Pemerintah Janji Jaga Defisit

Pemerintah berjanji tetap menjaga neraca transaksi berjalan berada di posisi 2% dengan mendorong surplus non migas.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Feb 2014, 13:23 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2014, 13:23 WIB
wamenkeu-bambang-140220b.jpg
Meski neraca migas Indonesia diperkirakan mengalami defisit, namun pemerintah akan tetap menjaga neraca transaksi berjalan (Curent Account Defisit) berada di posisi 2% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah akan menutupi defisit neraca minyak dan gas (migas) dengan mendorong surplus non migas.

"Kuncinya sekarang bagaimana mengkompensasi itu dengan surplus di bidang lainnya, ya non migas semua non migas ujungnya," kata Bambang, dalam Annual Corporate Treasury & CFO Summit-Indonesia, di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (20/2/2014).

Pemerintah mendorong neraca non migas agar surplus, sebagai salah satu cara agar neraca transaksi berjalan tetap aman.

"Pokoknya kami menjaga supaya curent account defisitnya tetap sekitar 2% atau kurang," tutur Bambang.

Sedangkan untuk neraca migas, dirinya pesimistis dapat terhindari dari defisit. Hal itu karena produksi minyak Indonesia masih rendah. Oleh karena itu, impor menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) masyarakat.

"Migas itu kalau produksinya turun kami harus impor, memang kenyataan Indonesia sudah jadi negara importir," kata Bambang.

Sedangkan untuk neraca migas, dirinya pesimis bisa terhidar dari defisit, pasalnya produksi minyak Indonesia saat ini masih rendah, sehingga harus melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan BBM masyarakat.

"Migas itu kalau produksinya turun kita harus impor, memang kenyataan Indonesia sudah jadi negara importir," pungkasnya. (Pew/Ahm)



*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya