"Di Singapura, Match Fixing Ditindak Bukan Jadi Pengalihan Isu"

PSSI menyarankan Kemenpora lakukan tindakan nyata seperti Singapura, bukan cuma menyebar isu.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 22 Jul 2015, 21:51 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2015, 21:51 WIB
Kongres Luar Biasa PSSI 2015
Ketua Umum KONI Tono Tono Suratman memberi sambutan di Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel JW Marriot, Surabaya, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - PSSI ikut bersyukur dengan dipenjarakannya eks wasit Indonesia, Nasiruddin oleh Singapura melalui Biro Investigasi Praktik Korupsi Singapura (CPIB). PSSI juga meminta pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bisa mengambil langkah yang sama seperti Singapura.

Nasiruddin terbukti telah melakukan match fixing atau pengaturan skor dengan meminta Timor Leste mengalah pada pertandingan melawan Malaysia di partai pembuka cabor sepak bola SEA Games 2015 30 Mei lalu. Nasiruddin menjanjikan 15 ribu dolar Singapura atau lebih dari Rp 146 juta kepada Timor Leste bila mau mengalah.

Hal tersebut menurut CPIB membuktikan Nasiruddin telah melanggar Undang-Undang Pencegahan Korupsi di Singapura. Nasiruddin sendiri pernah dihukum larangan berkecimpung dalam sepak bola Indonesia selama 10 tahun karena kasus yang hampir sama.

Juru bicara PSSI, Tommy Welly, mengaku pihaknya menyambut langkah nyata yang ditunjukkan pemerintah Singapura. Menurut pria yang akrab disapa Towel itu, seharusnya Kemenpora mencontoh Singapura yang bisa bertindak konkret bukan hanya menyebar isu untuk menjatuhkan satu pihak.

Lanjut ke halaman berikutnya>>>

 

2

"Ini baru namanya tindakan nyata, tangkap, eksekusi saat terbukti. PSSI mengapresiasi sikap pemerintah Singapura. Mereka tidak menjadikan pengaturan skor sebagai pengalihan isu, tapi benar-benar ditangkap dan dipenjarakan," tegas Towel saat dihubungi wartawan, Rabu (22/7/2015).

"Pengaturan skor itu dibuktikan, ditindak, lalu dihukum, jangan malah dijadikan fitnah yang diapungkan menjadi opini masyarakat," lanjutnya.

Menurut Towel, PSSI di bawah kepemimpinan La Nyalla Mattalitti selama ini sangat serius memberantas praktek pengaturan skor di Indonesia. Towel menekankan, pengaturan skor merusak sepak bola, namun jangan dimunculkan sebagai isu untuk menjatuhkan pihak lain.  

"PSSI telah bekerja sama dengan Interpol, lembaga kami jelas antimafia dan PSSI mendukung dihukumnya para pelaku pengaturan skor, termasuk penangkapan di Singapura. Perusak sepak bola seperti itu harus diberantas habis," ujar Towel. (Win/Yan)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya