Liputan6.com, Jakarta - Drama kembali muncul dari ruang sidang banding di Pengadilan Tinggi London pada Rabu, 9 April 2025. Pangeran Harry yang menghadiri sidang dikawal keluar setelah seorang pendukung disebut mengganggu proses persidangan.
Duke of Sussex (40) dibawa keluar dari ruang sidang oleh rombongan pengawal setelah seorang wanita yang tidak disebutkan namanya di usia 50-an berteriak membela anak bungsu Raja Charles III itu. Wanita yang dimaksud awalnya menarik perhatian karena datang terlambat ke pengadilan untuk menyaksikan Harry dan kuasa hukumnya berusaha untuk mendapatkan kembali perlindungan keamanan Inggris yang dibiayai oleh pembayar pajak.
Baca Juga
Jalani Sidang Banding di Inggris, Pangeran Harry Klaim Ketakutan Terburuk dalam Hidupnya Terkonfirmasi
Pangeran Harry Mendadak Pergi ke Ukraina Usai Jalani Sidang Banding di Inggris, Ada Agenda Apa?
Top 3 Berita Hari Ini: Drama Sidang Banding Pangeran Harry di Inggris, Dikawal Keluar Ruang di Tengah Persidangan
Setelah kedatangannya yang terlambat, wanita itu terus membuat keributan di ruang sidang yang tenang dengan bergerak di kursinya, bermain dengan dua ponselnya, dan membolak-balik sebuah buku catatan. Pengawal pribadi Harry yang setia, David Langdown (57) terlihat mengawasi wanita itu untuk berjaga-jaga jika ulahnya semakin tidak terkendali, menurut Daily Mail.
Advertisement
Mengutip NY Post, Kamis (10/4/2025), Langdown dan rekannya kemudian terlihat mengawal pendiri Invictus Games keluar dari ruangan di Royal Courts of Justice - memastikan bahwa wanita itu tidak mendekati pangeran. Saat Harry yang terlihat tegang melewatinya, wanita itu berteriak, "Aku mendukungmu, Pangeran Harry."
Perempuan itu juga terdengar menyalahkan pers Inggris di pengadilan. "Jika kalian adalah anggota pers, kalian adalah alasan dia tidak berada di Inggris."
Wanita itu segera dibawa keluar oleh petugas keamanan. Selanjutnya, Harry dan pengawalnya kembali untuk melanjutkan bagian persidangan yang bersifat pribadi. The Post telah menghubungi perwakilan Harry untuk memberikan komentar.
Klaim Kubu Harry Merasa Dipaksa Mundur Kerajaan Inggris
Selama proses persidangan pada hari pertama, yakni Selasa, 9 April 2025, tim hukum Harry mengatakan kepada pengadilan bahwa dia dan istrinya, Meghan Markle, merasa 'dipaksa mundur' dari peran mereka sebagai anggota senior keluarga kerajaan. Pengacara Harry, Shaheed Fatima KC mengatakan di pengadilan bahwa pasangan Sussex ingin melanjutkan tugas mereka untuk mendukung mendiang Ratu sebagai anggota keluarga kerajaan yang dibiayai secara pribadi.
Tim Harry juga menegaskan bahwa tidak pernah ada proses formal sebelum dia dan istrinya dicopot dari perlindungan yang dibiayai publik. "Keamanan tampaknya tidak pernah dibahas dalam pertemuan RAVEC [Royal and VIP Executive Committee] resmi," kata pengacara Harry kepada pengadilan.
Sebagai gantinya, ada pertemuan di Istana Buckingham pada 27 Januari 2020 untuk membahas masalah tersebut. Pengacara Harry mengklaim bahwa RAVEC menyimpang dari proses standarnya dan gagal untuk menyerahkan dokumentasi yang tepat untuk menjelaskan keputusannya untuk mencabut hak perlindungan keamanan Harry dan keluarganya.
Advertisement
Pengakuan Harry dan Meghan Merasa Tidak Diperlakukan Adil
Kuasa hukum Harry lebih lanjut mengklaim bahwa pangeran Inggris itu mendapatkan perlakuan yang berbeda, 'tidak adil, dan lebih rendah' terkait perlindungan keamanan yang ditawarkan untuk kategori VIP lainnya. Ia menuding perlakuan Inggris terhadapnya tidak sah dan tidak adil, dan memperingatkan dampak pada reputasi Inggris dari serangan yang berhasil terhadapnya.
Pada satu titik selama persidangan, Harry tampak sangat kesal saat dia melempar pulpennya sebelum menunjukkan ekspresi wajah yang menunjukkan ketidakpercayaan. Putra bungsu Raja Charles juga mengeluh tentang tidak merasa cukup aman untuk kembali ke tanah airnya bersama istri dan dua anaknya, Pangeran Archie dan Putri Lilibet, karena terlalu berbahaya.
Sebelumnya, Harry menggugat Kementerian Dalam Negeri atas keputusan Komite Eksekutif untuk Perlindungan Kerajaan dan Tokoh Publik (Ravec) pada Februari 2020. Keputusan itu menyatakan bahwa dia harus menerima derajat perlindungan keamanan yang didanai pembayar pajak yang berbeda ketika berada di negara tersebut.
Gugatan Harry Ditolak Pengadilan pada Sidang Tingkat Pertama
Ravec yang berada di bawah wewenang Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa mereka berhak untuk menyimpulkan bahwa perlindungan duke harus khusus dan dipertimbangkan berdasarkan kasus per kasus. Pengadilan Tinggi diberitahu bahwa keputusan itu dibuat sebagai akibat dari perubahan status duke setelah berhenti menjadi anggota keluarga kerajaan yang bekerja penuh waktu.
Dalam putusan pada Februari tahun lalu, hakim Pengadilan Tinggi yang pensiun Sir Peter Lane menolak kasus Harry dan menyimpulkan bahwa pendekatan Ravec tidak irasional atau tidak adil secara prosedural. Dalam putusannya yang sebagian diedit setebal 52 halaman, Sir Peter mengatakan pengacara Harry telah mengambil interpretasi formal yang tidak pantas dari proses Ravec.
Meski begitu, pengacara Harry, Shaheed Fatima KC tetap berkeras pada argumennya. Pada hari pertama sidang di Pengadilan Banding, kemarin, ia mengatakan, "Ketika Ravec membuat keputusan Februari 2020 tentang keamanan perlindungan tergugat, mereka tidak menerapkan ketentuan acuan mereka sendiri pada proses pengambilan keputusan tersebut."
Advertisement
