Liputan6.com, Depok - Juri Federasi Equestrian Internasional (FEI), Carlos Lopes menilai positif perkembangan tunggang serasi di Indonesia. Pria asal Portugal ini kembali menjadi juri di ajang World Dressage Challenge yang digelar di Arthayasa Stables, Depok, Selasa (20/10/2015).
Peserta WDC 2015 melonjak pesat. Tahun lalu, ajang ini cuma diikuti 9 orang. Tapi 2015 ini jumlah atlet meningkat menjadi 27 atau melonjak menjadi 3 kali lipat."Di tahun kedua, saya gembira melihat perkembangan sekarang. Lebih banyak peserta," ujar Carlos.
Baca Juga
Carlos mendapat tugas dari FEI memberikan penilaian di zona 8 di mana Indonesia bergabung bersama India. Thailand, Malaysia dan Singapura. Soal peluang Indonesia menjadi yang terbaik di zona 8 bersama Singapura, Thailand dan India, Carlos belum bisa berkomentar. Pasalnya, Indonesia negara pertama yang dikunjungi.
Advertisement
"Saya belum bisa bilang kans Indonesia di Zona 8 ini. Berikutnya saya akan menjadi juri di Singapura dan tentu penampilan mereka juga akan berbeda dengan tahun lalu. Menarik untuk kita tunggu," kata Lopes.
Di kelas tertinggi, Prix St George, Mario Miguel Silva dari klub JPEC-Hambalang Lusitanos dengan Kuda Uranio tampil sebagai juara dengan skor 65,658%. Posisi kedua ditempati Mira Warganegara yang menunggang Xeique (60,395%) Disusul Erwin M. Yoga dengan kudanya Zorro dari Merdeka Motor Toyota dengan skor 58,684%.
"Saya berharap, tunggang serasi di Indonesia terus bergairah setiap tahunnya. Ini terbukti dari animo peserta yang mengikuti ajang WDC tahun ini dari tahun sebelumnya," ujar Mario. "Tentu untuk memajukan nomor ini, ke depan saya ingin banyak atlet muda-muda."
Di kelas Advance, Adhita Indra dari JPEC-Hambalang Lusitanos tampil sebagai pemenang. Dengan kudanya, Balboa, Aditha meraih nilai 64,459%. Ia mengungguli rekan setimnya Nadya Zax yang menunggang Bique Bique dos Cedros (61,486%). Peringkat tiga untuk kelas ini juga ditempati oleh Aditha namun dengan kuda yang berbeda yakni Cascais dengan skor 59,459%. (Rjp/Rco)