Krisis energi yang telah melanda Provinsi Aceh dan Sumatra Utara (Sumut) sangat merugikan masyarakat dan industri yang berada di wilayah sekitar. Dua daerah ini semakin disesaki kawasan industri yang sangat membutuhkan pasokan gas.
Direktur Utama PT Pertagas Niaga (Persero), Jugi Prajugio menuturkan, Aceh dan Medan sangat membutuhkan segera suplai gas sebagai bahan bakar industri dan pembangkit listrik.
"Aceh dan Medan tidak ada gas. Makanya ini kritikal sekali dan kalau ada gas pasti mereka (industri) mau, bahkan hungry (lapar)," jelas dia saat berbincang dengan wartawan di Langkat, Medan, Kamis (16/1/2014)
Oleh sebab itu, kata Jugi, PT Pertagas (persero) membangun jalur pipa gas Arun Belawan sepanjang 350 km dengan total investasi sekitar US$ 560 juta baik untuk pemasangan pipa maupun pengaliran atau regasifikasi gas dari Blok Tangguh dan campuran gas lain.
"Kan pakai LNG jadi pasokan aman sampai 10 tahun. Kalau pakai gas biasa bisa habis dalam kurun waktu 3 tahun," ucap Jugi.
Dari pipa gas tersebut, tambah dia, akan memasok 75 mmscfd gas bagi pembangkit listrik PT PLN (Persero) sebanyak 35 mmscfd untuk IPP dan dan 40 mmscfd disuplai ke Kawasan Industri Medan (KIM) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.
"Tapi malam ini kami akan menandatangani penyediaan gas bagi industri hingga 50 mmscfd atau melebihi target perseroan. Sudah ada 9 perusahaan yang berminat berkomitmen jual beli gas dengan kami," ujar Jugi tanpa menyebut detail nama 9 perusahaan itu.
Penggunaan bahan bakar gas di sektor industri, lanjut Jugi, akan mampu menghemat biaya operasional sampai 30%. "Sebab kalau industri yang biasa pakai solar beli dengan harga US$ 32 per atau Rp 12 ribu per mmtu, tapi kalau pakai gas cuma US$ 17-20 per mmtu," jelas dia.
Jugi berharap, pihaknya dapat mengaliri segera bahan bakar gas ke industri sesegera mungkin seiring dengan penyelesaian pembangunan pipa gas Arun Belawan yang ditargetkan masuk tahap commisioning pada Oktober 2014. (Fik/Ahm)
Aceh dan Medan Krisis Energi, Pertagas Pasok Gas
Aceh dan Sumatra Utara membutuhkan segera suplai gas sebagai bahan bakar industri dan pembangkit listrik.
diperbarui 16 Jan 2014, 20:25 WIBDiterbitkan 16 Jan 2014, 20:25 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Resep Kue Lumpur Labu Kuning: Camilan Tradisional yang Lembut dan Lezat
Viral Ibu Dandan Tebal Saat Mau Melahirkan Jadi Sorotan, Demi Sambut Bayi
Makan Bergizi Gratis Dimulai Senin Besok, SPPG Halim Siapkan Menu Ayam Teriyaki-Tumis Wortel
Syarat jadi Wali itu Gampang Banget, Caranya Begini Kata Gus Baha
Alasan The Straits Times Masukkan Prabowo Subianto dalam Daftar 10 Pemimpin Bakal Berpengaruh di Tahun 2025
Resep Cilok Kenyal Empuk: Panduan Lengkap Membuat Jajanan Favorit
Makan Bergizi Gratis, PSI: Dapur Penyedia Makanan Makin Tingkatkan Kualitas
Diguyur Hujan Salju, Pendukung Presiden Yoon Suk Yeol Tetap Berunjuk Rasa Tolak Penangkapan
Irigasi Premium Bendungan Pidekso Bikin Petani Wonogiri Punya 3 Kali Masa Tanam
VIDEO: Manchester United dan Bursa Transfer, Pemain Mana yang Berpotensi Dilego?
Transaksi Kripto Tembus Rp 556,63 Triliun dari 22 Juta Investor
11 Tips Menulis Resolusi Tahun 2025 yang Realistis dan Bikin Mudah Tercapai