Puasa Ramadhan tapi Tidak Sholat, Apakah Puasanya Sah?

Puasa tanpa sholat memang tidak membatalkan puasa secara hukum fikih, tetapi sangat disayangkan jika ibadah yang telah dilakukan menjadi kurang bernilai di sisi Allah. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan antara puasa dan sholat adalah bentuk kesempurnaan ibadah seorang muslim.

oleh Liputan6.com Diperbarui 04 Mar 2025, 01:30 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 01:30 WIB
takbiratul ikharm, awal sholat
Ilustrasi takbiratul ihram (NU Online)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Setiap datangnya bulan Ramadhan, suasana ibadah terasa lebih kental dibandingkan bulan-bulan lainnya. Banyak orang yang sebelumnya tidak atau jarang puasa sunnah, akan berpuasa penuh selama sebulan. Namun, di sisi lain, ada kebiasaan yang cukup sering terjadi di masyarakat, yaitu seseorang rajin berpuasa tetapi tidak menjalankan sholat.

Fenomena ini bisa ditemukan di berbagai kalangan, baik anak muda maupun orang dewasa. Ada yang memang belum terbiasa mendirikan sholat, tetapi tetap ingin menjalankan puasa karena Ramadhan hanya datang setahun sekali. Ada juga yang merasa lebih mudah menahan lapar dan haus dibandingkan meluangkan waktu untuk sholat lima waktu.

Bagi sebagian orang, puasa memiliki daya tarik tersendiri. Selain karena atmosfer Ramadan yang penuh dengan kebersamaan, ajakan untuk berpuasa sering datang dari lingkungan sekitar, baik keluarga, teman, atau masyarakat. Namun, sholat sering dianggap sebagai ibadah pribadi yang lebih sulit dijaga, terutama bagi mereka yang belum menjadikannya kebiasaan.

Kesibukan sehari-hari juga menjadi alasan yang sering dikemukakan. Ada yang mengatakan lupa sholat karena pekerjaan menumpuk, tertidur setelah sahur, atau terlalu lelah setelah berbuka. Padahal, semangat yang sama dalam menahan lapar dan haus bisa menjadi dorongan untuk lebih disiplin dalam menjalankan ibadah lainnya.

Menariknya, meskipun tidak sholat, banyak orang tetap berusaha menjalankan ibadah puasa dengan serius. Mereka menjaga diri dari makan dan minum, menahan emosi, serta berusaha melakukan kebaikan. Ada harapan bahwa Ramadan bisa menjadi titik awal perubahan, meskipun belum semua ibadah bisa dijalankan dengan sempurna.

Fenomena ini menjadi pengingat bahwa Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga momen untuk membangun kebiasaan baik dalam ibadah. Jika puasa bisa dijalankan selama sebulan penuh, bukan tidak mungkin kebiasaan baik lainnya juga bisa mulai diterapkan secara perlahan.

Lalu Banyak yang bertanya, apakah puasa tetap sah jika seseorang tidak menjalankan sholat? Apakah menahan lapar dan haus saja sudah cukup tanpa menjalankan kewajiban lain dalam Islam?

 

Simak Video Pilihan Ini:

Pentingnya Sholat dalam Kehidupan

Ilustrasi sholat di rumah
Ilustrasi sholat di rumah. Photo by Michael Burrows:... Selengkapnya

Mengutip NU Online, sholat merupakan ibadah utama dalam Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang telah memenuhi persyaratan. Dalam sebuah hadis, sholat adalah amalan pertama yang akan dihisab oleh Allah di hari kiamat (HR Ibn Majah). Bahkan dalam hadis lain disebutkan bahwa meninggalkan sholat dapat menjadi penyebab seseorang tergolong sebagai kafir (HR Ibn Majah).

Dua hadis tersebut menegaskan betapa pentingnya sholat dalam kehidupan seorang muslim. Para ulama pun telah bersepakat bahwa sholat adalah kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar. Dalam kondisi apa pun, sholat tetap harus dikerjakan, baik dalam keadaan sehat maupun sakit, baik di rumah maupun dalam perjalanan.

Selain sholat, terdapat kewajiban utama lainnya dalam Islam, seperti puasa, zakat, dan haji. Namun, sering kali muncul pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai seseorang yang berpuasa tetapi tidak melaksanakan sholat. Apakah puasanya tetap sah?

Persoalan ini kerap muncul terutama saat bulan Ramadan, ketika banyak orang yang berusaha menunaikan puasa, tetapi di sisi lain masih sering meninggalkan sholat. Ada yang beralasan lupa, sibuk, atau bahkan merasa bahwa puasa lebih penting daripada sholat.

Untuk memahami permasalahan ini, perlu ditelusuri alasan seseorang meninggalkan sholat. Apakah karena mengingkari kewajibannya atau karena sekadar malas dan lalai? Sebab, menurut para ulama, alasan tersebut berpengaruh terhadap status ibadah yang dikerjakan.

Mengutip penjelasan dari Hasan Bin Ahmad al-Kaf dalam kitab Taqriratus Sadidah fi Masail Mufidah, seseorang yang meninggalkan sholat dapat dikategorikan ke dalam dua keadaan. Pertama, meninggalkan sholat karena mengingkari kewajibannya. Kedua, meninggalkan sholat karena malas atau lalai hingga waktu sholat habis.

Jika seseorang tidak sholat karena meyakini bahwa sholat bukan kewajiban, maka ia dianggap telah keluar dari Islam. Statusnya bukan lagi sebagai seorang muslim, sehingga seluruh ibadah yang ia lakukan, termasuk puasa, menjadi tidak sah.

Hukum Puasa Tanpa Sholat

Ilustrasi Sholat, Ibadah
Ilustrasi Sholat, Ibadah (Photo created by rawpixel.com on freepik)... Selengkapnya

Namun, jika seseorang meninggalkan sholat bukan karena mengingkari kewajibannya, melainkan karena malas atau lalai, maka ia masih dianggap sebagai seorang muslim. Dalam hal ini, puasanya tetap sah secara hukum, tetapi tidak bernilai sempurna di sisi Allah.

Menurut Taqriratus Sadidah, ada dua jenis pembatalan dalam ibadah puasa. Pertama, pembatalan yang hanya menghapus pahala puasa tetapi tidak membatalkan puasanya secara hukum. Kedua, pembatalan yang benar-benar membatalkan puasa sehingga wajib menggantinya di hari lain.

Meninggalkan sholat termasuk dalam kategori pertama, yaitu perbuatan yang mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala puasa, tetapi tidak membatalkan puasanya secara hukum fikih. Artinya, orang tersebut tidak wajib mengganti puasanya, tetapi ia kehilangan keutamaan yang seharusnya didapatkan.

Seorang ulama berpendapat bahwa puasa tanpa sholat dapat diibaratkan seperti tubuh tanpa roh. Secara fisik, seseorang tampak beribadah, tetapi ibadah tersebut kehilangan maknanya karena tidak didukung dengan amalan utama seperti sholat.

Banyak yang menganggap bahwa puasa lebih berat daripada sholat, sehingga mereka lebih memilih berpuasa tetapi tetap mengabaikan sholat. Padahal, dalam Islam, ibadah memiliki keterkaitan satu sama lain dan tidak bisa dipilih hanya berdasarkan kesenangan pribadi.

Jika seseorang serius dalam menjalankan ibadah, seharusnya ia juga berusaha melaksanakan sholat. Sebab, sholat adalah penghubung antara hamba dengan Allah, dan puasa sejatinya adalah bentuk penyucian diri yang lebih sempurna jika disertai dengan sholat.

Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak ditemukan orang yang hanya menjalankan ibadah tertentu, seperti puasa, tetapi abai terhadap ibadah lainnya. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pemahaman mengenai kesatuan ajaran Islam yang mengajarkan keseimbangan dalam beribadah.

Oleh karena itu, bagi yang sudah terbiasa menjalankan puasa, hendaknya juga mulai membiasakan diri untuk menjaga sholat. Jika seseorang mampu menahan lapar dan haus seharian demi menjalankan perintah Allah, tentu bukan hal yang sulit untuk melaksanakan sholat lima waktu yang hanya membutuhkan beberapa menit saja.

Pada akhirnya, puasa tanpa sholat memang tidak membatalkan puasa secara hukum fikih, tetapi sangat disayangkan jika ibadah yang telah dilakukan menjadi kurang bernilai di sisi Allah. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan antara puasa dan sholat adalah bentuk kesempurnaan ibadah seorang muslim.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya