Liputan6.com, Jayapura: Kekalahan 0-6 dari wakil Kuwait, Qadsia SC di semifinal AFC Cup 2014 membuat pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F Tiago tidak dapat menyembunyikan kekecewaan. Menurut pelatih asal Brasil itu, strategi yang dijalankan saat latihan, pada kenyataanya tidak sepenuhnya bisa diterapkan di atas lapangan.
Bertanding di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa (30/9/2014), Mutiara Hitam tidak berkutik. Gawang Yoo Jae-Hoon diberondong enam gol. Persipura kalah dengan agregat 2-10 setelah di leg 1 menelan kekalahan 2-4. Persipura pun gagal mengukir prestasi menjadi tim Indonesia pertama yang mampu menembus final kompetisi Asia.
Baca Juga
"Meski dalam latihan, tim kami siap tempur, namun kondisi saat di lapangan sangat berbeda. Waktu latihan kami terus berusaha maksimal, namun dalam prakteknya, semua tergantung pemain," ujar Jacksen selepas pertandingan di Stadion Mandala, Jayapura.
Advertisement
Tuah Stadion Mandala pun tidak berlaku buat Persipura. Padahal, selama AFC Cup 2014, Persipura sukses mencetak 20 gol dan kebobolan 7 gol saat bertindak sebagai tuan rumah sebelum dikalahkan tim berjuluk The Kings tersebut.
Mantan pelatih Persitara Jakarta Utara itu pun mengaku telah memiliki firasat timnya akan menelan kekalahan. Qadsia mampu mendikte permainan Boaz Solossa dan kawan-kawan lewat umpan silang. Terlebih, Qadsia juga unggul tinggi badan.
"Lawan memiliki kelebihan postur yang lebih tinggi. Kemudian saat bola datang, kami bermain di wilayah sendiri, sehingga mudah dipatahkan lawan. Ini yang membuat permainan tidak berkembang. Pasti permainan sore ini akan menjadi evaluasi untuk kami," tutur Jacksen.