Pemerintah semakin gencar untuk mengembangkan bahan bakar nabati. Tanaman kemiri akan menjadi tumpuan untuk sumber energi.
Wakil Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo menuturkan, tanaman kemiri sunan dapat menghasilkan biodiesel sebanyak 1-2 ton per hari sehingga dapat digunakan untuk kendaraan operasional dan tenaga listrik.
"Biodiesel adalah masa depan energi Indonesia. Tidak ada di tempat lain. Karena kalau tidak diapa-apain, impor BBM dan minyak mentah kita bisa mencapai 800 ribu-900 ribu barel per hari," ujar Susilo, usai kunjungan Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/2/2104).
Susilo mengakui, Kementerian ESDM dan pemda misalnya di Nias dan daerah-daerah basis pertambangan ikut menanam kemiri sunan yang dapat menghasilkan biodiesel, pengganti bahan bakar minyak (BBM).
Hal itu karena kemiri sunan dapat ditanam di area-area kritis bekas pertambangan. Sehingga dapat menggerakkan program reboisasi (penanaman kembali) lahan untuk mencegah kerusakan lingkungan.
"Bisa kerja sama dengan masyarakat setempat, biar mereka yang melakukan pengawasan dan pemeliharaan tanaman kemiri sunan. Mereka juga bisa mendapatkan penghasilan dari penjualan kemiri sunan, dan sambil menunggu berbuah selama 3,5-4 tahun pengusaha bisa memberikan bantuan," kata Susilo.(Fik/Ahm)
Baca juga:
Pemerintah Sulap Kemiri Jadi Bahan Bakar Nabati
Tanaman Kemiri Sunan Dikembangkan untuk Bisa Kurangi Impor BBM
Gas Alam Akan Jadi Energi Fosil Paling Dicari
Wakil Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo menuturkan, tanaman kemiri sunan dapat menghasilkan biodiesel sebanyak 1-2 ton per hari sehingga dapat digunakan untuk kendaraan operasional dan tenaga listrik.
"Biodiesel adalah masa depan energi Indonesia. Tidak ada di tempat lain. Karena kalau tidak diapa-apain, impor BBM dan minyak mentah kita bisa mencapai 800 ribu-900 ribu barel per hari," ujar Susilo, usai kunjungan Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/2/2104).
Susilo mengakui, Kementerian ESDM dan pemda misalnya di Nias dan daerah-daerah basis pertambangan ikut menanam kemiri sunan yang dapat menghasilkan biodiesel, pengganti bahan bakar minyak (BBM).
Hal itu karena kemiri sunan dapat ditanam di area-area kritis bekas pertambangan. Sehingga dapat menggerakkan program reboisasi (penanaman kembali) lahan untuk mencegah kerusakan lingkungan.
"Bisa kerja sama dengan masyarakat setempat, biar mereka yang melakukan pengawasan dan pemeliharaan tanaman kemiri sunan. Mereka juga bisa mendapatkan penghasilan dari penjualan kemiri sunan, dan sambil menunggu berbuah selama 3,5-4 tahun pengusaha bisa memberikan bantuan," kata Susilo.(Fik/Ahm)
Baca juga:
Pemerintah Sulap Kemiri Jadi Bahan Bakar Nabati
Tanaman Kemiri Sunan Dikembangkan untuk Bisa Kurangi Impor BBM
Gas Alam Akan Jadi Energi Fosil Paling Dicari