Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Ditjen Bea dan Cukai ) akan melakukan sejumlah langkah untuk memberantas penyelundupan narkotika pada 2014.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai antara lain akan melakukan langkah yaitu Pertama, meningkatkan kemampuan pegawai melalui pelaksanaan workshop tim khusus pengawasan narkotika dan psikotropika (Customs Narcotics Team).
Workshop ini merupakan pelatihan yang dilaksanakan secara internal oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan peserta dari pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang bertugas pada daerah-daerah yang rawan penyelundupan narkotika, psikotropika, prekursor.
"Tujuan workshop ini untuk mengembangkan kemampuan dan kehandalan petugas dalam pengawasan narkotik, psikotropika dan perkusor," tulis Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam keterangan yang diterbitkan, Minggu (26/1/2014).
Kedua, Ditjen Bea dan Cukai melakukan kegiatan operasi dan patroli rutin di kantor-kantor rawan pemasukan NPP, tujuannya untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
Ketiga, meningkatkan kemampuan unit anjing pelacak DJBC (customs detector dog) yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan dan mengutilisasi unit K-9 yang sebelumnya sudah ada, maka DJBC membuka perekrutan handler unit K-9 yang baru untuk mengikuti diklat unit K-9 APN DJBC.
"Sebagai rencana jangka menengah, DJBC akan melakukan pengembangan jumlah unit K-9 dari lima unit yang terdapat saat ini menjadi 11 unit pada 2016. Ke depannya unit K-9 akan dikembangkan untuk deteksi barang lainnya seperti tembakau dan uang tunai," tulis Ditjen Bea dan Cukai.
Keempat, Ditjen Bea dan Cukai akan melaksanakan Patroli Terpadu antara Bea Cukai dengan aparat penegak hukum lainnya, baik Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri, dan instansi lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi maraknya pemasukan narkotika melalui laut. (Ahm)
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai antara lain akan melakukan langkah yaitu Pertama, meningkatkan kemampuan pegawai melalui pelaksanaan workshop tim khusus pengawasan narkotika dan psikotropika (Customs Narcotics Team).
Workshop ini merupakan pelatihan yang dilaksanakan secara internal oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan peserta dari pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang bertugas pada daerah-daerah yang rawan penyelundupan narkotika, psikotropika, prekursor.
"Tujuan workshop ini untuk mengembangkan kemampuan dan kehandalan petugas dalam pengawasan narkotik, psikotropika dan perkusor," tulis Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam keterangan yang diterbitkan, Minggu (26/1/2014).
Kedua, Ditjen Bea dan Cukai melakukan kegiatan operasi dan patroli rutin di kantor-kantor rawan pemasukan NPP, tujuannya untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
Ketiga, meningkatkan kemampuan unit anjing pelacak DJBC (customs detector dog) yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan dan mengutilisasi unit K-9 yang sebelumnya sudah ada, maka DJBC membuka perekrutan handler unit K-9 yang baru untuk mengikuti diklat unit K-9 APN DJBC.
"Sebagai rencana jangka menengah, DJBC akan melakukan pengembangan jumlah unit K-9 dari lima unit yang terdapat saat ini menjadi 11 unit pada 2016. Ke depannya unit K-9 akan dikembangkan untuk deteksi barang lainnya seperti tembakau dan uang tunai," tulis Ditjen Bea dan Cukai.
Keempat, Ditjen Bea dan Cukai akan melaksanakan Patroli Terpadu antara Bea Cukai dengan aparat penegak hukum lainnya, baik Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri, dan instansi lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi maraknya pemasukan narkotika melalui laut. (Ahm)