Liputan6.com, Jakarta - Di musim 2015, Liga Super Indonesia (LSI) sudah tidak menggunakan format dua wilayah seperti pada edisi 2014 lalu. Seluruh klub perserta yang sebelumnya berada di Wilayah Timur dan Barat akan berkompetisi langsung dalam satu tabel klasemen.
Penghapusan format dua wilayah ini tentunya akan mengubah perhitungan pada berbagai aspek. Klub peserta akan menempuh jarak yang lebih jauh saat menjalani laga tandang ketika melawan klub yang dulunya berbeda wilayah yang mana akan berpengaruh terhadap biaya akomodasi yang akan dikeluarkan klub selama LSI 2015.
Pertandingan yang dijalani juga akan lebih banyak. Pelatih perlu pintar menyusun taktik guna menghadapi lawan yang pada LSI 2014 tidak mereka hadapi.
Advertisement
Demikian pula dari segi kompetisi LSI itu sendiri, dengan format satu wilayah, peta kekuatan dan persaingan juga akan berubah. Peluang setiap klub untuk menjadi juara pun akan semakin kecil. Pada LSI 2014, Klub yang menempati peringkat dua sampai empat mendapatkan nyawa kedua karena masih berpeluang menjadi juara dengan lolos ke fase delapan besar. Pada musim 2015 ini, syarat menjadi juara hanya satu, memuncaki klasemen di akhir kompetisi.
Pada LSI 2014 pembagian wilayah berdasarkan letak geografis kandang klub peserta. Hal ini menimbulkan kesan perbedaan kekuatan di Wilayah Timur dengan Barat. Seperti diketahui tiga dari empat semifinalis LSI 2014 berasal dari Wilayah Barat, sedangkan dari Wilayah Timur hanya diwakili oleh Persipura.
Persebaya yang menjadi penguasa Wilayah Timur harus menerima kenyataan menjadi juru kunci di grup 2 fase delapan besar dengan tidak pernah memenangkan pertandingan sekalipun. Sementara Pelita Bandung Raya (PBR), cukup bermodal peringkat keempat Wilayah Barat kemudian berhasil lolos ke semifinal meskipun akhirnya harus kalah dari tim Mutiara Hitam.
Jika berpatokan pada fakta tersebut, muncul stigma memang terdapat perbedaan kekuatan antara Wilayah Timur dengan Barat. Walaupun demikian, klub Wilayah Barat lebih dominan dibandingkan klub Wilayah Timur tidak cukup hanya berlandaskan jumlah perserta yang lolos ke semifinal LSI 2014 saja.
Lima Alat Ukur
Setidaknya terdapat alat ukur guna mengetahui apakah ada perbedaan kekuatan antara klub Wilayah Timur dengan klub Wilayah Barat dengan menggunakan metode statistik.
Alat ukur tersebut antara lain, tembakan tepat sasaran, operan sukses, umpan silang, intersep, serta tekel sukses. Semua dihitung berdasarkan per pertandingan. Klub Wilayah Timur sebagai pembanding pertama, dan klub Wilayah Barat sebagai pembanding kedua dan diuji berdasarkan data dari kelima parameter dengan nilai interval konfidensi 95%.
Cara mengindentifikasi perbedaan dengan memperhatikan rentang nilai pada tiap-tiap parameter yang diuji. Jika rentang nilai tersebut melewati tiang bendera (tidak melampaui angka nol), dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara klub Wilayah Timur dengan klub Wilayah Barat pada parameter tersebut. (selengkapnya lihat grafis).
Sesuai dengan cara identifikasi perbedaan yang disebutkan sebelumnya, dapat dilihat pada output yang dihasilkan, ada empat parameter yang menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara klub dari kedua wilayah, yaitu: tembakan tepat sasaran, operan sukses, umpan silang sukses serta intersep.
Sementara hanya parameter tekel yang menunjukan adanya perbedaan antara klub Wilayah Timur dengan Wilayah Barat. Melihat hasil dari tiap parameter, bisa dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kekuatan klub Wilayah Timur dengan Wilayah Barat.
Dengan hasil penelitian sederhana ini, terdapat kesimpulan dua kesimpulan untuk melihat perbedaan kekuatan klub Wilayah Barat dan Timur di ISL 2014 tidak ada perbedaan.
Bukan sebatas pencapaian di babak 8 besar, tetapi juga dengan mempertimbangkan catatan statistik pertandingan seluruh peserta ISL. Terbukti secara empiris tidak ada perbedaan berarti antara klub Wilayah Timur dengan klub Wilayah Barat ISL 2014.
Bila mengambil sisi positif dari diberlakukanya format satu wilayah pada LSI 2015 ini, secara statistik tidak menunjukan adanya perbedaan, LSI 2015 diperkirakan menyajikan pertandingan yang berlangsung seru karena kompetisi akan berlangsung ketat dengan kemampuan setiap klub yang merata.
(Rejdo/Roesanggit)
Â
Â
Advertisement