Tim Transisi Buka Pendaftaran Peserta Piala Kemerdekaan

Selain mengundang peserta dari dalam negeri, Tim Transisi juga membuka pintu pada tim asing ambil bagian di turnamen ini.

oleh Risa Kosasih diperbarui 19 Mei 2015, 19:45 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2015, 19:45 WIB
Ketua Tim Transisi PSSI Bibit Samad Riyanto
Ketua Tim Transisi PSSI Bibit Samad Riyanto (Liputan6.com / Risa Kosasih)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Transisi Kemenpora membuka pendaftaran bagi tim untuk berpartisipasi di Piala Kemerdekaan yang direncanakan bergulir awal Juni nanti atau bulan depan.

Selain mengundang peserta dari dalam negeri, Tim Transisi juga membuka pintu tim asing ambil bagian di turnamen ini.

Ketua Tim Transisi, Bibit Rianto mengungkapkan, pihaknya membuka pendaftaran pada para peserta. Namun, mengenai perangkat pertandingan seperti wasit, mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu belum memberikan keterangan lebih jauh.

Menjadi aneh, bila nantinya Piala Kemenpora memakai wasit dari PSSI karena induk sepakbola di Indonesia itu dalam posisi sedang dibekukan oleh Kemenpora melalui Surat Keputusan Menpora, Imam Nahrawi pada 17 April 2015 lalu.

"Pesertanya klub-klub yang ada di republik ini, mungkin dari luar negeri yang mau bergabung dengan kita, kami persilahkan dengan membuka pendaftaran. Nanti ada detail selanjutnya," kata Bibit kepada wartawan dalam konferensi pers di ruang Media Center Kemenpora, Selasa (19/5) sore.

Menurut Bibit, tidak ada unsur paksaan untuk tampil di Piala Kemenpora."Yang jelas siapa yang mau. Kalau hanya dua, nanti hanya ada juara satu dan dua," tutur Jendral (Purn) Polisi Bintang Dua itu.

"Ada yang sudah mendaftar (klub asing) lewat kementerian, nanti kami tampung. Yang daftar klub, bukan negara. Persyaratannya (peserta Piala Kemerdekaan) pasti mendaftar dulu dan yang pasti klub yang legal. Kami harus belajar menaati aturan dahulu," dia memamparkan.

Dalam jumpa pers usai rapat dengan timnya, Bibit juga mengonfirmasi mundurnya empat anggota seperti Felix Wanggai, Darmin Nasution, Farid Husain, hingga walikota Bandung Ridwan Kamil.

"Sementara tidak ada (penggantian anggota). Awalnya ada 17 lalu yang mundur empat orang, jadi kami tinggal 13. Mudah-mudahan tidak ada yang mundur lagi. Kecuali kalau ada yang sukarela, misalnya ada yang ingin bergabung."

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya