Liputan6.com, Jakarta Merespons penerapan tarif unilateral Amerika Serikat, Menteri Perdagangan, Budi Santoso menegaskan, Indonesia berkomitmen menempuh jalur diplomasi dan negosiasi. Ia pun menilai, pendekatan tersebut dapat mencapai solusi yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
"Indonesia tetap berkomitmen penuh menempuh jalur diplomasi dan negosiasi demi mencari solusi yang saling menguntungkan dan Indonesia akan berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan, termasuk industri dalam negeri, asosiasi perdagangan, pakar ekonomi, dan organisasi perdagangan internasional guna membangun posisi negosiasi yang komprehensif dan terpadu,” tegasnya.
Baca Juga
Mendag Budi menilai, ASEAN harus merespons ancaman dari berbagai hambatan perdagangan dengan tepat. Ia menyarankan agar respons ASEAN berfokus pada upaya membangun kepercayaan diri tiap negara anggota, baik dari sudut pandang domestik maupun sebagai kawasan.
Advertisement
Mendag Budi pun membeberkan langkah yang perlu ditempuh ASEAN terkait tarif unilateral AS. Ia menyebut, pertama menghindari tindakan retaliasi atau proteksionis.
Selanjutnya, Mendag Budi mendorong penguatan komitmen ASEAN terhadap keterbukaan melalui reformasi nasional dan koordinasi regional. Selain itu, dirinya meminta ASEAN menolak kesepakatan bilateral yang berpotensi mengikis persatuan antar negara anggota.
Mendag Budi pun meminta agar upaya kerja sama dengan semua mitra dagang ASEAN terus dijalankan, termasuk memaksimalkan implementasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
"Indonesia mendukung hubungan ekonomi ASEAN-AS yang lebih kuat, hal ini harus dapat kita lakukan dari posisi koheren secara regional dan secara strategis otonom," ujarnya.
"Hanya dengan persatuan dan kerja sama yang baik di antara negara ASEAN, suara ASEAN akan didengar dan dipertimbangkan, sebagaimana pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan ke Malaysia beberapa waktu yang lalu untuk mendukung ASEAN 2025 yang diketuai Malaysia,” jelas Mendag Budi.
Pernyataan Bersama Menteri ASEAN
Pertemuan Khusus Para Menteri Ekonomi ASEAN menghasilkan Pernyataan Bersama. Para Menteri menyampaikan keinginan bersama untuk menjalin dialog yang jujur dan konstruktif dengan AS terkait masalah-masalah perdagangan.
Komunikasi dan kolaborasi yang terbuka akan sangat penting untuk memastikan hubungan yang seimbang dan berkelanjutan. Dengan semangat itu, ASEAN berkomitmen untuk tidak mengenakan tindakan balasan.
Para Menteri Ekonomi ASEAN juga berkomitmen menjaga kepentingan ekonomi ASEAN serta hubungan dagang yang kuat dan saling menguntungkan dengan AS. Secara khusus, ASEAN menegaskan kembali kesiapan untuk bekerja sama dengan AS di bawah ASEAN-US Trade and Investment Framework Agreement(TIFA) dan Rencana Kerja Expanded Economic Engagement (E3) untuk mengeksplorasi solusi yang dapat diterima bersama pada isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.
ASEAN juga menegaskan kembali dukungannya terhadap sistem perdagangan multilateral yang memberi kepastian, transparan, bebas, adil, inklusif, berkelanjutan, dan berbasis aturan (rule-based) dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai intinya.
Kemudian, ASEAN akan tetap teguh memperdalam integrasi ekonomi regional sehingga dapat menangkap berbagai peluang di tengah ketidakpastian. ASEAN akan terus berkomitmen melanjutkan inisiatif-inisiatif penting seperti upgrading ASEAN Trade-In-Goods Agreement (ATIGA) dan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
(*)
Advertisement
