Liputan6.com, Malang: Arema Cronus Indonesia akan berjuang agar bisa bebas dari sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI terkait penyalaan "flare" ketika menjamu Persipura Jayapura di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Minggu 12 Oktober lalu.
"Kami sudah menyelesaikan semua persyaratan yang diminta Komdis PSSI terkait adanya flare menjelang berakhirnya pertandingan Arema yang menjamu Persipura. Dan, hari Jumat ini berkas persyaratan itu sudah kami kirimkan ke Komdis," kata panitia pelaksana pertandingan (Panpel) Arema, Abdul Harris di Malang, Jumat (17/10/2014).
Dijelaskan Harris, dalam berkas tersebut, selain kronologis kejadian penyalaan flare, juga dilampirkan deklarasi perang terhadap flare dan rasisme. Setelah berkas-berkas tersebut dikirimkan ke Komdis, pada 23 Oktober nanti, rencananya perwakilan Arema dan Aremania akan melakukan audiensi dengan Komdis.
Manajemen akan diwakili oleh Ketua Panpel Arema Abdul Haris, Media Officer Sudarmaji, dan Ruddy Widodo (General Manager), serta lima perwakilan Aremania. Selain audiensi, pertemuan antara perwakilan Arema dan Komdis, rencananya juga akan diputuskan sanksi yang akan diberikan pada Arema karena pada tanggal itu (23/10) juga dilaksanakan sidang Komdis.
Haris mengatakan manajemen berharap Komdis bisa mencabut sanksi tanpa penonton saat melawan Persela Lamongan, di Stadion Kanjuruhan Malang, 25 Oktober nanti. "Dengan dikirimkannya berkas dan bukti-bukti terkait penyalaan flare ini nanti, Komdis akan mencabut sanksi yang dijatuhkan pada Arema," ujarnya.
Baca Juga:
Advertisement
"Juventus Melawan Seantero Italia"
Del Bosque Mundur Usai Piala Eropa 2016
Tiga Pemain Arema Cedera Jelang Lawan Persipura