Divisi Utama Dihentikan Sementara, PT Liga Hormati Komdis

Komdis meminta waktu kepada PT Liga Indonesia selama 14 hari untuk mengusut dan menginvestigasi kasus sepak bola gajah hingga tuntas.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 29 Okt 2014, 20:17 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2014, 20:17 WIB
CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono
CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono PSS Sleman PSIS Semarang Sepak Bola Gajar Divisi Utama

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI meminta PT Liga Indonesia untuk sementara waktu menghentikan kompetisi Divisi Utama. Hal itu dilakukan untuk menginvestigasi kasus sepak bola gajah yang terjadi di laga PSS Sleman kontra PSIS Semarang.

Dalam laga yang berlangsung di lapangan Sasana Kridha AAU Sleman, Minggu (26/10/2014), lima gol bunuh diri terjadi dengan cara tak wajar tercipta. Laga itu dimenangkan PSS dengan skor 3-2.

"Setelah keputusan Komdis, PT Liga Indonesia tentu harus menghormati keputusan tersebut. Komdis meminta waktu kepada kami setidaknya 14 hari untuk mengusut dan menginvestigasi kasus ini hingga tuntas. Tentu saja kami akan menghormati hingga batas waktu tersebut," kata CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono di Kantor PT Liga Indonesia, Rabu (29/10/2014).

Dengan demikian, laga semifinal dan final Divisi Utama pun dipastikan bakal mundur. Namun hal itu bukan menjadi masalah besar untuk PT Liga Indonesi.a

"Itu tidak akan berdampak pada apa pun. Sebab, Divisi Utama tidak bersangkut paut dengan jadwal tim nasional. Jadi kami akan menunggu investigasi komdis," papar Joko.

"Tugas kami tinggal menentukan tempat, waktu, dan tanggal jika Komdis sudah selesai menginvestigasi. Setelah itu, kami akan langsung melanjutkan babak semifinal dan final Divisi Utama," pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PSSI itu mengakhiri.

Baca juga:

7 Pesepakbola Top Berdarah Indonesia

Fenomena Kumis Menpora, Roy Suryo: Punya Imam Tipis

Semifinal dan Final ISL Dilangsungkan di Senayan

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya