Adhyaksa Dault Kritik Pembentukan Tim 9 Menpora

Mantan Menpora, Adhyaksa Dault kritisi langkah Menpora Imam Nahrawi.

oleh Defri Saefullah diperbarui 07 Jan 2015, 22:49 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2015, 22:49 WIB
Adhyaksa Dault
Adhyaksa Dault komentari Tim 9 Menpora (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta: Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang membentuk tim sembilan untuk sepak bola Indonesia dan PSSI disesalkan mantan menpora, Adhyaksa Dault. Dikatakannya, langkah Imam yang membentuk tim sembilan membuktikan jika Menpora di Kabinet Kerja Jokowi itu tidak paham sepak bola.

”Kasihan pak Imam kalau saya lihat, ini menteri sepertinya tidak mengerti sepak bola tapi tidak ada yang menjelaskan. Tolonglah itu deputi-deputi Menpora, jangan diam aja dan jelaskan kepada Menpora kalau apa yang dilakukannya salah. Ini kok menteri salah didiemin,” ujar Adhyaksa ketika dihubungi wartawan.

Dijelaskannya, PSSI sejak dulu punya otoritas sendiri dalam mengatur organisasi sepak bola yang mereka pimpin. Dia mengatakan tak pernah berusaha ikut campur dalam urusan internal PSSI semasa menjadi menpora.

” Bahkan saya dulu tidak mikirin dapur PSSI, karena memang mereka tidak pernah pakai dana APBN, jadi biarkan saja PSSI dengan kemandiriannya,”ujar pria berkumis tebal ini.

Lanjut ke halaman berikutnya------>

Lebih Komunikatif

Imam Nahrawi
Imam Nahrawi (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Diharapkannya, Menpora bisa lebih komunikatif dengan PSSI. Saat ini, dikatakannya, pihak PSSI tidak dilibatkan sama sekali di tim sembilan yang salah satu tugasnya yaitu mengusut tragedi sepak bola gajah.

” Itu sama saja mau bunuh tikus, tapi yang dibakar rumahnya. Pembentukan tim sembilan Imam Nahrawi ini bukan bentuk Menpora komunikatif dengan PSSI. Polemik ini muncul karena Menpora membuat tim sembilan namun tidak komunikatif,” tegasnya.

Tim sembilan sendiri berkurang anggotanya karena wartawan senior Budiarto Shambazy. Namun Deputi V Bidang Kemitraan dan Harmonisasi Menpora, Gatot S. Dewa Broto mengatakan jika pihaknya sudah memiliki calon pengganti.

Seperti diketahui, tim sembilan dihuni oleh sembilan orang dengan beragam latar belakang. Seperti Budiarto Shambazy (pengamat, wartawan senior), Ricky Yacobi (eks pemain timnas), Nur Hasan (akademisi/dosen), Gatot S. Dewabroto (Kemenpora), Joko Susilo (mantan Dubes RI untuk Swiss), Yunus Husein (mantan Kepala PPATK), Eko Tjiptadi (mantan Deputi Pencegahan KPK), dan Oegroseno (mantan Wakapolri).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya