Liputan6.com, Jakarta - Kesempatan untuk bertemu Presiden Joko Widodo dimanfaatkan dengan baik oleh beberapa pesepak bola tanah air. Mereka berharap Jokowi bisa membuat sepak bola Indonesia lebih baik.
‎Puluhan perwakilan pemain dan pengurus dari seluruh klub peserta turnamen Piala Presiden beserta asosiasi pemain sepak bola profesional tampak hadir untuk memenuhi undangan makan malam bersama Presiden RI, Senin (19/10/2015) di Istana Negara. Mereka berdialog langsung dengan Jokowi membahas kondisi persepakbolaan yang sempat terhenti karena sanksi FIFA, Mei lalu.
Pemain pertama yang mendapat kesempatan dialog dengan orang nomor satu di Indonesia itu adalah bek Mitra Kukar, Rachmat Latief. Ia diminta Jokowi untuk menyampaikan harapan dan masukannya untuk sepak bola Indonesia kedepan. ‎
"Saya ingin tetap ada kompetisi supaya bisa lebih baik. Semoga ada pertandingan lagi Pak," ujar Rachmat. "Nanti pertengahan November ada kompetisi. Setelah itu ada kompetisi lagi. Tugasnya pemain bola latihan saja," sahut Jokowi. ‎
"Pokoknya saya berharap lebih baik lagi," ujar Rachmat. "Yang lebih baik yang seperti apa?" tanya Jokowi lagi.
 "Tidak ada lagi kompetisi yang enggak benar. Misalnya jadwalnya suka mundur. Pokoknya ke arah yang lebih baik," kata Rachmat. ‎
Selain memanggil Rachmat, Jokowi berdialog dengan pemain terbaik Zulham Zamrun. Pada kesempatan ini, Zulham meminta agar PSSI diisi oleh orang-orang yang mempunyai kualitas yang baik.
"‎Kalau menurut saya pribadi, PSSI jangan dibekukan. Tapi orang-orang yang kerjanya tidak baik bisa dihilangkan saja Pak," kata Zulham diiringi tepuk tangan dari para tamu lainnya. (Luq/Vid)
Baca Juga:
Persib Juara Piala Presiden, Umuh: Terima Kasih The Jakmania!
Advertisement