Indonesia Borong 19 Emas di Special Olympic World Games 2015

Ketua Umum kontingen Special Olympic Indonesia (SOIna) Puji Astuti, mengatakan perolehan emas memang meningkat dibanding edisi sebelumnya.

oleh Risa Kosasih diperbarui 06 Agu 2015, 04:30 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2015, 04:30 WIB
Atlet SOIna
Menteri PMK, Puan Maharani saat mendapat kunjungan dari Atlet SOIna (Helmi Fithriansyah / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kontingen Indonesia yang berlaga di Special Olympics World Games 2015 baru saja menyelesaikan tugasnya dengan hasil yang membanggakan. Sebanyak 41 atlet membawa pulang 19 medali emas dari kompetisi olahraga khusus bagi penyandang disabilita intelektual (tuna grahita) di tingkat dunia, di Los Angeles, Amerika Serikat.

Ketua Umum kontingen Special Olympic Indonesia (SOIna) Puji Astuti, mengatakan perolehan emas memang meningkat dibanding edisi sebelumnya, tahun 2011 di Athena, Yunani. Saat itu SOIna mendapat 15 emas, 13 perak, dan 11 perunggu.

Kini mereka hanya membawa 19 emas, 12 perak, serta 5 perunggu dari tujuh cabang olahraga."Olimpiade
bukan untuk mengejar prestasi atau medali. Tapi bagaimana anak-anak ini bisa menunjukkan prestasi," kata Puji dalam memberikan sambutan di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Rabu (5/8) petang.

41 atlet SOIna, pelatih, dan staf dijamu oleh Menko PMK Puan Maharani untuk penyerahan simbolik bonus atlet dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). "Jumlah bonus sama dengan SEA Games yakni emas Rp 200 juta,
perak Rp 100 juta, perunggu Rp 50 juta," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto. Nominal bonus yang diterima jauh lebih besar dari Olimpiade sebelumnya karena diakui Gatot dahulu para atlet hanya diganjar Rp 25 juta.

"Kami akan berkirim surat dengan pihak SOIna apa saja yang mereka butuhkan, terutama rekening. Mereka kan baru tiba kemarin," katanya lagi.

Sebanyak Rp 8,9 miliar telah disiapkan oleh Kemenpora. Namun proses pendataan penerima bonus baru akan dilakukan usai acara tadi petang."Kami mempertimbangkan usulan Bu Puji kalau pencarian rekening hanya bisa dilakukan maksimal dua orang, sang atlet dan pendampingnya. Karena ini rentan penyalahgunaan," pungkasnya. (Ris /Vid)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya