Kementerian Pertanian (Kementan) mengakui banjir yang melanda sejumlah daerah telah menyebabkan areal persawahan terendam banjir. Namun, lahan produktif yang terdampak banjir diakui sangat kecil yaitu 0,67% dari lahan persawahan.
Menteri Pertanian Suswono mengakui, pihaknya hingga kini masih menunggu laporan resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait luas areal persawahan yang terendam banjir.
"Tahun ini belum ada laporan, tapi saya yakin ini bakal kecil sekali dan tidak membuat terganggu pangan nasional. Kan sesuai BMKG musim penghujan selesai sampai April," ungkapnya di Jakarta, Sabtu (25/1/2014)
Suswono mengakui, Kementan hingga kini memang belum bisa melakukan aksi apapun kepada para petani yang arealnya terkena bencana. Alasannya, sawah yang digarap para petani tersebut masih tergenang air.
"Intinya begini, untuk yang terkena banjir kita menunggu dulu reda banjirnya nanti kita inventarisasi mana daerah-daerah yang bisa ditanam kembali. Jadi konsentrasi sekarang ini tentu bagaimana air segera surut. Kementan baru bergerak pada saat rehabilitasi," paparnya.
Untuk menjaga stok pangan nasional Kementan juga sudah siap menyebarkan cadangan benih padi hingga 13.400 ton. Calon tanaman padi tersebut akan diberikan secara subsidi kepada masyarakat yang tanamannya mati akibat banjir.
"Kalau untuk daerah yang mmang terkena bencana intinya pemerintah akan membantu. Kalau daerah sudah siap untuk ditanam kembali, any time, pokonya stok sudah ada," pungkasnya. (Yas/Shd)
Menteri Pertanian Suswono mengakui, pihaknya hingga kini masih menunggu laporan resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait luas areal persawahan yang terendam banjir.
"Tahun ini belum ada laporan, tapi saya yakin ini bakal kecil sekali dan tidak membuat terganggu pangan nasional. Kan sesuai BMKG musim penghujan selesai sampai April," ungkapnya di Jakarta, Sabtu (25/1/2014)
Suswono mengakui, Kementan hingga kini memang belum bisa melakukan aksi apapun kepada para petani yang arealnya terkena bencana. Alasannya, sawah yang digarap para petani tersebut masih tergenang air.
"Intinya begini, untuk yang terkena banjir kita menunggu dulu reda banjirnya nanti kita inventarisasi mana daerah-daerah yang bisa ditanam kembali. Jadi konsentrasi sekarang ini tentu bagaimana air segera surut. Kementan baru bergerak pada saat rehabilitasi," paparnya.
Untuk menjaga stok pangan nasional Kementan juga sudah siap menyebarkan cadangan benih padi hingga 13.400 ton. Calon tanaman padi tersebut akan diberikan secara subsidi kepada masyarakat yang tanamannya mati akibat banjir.
"Kalau untuk daerah yang mmang terkena bencana intinya pemerintah akan membantu. Kalau daerah sudah siap untuk ditanam kembali, any time, pokonya stok sudah ada," pungkasnya. (Yas/Shd)