Kisah Mengharukan Titiek Puspa di Balik Lagu Kupu-Kupu Malam, Pertemuan dengan Wanita yang Hidupnya Berubah Usai Doa Bersama

Inspirasi di balik lagu "Kupu-Kupu Malam" bukanlah sekadar pengamatan atau imajinasi Titiek Puspa semata, ada pertemuan mengharukan antara mendiang dengan seorang wanita yang terpaksa menjalani profesi itu.

oleh Ruly Riantrisnanto Diperbarui 10 Apr 2025, 22:30 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 22:30 WIB
[Bintang] Titiek Puspa
Gala Premier film Musik Untuk Cinta (Nurwahyunan/bintang.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Duka yang melanda dunia hiburan Tanah Air atas meninggalnya Titiek Puspa di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, pada Kamis (10/4/2025) pukul 16.25 WIB, masih terasa. Namun di balik itu, tersimpan banyak cerita dari mendiang yang menginspirasi. Salah satunya adalah kisah mengharukan di balik terciptanya lagu "Kupu-Kupu Malam".

"Kupu-Kupu Malam" merupakan salah satu lagu Titiek Puspa yang paling diingat dan dikenal secara luas selama beberapa dekade. Lagu ini menceritakan sisi lain kehidupan perempuan malam dengan nuansa yang tidak selalu negatif. Dalam liriknya, tak semua wanita penghibur menginginkan dirinya menjadi seperti itu.

Inspirasi di balik lagu "Kupu-Kupu Malam" bukanlah sekadar pengamatan atau imajinasi mendiang Titiek Puspa semata. Rupanya, ada pertemuan mengharukan antara Titiek Puspa dengan seorang wanita yang terpaksa menjalani profesi tersebut karena tuntutan hidup dan keadaan yang tak memihaknya.

Dalam video berjudul "Titiek Puspa: Saat Diminta Bung Karno Jadi Penyanyi Istana, Saya Serasa Terbang | Liputan6", Titiek Puspa bercerita banyak tentang dirinya dan hal-hal lain serta pandangannya mengenai beragam isu. Salah satu hal yang diceritakannya menyangkut lagu "Kupu-Kupu Malam".

"Nah soal Kupu-Kupu Malam itu, saya sedang show di luar kota (luar Jakarta), nyanyi, orang tepuk tangan sambil berdiri.... Tahu-tahu baru selesai, masuk ke kamar hotel, ada yang ketuk-ketuk, 'Tante Titiek, saya boleh masuk enggak?' 'Ada apa kamu, aduh saya masih keringatan'," kenang Titiek Puspa dalam program bincang-bincang bersama Liputan6.com pada Mei 2022 lalu.

"Dulu AC kan masih... (langka) sekitar tahun 1979, saya sudah menikah. 'Ada apa? Ya sudah, sini, sini...' 'Kok Tante Titiek kalau cari uang dihormati? Kok orang sampai berdiri minta lagu lagi?' 'Ya namanya kan menghibur, lho kalau kamu bagaimana?' 'Oh kalau saya susah.' 'Kenapa, kerja apa?' Saya tebak pekerjaannya salah semua," cerita Titiek Puspa disusul tawa.

 

Kisah Pilu Wanita yang Jadi Inspirasi Lagu Kupu-Kupu Malam

[Bintang] Titiek Puspa
Titiek Puspa (Deki Prayoga/bintang.com)... Selengkapnya

Titiek Puspa pun bercerita panjang lebar mengenai kisah pilu wanita yang menghampirinya di kamar hotel tersebut. Rupanya, wanita tersebut merupakan seorang kupu-kupu malam alias wanita penghibur yang terpaksa menjalani profesi gelap tersebut

"'Lho apa kerjamu?' 'Saya kupu-kupu malam.' 'Kenapa ke situ?' 'Saya sebetulnya tadinya seorang istri. Tapi suami saya pergi sama perempuan lain, dan saya ditinggal dengan beberapa anak. Sedangkan saya dulunya anak orang punya, dan saya orang yang tidak tahu kerja. Saya anak yang manja. Tahu-tahu saya ditinggali anak, tidak dikasih apa-apa,'" cerita Titiek Puspa.

"Terus mau makan, semuanya dijual, akhirnya dia kehabisan uang, dia pinjam sama tetangga laki-laki. Akhirnya (si tetangga), 'Hei, kapan kamu mau bayar?' 'Belum ada uang.' 'Lah belum ada, orang kamu enggak kerja.' 'Ya sudah, saya kerja sama bapak jadi pembantu, mau?'" sambungnya.

"'Jadi pembantu? Mau habis berapa tahun dengan bayaran pembantumu? Sudah, pokoknya kamu mesti kerja sama saya, tapi saya yang memastikan, menunjukkan kamu jadi apa. Kalau kamu enggak mau, saya pasrahkan ke polisi.' 'Oh, jangan! Nanti anak saya bayar sekolah bagaimana?'" lanjutnya bercerita.

 

Si Wanita Terpaksa karena Pasrah dengan Keadaan

Titiek Puspa
Titiek Puspa. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Menurut Titiek Puspa, awalnya wanita tersebut sempat tak menyangka akan dijadikan wanita penghibur oleh tetangganya. Namun setelah diajak ke lokasi yang ditentukan, ia tak berkutik. Pasrah dengan keadaan, wanita tersebut akhirnya terpaksa menerima pekerjaan tersebut sambil terus berdoa dan meminta maaf kepada Tuhan.

"'Ya sudah, pilih apa?' 'Ya sudah, pilih ikut bapak, bekerja sama bapak.' 'Ya sudah, jam 5 nanti saya jemput. Pakaian yang rapi dan bersih.' Jam 5 dijemput, dibawa ke tempat itu. 'Kok ke sini, pak? Mau apa?' 'Ya sudah, di sini kamu kerja!' 'Jadi apa, pak, saya?' Disangkanya penerima tamu atau apa. 'Ya kamu ini!'" cerita Titiek Puspa.

"Terus dia cium kaki si bapak. Minta ampun, 'Jangan, pak. Saya punya anak. Agama saya tidak membenarkan perbuatan ini...' 'Sudah? Sekarang kamu tinggal pilih, polisi atau ini?' 'Kalau polisi, anakku makan apa? Kayak apa mereka kalua ibunya dipenjara?' 'Tapi kalau ini, aku bisa pura-pura ngomong di restoran malam,'" sambung Titiek Puspa.

"Terus dia, 'Tuhan, berikan saya jalan yang baik.' Sudah, tapi setiap dia mengerjakan itu dia menangis, dia minta maaf sama Tuhan. Terus akhirnya ketemu saya bertahun-tahun kemudian," lanjutnya bercerita.

 

Berdoa Bersama Sambil Menangis

Titiek Puspa
Titiek Puspa. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Setelah mendengarkan kisah pilu tersebut, Titiek Puspa lalu bertanya secara tegas mengenai maksud si wanita menghampirinya ke kamar hotelnya. Wanita tersebut pun mengungkapkan secara tulus mengenai keinginannya yang sebenarnya. Luluh, Titiek Puspa lalu mengajaknya berdoa bersama dengan agama masing-masing.

"Terus kamu sekarang mau apa?' 'Saya itu bukan itu... Itu saya sangat tersiksa, bukan itu jalan saya. Saya ingin dicintai satu lelaki, dan saya mencintai, saya akan menghormati dia.' 'Nah, ya sudah, sekarang kamu berdoa dengan agama kamu, saya berdoa dengan agama saya. Dia pakai ini kan, cross (salib),'" ujar Titiek Puspa sembari mengungkapkan perbedaan keyakinannya dengan wanita tersebut.

"Itu dia duduk di sana, aku duduk di sini. Kami berdiri, pelukan, terus dia nangis sambil gemetaran, sebut nama Tuhannya, aku sebut nama Tuhanku. Sampai akhirnya sudah selesai. 'Tuhanmu sudah dengar, Tuhanku sudah dengar. Mulai sekarang juga, jangan ke sana lagi. Percaya sama saya. Anakmu nanti dikasih makan sama Tuhan,'" cerita Titiek Puspa, menyiratkan ketegasannya terhadap wanita tersebut saat itu.

Menurut Titiek Puspa, ia tetap menghormati keputusan wanita tersebut sebagai sesama perempuan. Akhirnya, ia pun berdoa dengan tegas agar wanita tersebut bisa menjalani kehidupan yang didambakannya.

"Nah, saya kan sebagai perempuan, ya.... Saya membela bahwa dia adalah seorang istri tapi ditinggal sama laki-laki dengan semaunya. Jadi di sini saya nangis, 'Tuhan, berikan keadilan buat dia!' Dia pulang, aku nulis-nulis, selesai," kenang Titiek Puspa melanjutkan.

 

Akhirnya Dijadikan Sebuah Lagu

Sepulangnya ke rumah, Titiek Puspa menyampaikan kepada suaminya, mendiang Mus Mualim, bahwa ia mendapatkan inspirasi lagu baru dan telah dituliskannya di kamar hotel. Setelah rekaman, beberapa hari kemudian Titiek Puspa bertemu lagi dengan wanita tersebut dan menyampaikan kabar bahagia kepadanya.

"Besoknya saya pulang. Mus, aku punya lagu, tak nyanyiin. 'Wah bagus, yuk direkam.' Besoknya direkam dan selesai. Beberapa hari kemudian, aku nonton film sama Mus Mualim. Dari belakang, aku dipeluk, 'Tante Titiek, aku sudah nikah!' 'Alhamdulillah!' Saya sudah tahu nih suara dia," kenang Titiek Puspa.

"Lagu saya kan, 'Apa yang terjadi, terjadilah... Yang dia tahu Tuhan penyayang umatnya. Yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa.' Nah ending lagunya itu. Tapi kalau aku menunggu dia datang, ya happy ending. 'Saya sudah nikah.' 'Mana suamimu?' Diperkenalkan, orang terhormat, lho," lanjutnya menngungkapkan perubahan hidup yang dialami wanita tersebut beberapa hari setelah pertemuan itu.

"Itu doa dua orang beragama, lain agama. Bagaimana kalau kita seluruh Indonesia? Berdoa, ayo... Damaikan hatimu masing-masing. Terimalah apa anugerah dari Tuhan seadanya sambil terus berjuang. Jangan mau ngomongin ini itu mau merubah. Ini Tuhan...," ujar Titiek Puspa sembari memetik hikmah atas kisah yang menjadi inspirasi lagunya itu.

 

Meninggalnya Titiek Puspa

Kabar duka meninggalnya Titiek Puspa dikonfirmasi langsung kepada wartawan oleh Mia, manajer Titiek Puspa. Mia membenarkan Titiek Puspa telah meninggal dunia. "Iya eyang baru aja meninggal, Iya sekitar jam segitu. Jenazah masih di Medistra," ujar Mia saat dikonfirmasi awak media, Kamis (10/4/2025) sore.

Kabar duka ini tentunya sangat mengejutkan, mengingat beberapa jam sebelumnya pihak keluarga baru saja menggelar konferensi pers terkait kondisi Titiek Puspa.

Bahkan Pety Tunjungsari, putri pertama Titiek Puspa, memohon doa atas kesembuhan ibunya. Ia juga meminta maaf jika selama ini ada perkataan ibunya yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan.

"Kepada semua pecinta ibu Titiek Puspa di indonesia saya mohon doanya, saya mohon maaf kalau ibu saya pernah berbicara yang nggak sengaja tidak membuat nyaman.Saya mohon doanya agar semua ini berjalan dengan kehendak Allah SWT, aminn," ujar Pety Tunjungsari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya