah The Fed mengurangi stimulusnya merupakan keputusan yang sangat tepat. Pada dasarnya, mereka mengurangi ketidakpastian pasar. Mereka juga membuatnya sangat jelas bahwa tapering tak berarti pengetatan kebijakan," terang Mishkin seperti dikutip dari CNBC, Kamis (19/11/2013).
Keputusan The Fed tersebut memang cukup mengejutkan para investor tetapi cukup menunjukkan kepercayaan AS terhadap pemulihan ekonominya. Terbukti, indeks saham di bursa AS melonjak tajam.
Dalam paparannya pada media, Gubernur The Fed Ben Bernanke menekankan komitmen bank sentral tersebut untuk menahan suku bunga tetap rendah. Dia menjelaskan, suku bunga acuannya dapat ditekan dalam beberapa lama hingga pasar tenaga kerja sudah cukup menguat.
"Saya rasa semua langkah yang diambilnya dilakukan di waktu yang tepat dan itu juga sudah disiapkan banyak orang," ujar Mishkin.
Dia menerangkan, sebelumnya rencana The Fed untuk menarik stimulusnya pada September ditunda karena masih sangat mengkhawatirkan kondisi pasar. Tetapi pengurangan stimulus The Fed ditambah kesepakatan anggaran di Congress merupakan perpaduan kebijakan yang tepat.
"Masalahnya bukan karena The Fed tak melihat adanya potensi pertumbuhan ekonomi. Tetapi karena penundaan lebih lanjut hanya akan menciptakan lebih banyak masalah," jelasnya.
Dia juga menilai, keputusan The Fed mengurangi stimulusnya merupakan titik balik kebijakannya selama ini. Sementara itu, menurut Mishkin, kandidat kuat pengganti Bernanke, Jannet Yellen harus fokus mengendalikan tingkat inflasi yang terlalu rendah. (Sis/Ahm)
Baca Juga:
Tapering The Fed Mulai Januari 2014
Harga Minyak Naik Respons Keputusan The Fed
Harga Emas Melompat Sambut Keputusan The Fed