ITMG Tebar Dividen Final 2024 Rp 2.245 per Saham

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membagikan total dividen untuk tahun buku 2024 sebesar USD 243 juta.

oleh Agustina Melani Diperbarui 13 Apr 2025, 09:23 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 10:11 WIB
RUPST PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) (Foto: Indo Tambangraya Megah)
RUPST PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) (Foto: Indo Tambangraya Megah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) akan membagikan total dividen sebesar USD 243 juta untuk tahun buku 2024. Dividen yang dibagikan itu setara dengan rasip pembayaran sebesar 65 persen dari laba bersih Perseroan sebesar USD 374 juta.

PT Indo Tambangraya Megah Tbk telah membagikan dividen interim tunai sebesar USD 90 juta atau setara dengan Rp 1.228 per saham pada 25 September 2024. Sisanya sebesar USD 153 juta atau setara dengan Rp 2.245 per saham berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada 8 April 2025. Perseroan akan membagikan dividen pada 7 Mei 2025. Dengan demikian, total dividen yang dibagikan Perseroan setara Rp 3.473 per saham.

“Adapun sisa keuntungan bersih Perseroan akan ditambahkan pada laba ditahan guna mendukung bisnis Perseroan,” demikian seperti dikutip dari keterangan resmi, ditulis Kamis (10/4/2025).

Keputusan pembagian dividen itu telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 9 April 2025.

Rapat menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris perusahaan sehubungan dengan berakhirnya masa jabatan Direktur dan Dewan Komisaris Perusahaan. Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan, efektif sejak ditutupnya Rapat:

Dewan Komisaris:

  • Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Prof. Djisman Simandjuntak
  • Komisaris Independen: Prof. Djoko Wintoro, PhD
  • Komisaris Independen:Mahyudin Lubis
  • Komisaris: Sinon Vongkusolkit
  • Komisaris: Somruedee Chaimongkol
  • Komisaris: Kirana Limpaphayom
  • Komisaris: Maneewan Vachiruckul
  • Komisaris: Somsak Sithinamsuwan
  • Komisaris: Fredi Chandra
  • Komisaris: Jamon Jamuang

Direksi

  • Direktur Utama: Mulianto
  • Direktur:Ignatius Wurwanto
  • Direktur: Isara Pootrakul
  • Direktur: Yulius Kurniawan Gozali
  • Direktur:Junius Prakasa Darmawan
  • Direktur: Stephanus Demo W.
  • Direktur: Niwat Boonyad
  • Direktur: Narin Sampattanavorachai
  • Direktur: Warut Waramit

ITMG Siapkan Belanja Modal USD 65 Juta pada 2025

Ilustrasi PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) (Dok: Indo Tambangraya Megah)
Ilustrasi PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) (Dok: Indo Tambangraya Megah)... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) akan siapkan belanja modal USD 65 juta atau sekitar Rp 1,06 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah 16.447) pada 2025. Belanja modal itu naik dibandingkan 2024 sekitar USD 58 juta atau sekitar Rp 954,73 miliar.

Direktur PT Indo Tambangraya Megah Tbk Yulius Kurniawan Gozali mengatakan, belanja modal itu sekitar 15-30 persen untuk pengembangan pelabuhan dengan meningkatkan kapasitas Pelabuhan Bunyut. Kemudian mengembangkan infrastruktur jalan tambang dan infrastruktur PT Nusa Persada Resources (NPR). Perseroan menargetkan produksi sekitar 100.000 ton pada semester II 2025. Selain itu, belanja modal untuk pembelian alat. "Dana belanja modal dari kas internal. Kita memiliki kas sekitar USD 990 juta,” kata Yulius.

Seiring belanja modal yang disiapkan, PT Indo Tambangraya Tbk menargetkan produksi batu bara mencapai 20,8-21,9 metrik ton (MT) pada 2025.

Produksi batu bara itu naik dibandingkan realisasi produksi 2024 sebesar 20,2 Mt. Sedangkan penjualan batu bara ditargetkan mencapai 26,3-27,4 Mt pada 2025. Pada tahun sebelumnya, penjualan batu bara Perseroan mencapai 24 Mt. Penjualan batu bara 38 persen ke China, Indonesia 23 persen, Jepang sebesar 18 persen dan Filipina sebesar 5 persen.

 

Diversifikasi Bisnis Perseroan

Pembangkit listrik di PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) (Foto:Indo Tambangraya Megah)
Pembangkit listrik di PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) (Foto:Indo Tambangraya Megah)... Selengkapnya

"14 persen sudah fixed harganya (2025-red). Sedangkan  53 persen volume sudah commit, tetapi harga masih belum pasti. 32 persen belum terjual pada 2025,” kata dia.

PT Indo Tambangraya Tbk juga mendiversifikasi bisnis untuk menopang kinerja ke depan. Sejumlah bisnis sedang dikaji mulai dari sektor energi baru dan terbarukan (EBT) hingga mineral.  Pada 2024, Perseroan ekspansi di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. “Tahun ini selain PLTS atap melihat beberapa potensi mungkin di hydro, company sudah siapkan dan masih melihat  beberapa studi,” kata Yulius.

Selain itu, Perseroan juga melihat potensi sektor EBT terutama di hydro seiring Indonesia yang memiliki banyak sungai untuk mendukung sektor tersebut. “ Kemudian dari sisi mineral, kami melihat potensi sama ke arah nikel, aluminium, copper. Beberapa mineral coba pelajari lebih lanjut,” kata dia.

 

Kinerja 2024

Coal barging PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) (Foto: Indo Tambangraya Megah)
Coal barging PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) (Foto: Indo Tambangraya Megah)... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengumumkan kinerja tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan bersih USD 2,3 miliar atau sekitar Rp 37,32 triliun (kurs Rp 16.370 per USD).

Pendapatan itu susut 2,94 persen dibandingkan pendapatan 2023 yang tercatat sebesar USD 2,37 miliar. Bersamaan dengan turunnya pendapatan, beban pokok pendapatan pada 2024 turun menjadi USD 1,6 miliar dari USD 1,63 miliar pada 2023. Sehingga, diperoleh laba kotor USD 698 ,81 juta pada 2024.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), beban penjualan pada 2024 tercatat sebesar USD 178,28 juta. Kemudian beban umum dan administrasi USD 37,09 juta, beban keuangan USD 4,06 juta, penghasilan keuangan USD 41,29 juta, dan beban lain-lain USD 25,84 juta.

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 374,12 juta atau sekitar Rp 6,12 triliun. Laba ini turun 25,23 persen dibandingkan laba tahun buku 2023 yang tercatat sebesar USD 500,33 juta. Sehingga laba per saham dasar tergerus menjadi USD 0,33 dari sebelumnya USD 0,44 per saham.

Aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2024 naik menjadi USD 1,4 miliar dari USD 2,19 miliar yang dicatatkan pada akhir 2023. Terdiri dari aset lancar senilai USD 1,4 miliar dan sisanya sekitar USD 1 miliar merupakan aset tidak lancar.

Liabilitas hingga 31 Desember 2024 naik menjadi USD 472,73 juta dari USD 399,31 juta pada akhir 2023. Rinciannya, sebanyak USD 313,88 juta tercatat sebagai liabilitas jangka pendek dan sebanyak USD 158,86 juta tercatat sebagai liabilitas jangka panjang.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya