Masih Kecewa Gagal ke Final, Pelatih Arema Tolak Bonus

Joko "Gethuk" Susilo merasa bersalah kepada Aremania.

oleh Dewi Divianta diperbarui 18 Okt 2015, 00:23 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2015, 00:23 WIB
Joko Gethuk Susilo
Pelatih caretaker Arema, Joko Gethuk Susilo bersama Liputan6.com (Yopi Renato/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar: Meski merebut tempat ketiga turnamen Piala Presiden usai menundukkan Mitra Kukar,Sabtu (17/10/2015), pelatih Arema Cronus, Joko 'Gethuk' Susilo tetap dirundung kecewa. Air mukanya nampak sedih. Gethuk tak bersemangat. Rupanya, kegagalan melaju ke babak final turnamen yang dihelat Mahaka Sports and Entertainment itu masih menyisakan luka baginya.

Dengan suara berat, Gethuk menegaskan jika ia tak akan menerima bonus hadiah pemenang posisi ketiga. Gethuk merasa 'berdosa' kepada tim dan Aremania. "Kemenangan ini, meskipun bersyukur, tapi masih menyisakan kekecewaan di tim dan Aremania, karena target kami adalah juara," kata Gethuk usai pertandingan, Sabtu (17/10/2015).

Ia merasakan ada sesuatu yang terus mengganjal pasca-Arema ditekuk Sriwijaya FC yang membuatnya batal melaju ke babak final. "Ada sesuatu yang belum plong," ucap Gethuk.

Bagi dia, masuk ke fase semifinal turnamen tersebut tak begitu membanggakan. Sebab, sejak awal target Singo Edan adalah juara. "Banyak tim yang masuk di semifinal sudah bahagia. Bagi kami itu tidak cukup," papar dia.

Gethuk pun menghukum dirinya sendiri dengan tak menerima bonus dari tim. "Saya sendiri sebagai pelatih, saya tidak akan ambil bonus untuk tim. Ini bukti kami fokus di final. Itu hukuman saya sendiri," tegas dia.

Kala ia berduet dengan almarhum Suharno, Gethuk berjanji akan memenangkan setiap pertandingan dan setiap kompetisi. "Itu janji saya, meski tak semua pertandingan tak bisa selalu saya menangkan," katanya.

Bagi dia, kekalahan lawan Sriwijaya betul-betul memukul dirinya. "Arema kalah sekali, tapi kita sepeti degradasi rasanya," tutup Gethuk. (Def/Rjp)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya